♡ 1. 名前はイェリムです。

9.7K 1K 50
                                    







🌊❤️🍰

Episode 1

名前はイェリムです。

_namanya yerim_

🌊❤️🍰

"Ricchan, aku turut menyesal dengan hancurnya reputasimu di hari pertama sekolah." Mina menggelengkan kepalanya, memasukkan buku-bukunya kedalam tas dengan cepat, ingin segera  keluar dari sekolah dan pergi memakan sepotong cake di persimpangan jalan. "Nakamoto juga, keterlaluan sekali. Harusnya ia tidak perlu mengatakan hal-hal semacam itu pada Jeon Jeongguk dan kau, mulutnya besar dan otaknya terlalu dangkal."

                "Aku ingin sekali minta maaf demi Yuta, kemudian aku ingat betapa brengseknya dia." Sana mendecak dengan kesal, tas sudah tersampir di bahu kanannya, melangkahkan kedua kakinya kearah meja Yerim. Gadis itu nampak kacau setelah dipermalukan mati-matian di seluruh kantin, didepan adik kelas, dan secara teknis – didepan semua saingan cinta, plus sasarannya. "Yuta memang seperti itu, sedari kecil pun otaknya hanya semata kaki. Maaf ya, Yerim."

                "Setidaknya ini hari pertama di tahun akhir sekolah."

                "Sudahlah, biarkan saja." Yerim berbicara dengan suara datar, ia sibuk membaringkan lengan dan wajahnya diatas meja bahkan setelah kelas mereka mulai kosong. Yang benar saja, Kim Yerim, si pakar cinta – ditolak didepan muka oleh pangeran sekolah! Hal yang terlintas di kepalanya hanyalah hal-hal yang bersifat sistematis, mungkin Jeongguk menolaknya karena pernyataan cintanya terdengar tidak serius, sederhana karena ia tidak sengaja. Mungkin Jeongguk ingin mendengarnya secara langsung, jika ia menyatakannya dengan jujur dan dengan cara yang – tidak menarik perhatian.

                Tapi kemudian, itu semua hanya kemungkinan.

                "Sebenarnya mau bagaimanapun pemuda seperti itu akan sulit dicapai, dengan cara apapun sangat sulit ditaklukan." Yerim mendecak, masih berbicara tanpa memandang wajah dua temannya. Jeongguk itu berbeda dengan anak laki-laki pada umumnya, mungkin memiliki emosi yang tidak normal, membuatnya tersenyum saja sulit dan tertawa nyaris tidak mungkin. "Jadi walau aku berniat untuk mengutarakan perasaanku dengan sungguh-sungguh pun, rasanya hasilnya akan sama."

                "Hoo, lihat siapa yang bicara sekarang." Sana duduk diatas meja dengan acuh, toh tidak akan ada yang menegurnya setelah kelas kosong dan anak-anak piket sudah pulang, ia suka menghabiskan waktunya dengan mengobrol bersama dua temannya ini. "Akhirnya kau menyerah juga pada Jeon Jeongguk, setelah dua tahun lamanya kau memuja-muji pemuda itu selayaknya pangeran tampan?"

                "Sana-chan, bukankah ia memang tampan?" Mina melenguh dengan manja, nyaris membuat Yerim merasa terganggu. Gadis yang sedang muram itu mendelik hingga akhirnya Mina meliriknya dengan pandangan menyesal, tertawa kecil sebelum bergumam ringan. "Maaf, tapi dia memang tampan – semua orang pasti setuju. Apalagi sekarang cowok-cowok Korea sedang populer, itu menambah nilai plus milik Jeon."

                "Ya tuhan, tatapan matanya benar-benar menakjubkan."

                "Aku sedikit heran." Sana memutus kalimatnya dan bergumam dibawah napasnya, memiringkan kepalanya ke samping sebelum meniup poni yang menutupi keningnya. "Sebenarnya, kau dapat keuntungan ekstra karena kau jelas sekampung halaman dengannya, kau juga pakar cinta yang populer dikalangan teman-teman sekelas. Aneh rasanya melihatmu gagal sementara bantuanmu pada teman-teman yang lain malah berhasil."

Together, from now on!Where stories live. Discover now