"Maksud kamu?" tanya irfan pada alya tidak mengerti mengapa alya menanyakan hal seperti itu yang jawaban nya sudah jelas

"Kalau nanti dokter udah bolehin azka pulang.. Kamu bisa bawa azka" kata alya melihat ke arah depan

"Maksud kamu apa sih al aku ngga ngerti" kata irfan membalikan badan alya untuk berhadapan dengan nya

"Aku tau kamu menyayangi azka dan ingin tinggal bersama azka begitu pun azka yang selalu menanyakan kehadiran kamu.. Maka dari itu kamu bisa bawa azka pulang bersama kamu" kata alya tertunduk

"Bukan ini yang aku mau al, bukan cuma azka yang aku inginkan, tapi azka dan juga kamu, aku mau kita bersma lagi alya" kata irfan menatap alya

"Maaf.. Jika itu yang kamu inginkan aku ngga bisa" kata alya melepaskan tangan irfan dari pundak nya dan menghapadkan kembali tubuhnya ke arah depan

"Apa kesalahan aku di masa lalu sangat besar hingga seseorang sulit untuk memaafkan nya, apa aku tidak pantas merasakan kebahagiaan lagi bersama seseorang yang aku inginkan" kata irfan menatap ke arah lain

"Harusnya dulu aku tidak pernah menerima perjodohan itu" lanjut nya lagi dan berdiri meninggalkan alya

Alya melihat kepergian irfan dengan kesedihan, sejujur nya ia pun sedih tapi rasa takut nya terlalu besar..

***

Ceklek

"Azka tidur" kata rizki melihat irfan masuk dan hanya di jawab dengan senyuman oleh irfan dan duduk di samping rizki

"Sekeras apapun kamu berusaha mendapatkan kembali apa yang kamu inginkan tapi jika itu bukan untuk kamu lagi, apa kamu akan tetap berusaha?" tanya irfan dan menoleh kepada rizki

"Hah? Tapi jika itu membuat kita lelah dan orang lain merasa terganggu lebih baik lepaskan.." jawab rizki

Irfan hanya tersenyum mendengar jawaban rizki

"Apa ada sesuatu?" tanya rizki hati hati

Irfan hanya menggelengkan kepala dan beranjak pergi

"Mau kemana?" tanya rizki melihat irfan yang beranjak

"Pulang, lagian azka juga udah tidur" kata irfan tanpa menoleh

"Ngga nunggu kak alya balik dulu?" tanya rizki

"Tadi udah ketemu di depan" jawab irfan dan menutup pintu

"Apa mereka bertengkar lagi?" gumam rizki pada dirinya sendiri

"Serumit inikah masalah dalam rumah tangga orang dewasa" gumamnya lagi sambil bergidik ngeri

Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan alya dengan membawa belanjaan dan wajah kusutnya

"Kenapa?" tanya rizki to the point

"Apanya yang kenapa?" tanya alya balik

"Muka kak alya" jawab rizki

"Ngga apa apa, kenapa emang?" tanya alya

"Apa terjadi sesuatu?" tanya rizki tanpa menghiraukan pertanyaan alya

"Kamu kenapa sih?" kesal alya

"Ngga, tadi ada seseorang yang hampir putus asa menanyakan sesuatu" kata rizki

"Maksud kamu?" tanya alya tidak mengerti

"Udah ah mau pulang, ngga apa apa kan sendiri jagain azka?" kata rizki

"Kamu belum jawab pertanyaan kakak" kata alya

"Aku jelasin pun kakak ngga bakal ngerti" kata rizki dan berlalu keluar

"Anak itu..." kesal alya pada rizki

Sepeninggalan rizki alya duduk di kursi sambil memainkan ponselnya hingga rasa kantuk menyerangnya dan alya pun tertidur

***
"Bukannya tadi mau pulang?" tanya rizki yang melihat irfan masih bersandar di mobilnya

"Huh? Itu.. Ada yang ketinggalan di kamar azka" kata irfan beralasan

"Ketinggalan?" bingung rizki

"Iya ketinggalan, kamu mau pulang?" kata irfan

"Hmmm" angguk rizki mengiyakan pertanyaan irfan

"Yaudah cepet sana pulang nanti mama nunggu di rumah kasian" kata irfan

"Kak irfan?" tanya rizki

"gue? Kan gue mau ambil barang yang ketinggalan itu.. Ya barang yang ketinggalan" kata irfan sambil menggaruk kepalanya lalu pergi masuk lagi ke rumah sakit

"Aneh" kata rizki sambil masuk kedalam mobil lalu melajukan mobil nya dan meninggalkan pekarangan rumah sakit itu..

***
"Masuk ngga masuk ngga masuk ngga" kata irfan dari tadi sambil bolak balik di depan pintu kamar rawat azka

"Ahh jangan deh mending gue balik aja" kata irfan melangkah

"Eh tapi kasian mereka cuman berdua kalau gue pulang" kata irfan dan balik lagi lalu duduk di bangku panjang di depan kamar itu..  Hingga ia merasakan kantuk dan tertidur...

Bersambung...

Maaf update nya lama 😟

He's From The Fastحيث تعيش القصص. اكتشف الآن