43. Yang Harus Berakhir

898 35 1
                                    

       Ini seperti yang pernah kutakutkan sebelumnya.

       Sesuatu yang boleh dibilang menjadi tidak ingin kuterima pada akhirnya. Namun kini justru kualami disaat rasa ingin terus bersamamu sedang mekar-mekarnya.

       Ketika perlahan kita seperti berada di ambang antara aku mempertahankanmu dan kamu yang ingin segera meninggalkanku.

       Beberapa obrolan tidak lagi semenarik dulu, sudah jarang ada canda tawamu memenuhi setiap waktuku.

       Pesan pesanmu yang begitu kutunggu, seperti tak lagi penting untuk kau kirimkan padaku. Saat aku butuh untuk berbagi cerita, aku lebih dulu mengurungkan niat sebab kamu seperti terlihat tidak ingin aku banyak bicara.

       Terus seperti itu. Semua bentuk perhatian kecil maupun besar dariku, tetap terasa nihil di matamu.

       Keinginan-keinginan kita hanya sebuah rencana yang tidak menjadi apa-apa. Perlakuan manismu dulu kini seperti tak ada rasa. Pedulimu yang pernah ada mendadak berubah menjadi sebaliknya.

       Seperti tinggal menunggu waktunya saja, aku denganmu berakhir dan menunggu siapa yang lebih dulu mengatakannya. Karena di keadaan seperti ini, kecewa, tangis bahkan rasa sakit seperti tak berarti lagi. Saat kamu memang ingin kita berhenti sebagai dua orang yang pernah saling memiliki.

❄❄❄

—Indra. R
#pengedardiksi

PhosphenousWhere stories live. Discover now