"So far so good, i love it.", jawab Kihyun.

"Are you sure, ki?", tanya Hoseok mengambil tangan Kihyun dan menggenggamnya.

"I'm fine, hyung...", jawab Kihyun memandangi dua cincin yang sama-sama melingkar di jari mereka.

"Kapan kau siap menikah denganku?", tanya Hoseok sambil terus melajukan mobilnya.

"Hyung...", Kihyun beralih memandang Hoseok.

"Hahaha, mian mian, aku hanya menggodamu sayang...", ucap Hoseok tertawa. Kihyun menghela nafas kasar dan menatap keluar jendela.

"Aku sudah memesankan tiket, kembalilah bersama Daehyun ke NewYork besok lusa.", Hoseok melepaskan gengaman tangannya.

"Hyung?"

"Aku tidak bisa mengantarmu karena aku masih harus menyelesaikan beberapa hal di sini." ,ucap Hoseok sambil terus memandang jalanan di depannya..

"Hyung!!"

Hoseok tiba-tiba menepikan mobilnya.

"Wae, bukanya kau bilang ingin kembali ke NewYork??", tanya Hoseok. Kihyun terdiam dan berpaling dari tatapan Hoseok.

"Tapi pekerjaanku di sini kan masih sampai minggu depan... aku tidak apa-apa, aku harus profesional juga kan?", jawab Kihyun yg lebih terdengar seperti alasan.

"Benar tidak apa-apa?", tanya Hoseok. Dijawab gumaman oleh Kihyun.

"Bukan karena Hyunwoo 'kan kau tidak ingin kembali ke NYC?"

Kihyun terkejut karena ucapan Hoseok. Ia memandang sendu wajah tunangannya itu. Ia mengatupkan bibirnya seolah kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan Hoseok.

"Karena kau bertemu dengan Hyunwoo? Cinta masa lalumu? Kau jadi tidak ingin kembali ke NYC??", ucap Hoseok melemah. Hati Kihyun mencelos mendengar pertanyaan Hoseok.

"Apakah karena ini kau mabuk semalam? Lalu kau yang memukul —?",

"KIHYUN-AH!!!!!", teriak Hoseok memutus perkataan Kihyun. Hoseok memukul kasar stir mobilnya. Ia sungguh merasa hancur dan takut kehilangan Kihyunnya.

Kihyun terkejut melihat amarah Hoseok. Perlahan airmata yang sudah mengering itu kembali lagi membasahi pipinya. Mengapa semua menjadi serumit ini? Oh God...

——————————————————
Hyunwoo memandangi tubuh kecil yang saat ini tertidur di pangkuannya. Ia mengusap perlahan pipi gembil yang menggemaskan itu. Ia bersyukur dan bangga dengan laki-laki kecil yang terlelap dengan damai itu. Hyunwoo menghela nafasnya dan membetulkan selimut agar darah dagingnya itu tidak kedinginan. Rasanya enggan Hyunwoo untuk beranjak dari pemandangan ini.

"Kihyun-ah... mianhe... jongmal mianhe aku tidak ada di saat-saat susahmu. Dan, terimakasih sudah melahirkan Daehyun dan membuatku menjadi seorang Appa. Maaf aku sangat terlambat.", ucap Hyunwoo lemah dengan suara menahan tangis.

Kihyun menatap namja di depannya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Ia memandang Hyunwoo menepuk-nepuk punggung putranya dengan lembut. 

Kihyun beralih memandang putranya yg kini terlelap di pelukan Hyunwoo. "Ketika dia lahir, dia sangat mirip denganmu Hyung", kata Kihyun membuat Hyunwoo tersenyum melihat Daehyun. "Matanya, hidungnya, bibirnya. Dia menangis sangat keras sekali.", jelas Kihyun terkekeh sambil mengusap airmata yg mengalir di pipinya.

Hyunwoo juga terkekeh dengan airmata yg juga meleleh membasahi pipinya. "Benarkah? Hwaahh.. uri Daehyun benar-benar hebat.", kata Hyunwoo.

"Hm, itulah mengapa aku memberinya nama Daehyun.", jelas Kihyun.

DAEHYUN! My Little Hamster (SHOWKI) ✔Where stories live. Discover now