Dear My Wife [ Complete ] ✔️

Part 29

Lily of nile the meaning love letter

Dear My Wife

Minri menekur didepan cermin setelah ia selesai dengan mempoles wajahnya dengan make up barulah dirinya menganti pakaiannya.

Ternyata gaun yang dibelikan gaun sedikit susah dipakainya. Reseleting gaun yang lumayan jauh ia gapai. Apalagi dengan tangannya yang tidak jenjang. Minri mencari remote pendingan ruangan lalu menurunkan suhu. Kini tubuhnya dipenuhi keringat.

"HAAH" Minri mendesah pasrah. Ia masih belum bisa menaikan reseleting gaunnya. Padahal ia sudah bersusah payah.

"Apa lelaki itu niat membelikanku gaun ?" Monolognya  sendiri.

"EH." Minri menoleh cepat saat sebuah tangan menyibakkan rambutnya yang sebahu dan membantunya menaikan reseleting gaunnya.

"Kenapa tidak memanggilku ?" tanya Namjoon dengan nada rendah. Minri membalasnya dengan senyuman kecil.

Namjoon terdiam sebentar setelah membantu Minri menaikkan reseleting gaunnya kemudian membalikkan tubuh gadis ini.

Minri cantik seperti biasa. Tidak. Ia sangat cantik bagi dirinya.

"Kenapa sunbae ?" Minri merasa aneh dengan tatapan Namjoon yang menatapnya hanya diam.

Namjoon menggeleng. "Tidak. Aku hanya—kau cantik sekali." Lirihnya. Minri menelan ludahnya mendengar ungkapan Namjoon. Ia merasakan pipinya memanas.

"Sudah ayo. Nanti ibu menunggu."

Dear My Wife

Minri menarik tangan Namjoon yang sedari tadi menaut di jari - jarinya.

"Hei! Jangan gugup seperti itu." Minri mengangkat wajahnya menatap Namjoon. Wajahnya sangat minta dikasihani. Namjoon melepaskan jasnya lalu menyampirkan di bahu Minri karena cuaca juga dingin.

"Kau terlihat cantik malam ini."

Bukannya senang, Minri malah merengut. "Bukan soal itu sunbae."

"Jadi apa. Lihatlah." Namjoon menyeka keringat disisi pipi gadis ini.

"Ini hanya acara biasa." Namjoon menenangkan.

Namjoon memegang pundak Minri menatap netra coklat gadis ini.

"Kali ini aku tidak akan meninggalkanmu."

"Aku janji." Sambungnya lagi. Kemudian Namjoon menghadiahi kecupan singkat di kening Minri. Yang efek sampingnya ketenangan bagi Minri.

"Ayo masuk." Ajaknya. Minri mengangguk kecil menanggapi Namjoon.

Dear My Wife

"Astagaaaa." Ibu Namjoon melihat Minri dan Namjoon berjalan dengan mesra mengalihkan pandangan para tamu.

"Cantik sekali menantu ibu yang satu ini." Ibu Namjoon segera berhamburan memeluk Minri. Memberikan kecupan di pipi Minri.

"Terima kasih bu." Balas Minri malu – malu. Kuku – kuku jarinya saling beradu.

"Dia memang cantik setiap hari bu." Balas Namjoon disamping dengan nada sinis.

Lalu Ibu Namjoon menelisik Minri dari atas kebawah. Menaru telunjuk didagunya memperhatikan Minri.

"Ibu tebak. Ini pasti pilihan Namjoon bukan ?"

Kedua alis Minri terangkat. Melirik Namjoon sekilas. Lalu mengangguk.

"Pilihan Namjoon memang sempurna." Ibu Namjoon tersenyum bangga. Begitupun anaknya. Namjoon menaikkan dagunya dengan sombong mendengar ucapan ibunya.