59. Pemenang dalam Meninggalkan

472 23 0
                                    

       "Kamu memang pemenang dalam hal meninggalkan, sedang aku hanya pencudang yang masih saja bertahan dengan harapan."

       Membahagiakanmu itu adalah sebuah keinginan.

       Dalam atau tidaknya rasaku untukmu tidak usah kamu ragukan.
Di saat aku tumpukkan semua hal hal itu, aku seperti tak tahu diri dalam menginginkanmu.

       Entah rancangan apa yang semesta pernah berikan padaku. Waktu ke waktu hariku berakhir dengan kekecewaan. Sadar kalau bukan aku yang saat itu ada di hatimu, menunggu adalah pilihan yang harus kupertaruhkan.

       Sebab mestinya aku lebih cepat memahami kepergian. Melepaskan dengan lapang dada agar luka tak semakin sakit kurasakan sendirian.
Tapi hatiku menolak semuanya.
Ia seperti tak mengenal hancur, ia justru menyuruhku tak mundur
bahkan saat sedang patah patahnya.

       Aku tak bisa menyalahkan keadaan. Bahwa ketika aku memutuskan untuk bertahan, semua yang melibatkan tentangmu pada diriku akan tetap tersimpan.

        Apapun kenyataan yang ada di antara kita, aku senang pernah hadir walau tak lama. Aku suka melakukan semua untukmu meski tak pernah berbalas apa apa.

        Aku percaya bahagia bukan hanya tentang memiliki. Jika banyak cara mencintai, aku memilih untuk melenyapkan ego pada hati.

       Kamu tetap ada, aku sudah cukup bahagia.

—Indra. R
#pengedardiksi

PhosphenousWhere stories live. Discover now