Chapter 9

11.9K 309 1
                                    

Hari pernikahan

Hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh keluarga alya dan Irfan tapi tidak dengan Alya ia tidak begitu menginginkan pernikahan ini berlangsung berbeda dengan Irfan yang hanya santai santai aja dengan pernikahan ini

Di kamar Alya melihat pantulan dirinya di depan cermin sangat cantik dan anggun dengan di balut gaun berwarna peach dan jilbab dengan warna senada tak lupa dengan hiasan hiasan lain nya

Sejujurnya Alya gugup sekarang adalah hari terakhirnya menjadi lajang bahkan beberapa jam atau bahkan menit lagi ia akan menyandang statu sebagai istri orang.

"Kamu kenapa sayang?" tanya mama Alya melihat raut wajah putri nya

"Aku gugup mah, deg degan" jawab Alya jujur

"Dulu waktu mama nikah sama ayah kamu, mama juga gugup sama seperti kamu tapi setelah ayah kamu mengucapkan ijab qobul perasaan mama menjadi tenang dan bahagia sekali" jelas mama memegang tangan Alya

Iya bahagia karena itu mama, bukan aku yang menikah karena di jodohkan bukan karena cinta kaya gini batin Alya dalam hati

"Kamu juga nanti akan bahagia setelah menikah nanti, Irfan laki laki yang baik dan bertanggung jawab" kata mama lagi

"Iya ma amiin semoga aja" jawab Alya mama bilang gitu karena mama ngga tau dia dulu kaya gimana kalo mama tau apa mama masih mau menjodohkan ku dengan pria itu batin Alya lagi

"Saya terima nikah dan kawin nya Alya Ulfa Fauziah binti Mustofa dengan maskawin dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.."

"Sahh..."

Alya mendengar kalimat kalimat yang di ucapkan Irfan dengan lancar dan lantang tak lama sorak dan tepuk tangan pun terdengar

Alya pov

Aku mendengar nya mengucapkan kan ijab qobul betapa lancar nya dia ntah mengapa perasaanku bahagia mendengarnya

"Ya alloh sayang selamat ya sekarang kamu sudah menjadi seorang istri semoga pernikahan kamu sakinah mawadah dan warohmah" kata mama sambil memeluku

Tak lama pintu kamarku terbuka
Ceklek

"Alya selamat ya sayang kamu udah sah jadi istri nya Irfan semoga pernikahan kamu bahagia" kata mama mertuaku langsung memeluku

"Sayang ayo kita kebawah Irfan dan yang lain sudah menunggu" ajak mama mertuaku aku pun mengikutinya dan mama menuntunku aku menuruni tangga kulihat banyak orang yang memandangku termasuk Irfan

Aku menghampiri Irfan dan duduk di samping nya, pak penghulu menyuruh Irfan memasangkan cincin ke jariku, Irfan memasangkan cincin itu dengan lembut dan sebaliknya aku pun memasangkan nya, aku langsung mencium tangan nya dan di balas dengan la mencium keningku

Irfan pov

Kulihat Alya menuruni tangga bersama mama dan mama mertuaku, Alya begitu cantik dan anggun dia tersenyum menambah kecantikannya

Alya menghampiriku dan duduk di sampingku, pak penghulu pun menyuruhku memasangkan cincin ke jari Alya, aku memasangkan nya pelan pelan dan Alya melakukan hal yang sama sepertiku tak lama ia mencium tanganku dan akupun langung mengecup keningnya dengan lembut jujur aku sangat bahagia tapi ntah dengan perasaan Alya

.
.
.

Aku dan Alya berdiri di tempat yang di tentukan untuk menyalami para tamu undangan tak lama ada teman temanku dan juga dua saudaraku yang sedikit gila mereka selalu membuat ulah, sengaja aku dan Alya tidak mengundang teman teman alya karna itu keinginan Alya

He's From The FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang