Chapter 20

9.7K 201 3
                                    


Tiga hari berlalu Alya tidak pulang ke apartemen, bukan Irfan tidak mencari Alya bahkan Irfan menyewa orang untuk terus mencari keberadaan Alya, tapi sayang hasilnya hanya nihil

Irfan berdiri melamun di balkon kamarnya, ia terus merutuki kesalahan nya tempo hari yang sudah membentak Alya

Ceklekk

Pintu kamar terbuka membuat Irfan menoleh tapi ia kembali melamun tanpa menghiraukan siapa orang yang masuk

Membuat Alya semakin kesal, ekspresi Irfan hanya biasa saja ketika Alya pulang padahal Alya sudah tiga hari ngga pulang kerumah, harusnya Irfan menyambutnya dengan kebahagiaan dan menyesali perbuatannya tempo hari karena sudah membentak Alya ehh ini malah cuek bebek aja

Tak lama Irfan sadar siapa yang membuka pintu kamarnya dan ia pun langsung menoleh lagi

"Alya..." kata Irfan sambil berhambur memeluk alya dan yang di peluk hanya diam tanpa membalas pelukan sang suami, karena bingung dengan sikap Irfan tadi cuek bebek, sekarang malah meluk

"Alya aku minta maaf udah ngebentak kamu kemaren, aku minta maaf banget bukan maksud aku kaya gitu, aku cuman khawatir sama kamu takut yang di bilang wisal itu bener, kamu maukan maafin aku " kata irfan tulus dan mempererat pelukannnya seolah tidak ingin melepas Alya lagi

"Jujur fan sebenernya aku juga takut sama rifa, dan mungkin kemaren aku egois sama kamu dan wisal, tapi sekarang aku udah mulai percaya kok sama wisal dan ngelupain kejadian dulu, aku juga minta maaf sama kamu karena udah keras kepala" batin Alya dalam hati

"Kamu kok diem al, kamu masih marah ya sama aku" kata Irfan melepas pelukan dan menatap mata Alya

"Aku capek, mau mandi" kata Alya dingin dan pergi ninggalin Irfan yang kebingungan

.
.
.

Alya sudah berbaring di tempat nya tidur memunggungi Irfan dan Irfan tidur mengahadap Alya di tengah tengahnya di simpan guling untuk pembatas

"Alya.." panggil Irfan pelan

"Hmmm" jawab Alya

"Kamu belum tidur" tanya Irfan

"Kalo udah tidur ngga mungkin ngejawab" ketus Alya

"Kamu kok gitu, masih marah ya" kata Irfan lirih

"Mungkin" jawab Alya dingin

"Maafin aku dong, kamu jangan dingin lagi" manja Irfan sambil memegang bahu Alya

"Apaan sih pegang pegang" ketus Alya

"Cuman megang kok ngga lebih" polos Irfan

Alya pun bangkit dari tidurnya

"Jangan megang bisa ngga sih" ketus Alya lagi

"Kamu kok ketus gitu, nanti cantiknya ilang loh, maafin aku iya" kata Irfan memegang tangan Alya

"Bodo, lepasin ih" kata Alya sambil melepaskan tangan Irfan kasar

"Aku kan cuman mau minta maaf" kata Irfan menunduk

"Aku ngga mau maafin kamu" kata Alya

Irfan mendongak menatap mata Alya dan tersenyum jahil

Tak lama Irfan bergerak cepat dan sekarang tubuh Alya sudah di tindih Irfan

"Ka...kamu ma..mau ngapain?" kata Alya ketakutan

"Cuman mau kamu maafin aku" kata Irfan santai

"Aku ngga mau" kata Alya memalingkan wajahnya

He's From The FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang