Sayangnya kita bukan Cinta dan Rangga. Kita tidak hidup di dunia dan kisah fatamorgana semacam itu.
Ayolah realistis saja. Di mana kamu bisa kembali seenak jidat kepada cinta pertamamu setelah menahun dia pergi tanpa kabar dan sekonyong-konyong kamu meninggalkan orang yang selama ini kamu jadikan tempat bersandar? Orang yang jelas-jelas lebih berkualitas dari segi materil dan moril, orang yang jelas-jelas tidak meninggalkanmu saat kamu merasa dunia sedang sangat tidak adil.
Dalam dunia nyata pula, kamu tidak akan menemukan Trian. Tidak ada sosok yang sebegitu altruistiknya rela melepasmu kembali begitu saja pada cinta masa SMA saat telah dia lingkarkan cincin di jari manismu sebelum kalian benar-benar pergi menikah. Apa kabar dengan keluarga yang terlanjur percaya? Apa kabar dengan sekian kolega yang sudah yakin kalian akan segera berumahtangga? Tidak semudah itu, jangan mengada-ada hanya karena terbius kisah fiktif di sinema.
Stop mabuk kisah Cinta dan Rangga, kawan. Coba sekali saja lihat dari sudut pandang Trian. Sebenarnya kisah itu bukan tentang kehebatan cinta seperti yang kalian kira, tapi tidak lebih dari pengkhianatan semata.
— Apinja Anastasia
#maidenoffire
YOU ARE READING
Phosphenous
Poetry[Scenario] Terima kasih sudah membuatku belajar bahwa yang memilih setia bisa juga berakhir sia-sia. Aku misalnya. Sumber : OA Line https://liff.line.me/1645278921-kWRPP32q?accountId=qjo9476o&openerPlatform=webview&openerKey=webview%...
