123. Tanya yang Terpendam

341 13 0
                                    

Banyak kenapa yang bersemayam dipikiran tapi tak kunjung aku sampaikan.

Seperti,

Kenapa pandanganmu terlihat begitu tulus sampai aku malu?

Kenapa perlakuanmu begitu baik sampai aku tersentuh?

Kenapa pada akhirnya kamu menemuiku?

Diantara banyak tanya yang masih terpendam, aku tak menuntut jawaban itu padamu. Tapi, ketahuilah kalau aku takut.

Takut dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, bahkan takut akan luka yang sudah menunggu untuk singgah dalam hati.

Kita sangat baik-baik saja sejauh ini, tapi prasangka ku selalu memintamu untuk berhenti.

Aku takut kamu kelelahan selama mengeluarkanku dari ruang kecemasanku sendiri.

Aku takut kamu memilih menyerah karena banyak batas yang aku buat hanya karena aku takut disakiti.

Aku takut kamu pergi dan menemukan orang baru lagi padahal aku sudah mulai membuka hati.

Pada akhirnya, aku sadar, kalau selama ini aku terlalu menutup diri hanya karena hal belum jelas yang akan terjadi.

Tapi ketahuilah, aku pun berusaha menghilangkan batas itu.

Agar di kemudian hari, kita bisa bersama tanpa ada lagi yang perlu aku cemaskan.

— s.s (kataaksara on tumblr)
#seuntaisendu

PhosphenousOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz