chapter 40

8.2K 223 7
                                    


"Apa azka adalah anak kandungku?" tanya irfan pelan pelan masih tetap menatap dan menggenggam tangan alya

DEGG

Pertanyaan irfan seperti petir dalam hati alya, pertanyaan yang selama ini alya hindari pertanyaan yang sama sekali tidak ingin alya jawab, kini alya tak mampu menghindari pertanyaan itu mau tidak mau alya harus menjawab nya tapi apakah alya sanggup mengatakan yang sebenarnya? Bukan karena alya takut irfan mengambil azka dari nya tapi alya selalu terbayang masa di mana irfan tidak mengakui azka saat dalam kandungan nya

"Iya... Az.. Azka adalah anak kamu" kata alya sambil menatap mata irfan

Betapa bahagia nya irfan mendengar pernyataan alya pernyataan bahwa azka adalah anak kandung nya hingga ia tak sanggup berkata kata lagi dan yang sekarang ia inginkan adalah memeluk alya seerat mungkin

Tapi saat irfan akan memeluk alya, alya langsung berdiri dan membuang muka ke arah lain

"Mungkin sekarang kamu tau azka adalah anak kamu tapi tidak dengan azka, sampai kapan pun azka tidak akan pernah tau siapa ayah kandung nya" kata alya mulai emosi

"Apa maksud kamu al? " tanya irfan kenapa alya jadi seperti ini

"Kamu lupa hah? Bukan kah kamu yang ngga mau ngakuin anak dalam kandungan aku dulu? Kamu lupa itu? " nada bicara alya mulai tinggi

"Al.. Aku tau aku salah harus nya dulu aku percaya sama kamu bukan orang lain aku minta maaf" kata irfan sambil berlutut di hadapan alya

"Kamu pikir dengan kamu minta maaf bisa nyembuhin rasa sakit hati aku dulu? " kata alya tersenyum sinis

Irfan hanya tertunduk karena memang semua nya adalah kesalahan nya, seandainya dulu dirinya mempercayai alya mungkin keluarganya tidak akan seperti ini

"Kamu ngga pernah tau gimana rasanya di abaikan orang yang kamu anggap suami selama berminggu minggu, di bentak tiap hari, sampe di sebut perempuan hina kamu ngga ngerasain itu fann.. " kata alya mulai menitikan air matanya yang sedari tadi ia bendung

"Aku minta maaf al aku emang suami yang ngga bertanggung jawab tapi aku mohon maafin aku " kata irfan memegang tangan alya masih dengan keadaan berlutut

Tidak ada jawaban dari alya

"Aku mohon maafin aku al, aku ngga bisa berpura pura seolah olah aku ngga tau apa apa al, aku mohon maafin aku dan kembali sama aku bersama azka" kata irfan mulai menatap alya

Alya menghempaskan tangan irfan "Dengan semudah itu kamu bilang kembali? di saat aku udah ada di sini? Dulu di saat aku ngga ada apa kamu nyari aku? Ngga kan?" kata alya

"Aku nyari kamu al selama kamu ngga ada aku selalu cari kamu kemana mana al.. " lirih irfan

"Cukup irfan! Cukup kamu tau tentang azka, jangan coba coba memberi tahu azka tentang siapa ayah nya" kata alya mulai melembut

"Tapi al.. " kata irfan

"Kalau kamu masih mau liat aku sama azka di hadapan kamu tolong jangan sampai azka tau" kata alya

"Ngga al aku ngga bisa hidup seperti itu al aku mohon kembali sama aku" kata irfan masih tetap memohon bahkan irfan meneteskan air mata

"Sudah irfan aku ngga akan mungkin kembali sama kamu" bentak alya

"Al.. Aku mohon" lirih irfan

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan dan melihat kejadian itu dan orang itu berjalan menghampiri mereka, membantu irfan berdiri

"Mama? " kata irfan dan alya berbarengan melihat siapa yang membantu irfan berdiri

"Sudah cukup kamu membuat anak saya seperti ini, kamu ngga tau anak saya mati matian mencari keberadaan kamu, menghawatirkan kamu setiap hari hingga lupa akan kesehatan nya sendiri, menyalahkan dirinya atas kepergian kamu hingga adik kamu memukuli nya pun anak saya diam itu karena apa? Karena dia begitu menyayangi dan mencintai kamu, tapi apa balasan kamu sekarang hah? " kata nyonya pradipta ibunda irfan

"Cukup sudah irfan, mama ngga mau liat kamu seperti ini, jika memang perempuan ini tidak mau kembali sama kamu ceraikan saja dia sekarang juga, di luar sana masih banyak perempuan yang jauh lebih baik dari dia" lanjut mama irfan

DEGG

Alya dan irfan membelalakan mata mendengar perkataan cerai yang di katakan mama irfan kenapa hati alya seperti tidak ingin hal itu terjadi

"Mah.. " panggil irfan tidak menyangka mama nya akan mengatakan hal seperti itu

Alya sudah tidak kuat lagi dengan situasi seperti ini dia pun lari keluar dengan keadaan menangis

"Al" panggil irfan seraya ingin mengejar alya

"Irfan! " cegah mama irfan

"Mah kenapa mama bicara seperti itu sama alya" kata irfan

"Ini demi kebaikan kamu sayang mama ngga mau liat kamu terus terusan memohon pada perempuan itu" kata mama irfan

"Ma irfan mohon ini urusan rumah tangga irfan" kata irfan

"Tidak irfan mama akan tetap ingin kamu menceraikan perempuan itu atau.... Kamu bukan anak mama sama papa lagi" kata mama irfan

"Mahh... "

***

Alya turun dari mobil langsung berlari ke kamar nya masih dengan keadaan menangis, melihat sang Putri menangis mama alya langsung mengejarnya

Tok tok tok

"Al kamu kenapa sayang? " tanya mama alya dari luar dan tak lama pintu kamar pun terbuka menampilkan alya yang sudah berantakan karena menangis

"Ma.. " kata alya sambil memeluk mama nya

"Kamu kenapa sayang?" tanya mama alya khawatir dengan keadaan anak nya

"Ii.. Ii.. Irfan hiks hiks" kata Alya sesegukan

"Irfan kenapa?" tanya mama

"Ii... Irfan ma hiks irfan tau kalo hiks azka anak kandung nya" kata alya

Mama Alya langsung melepaskan pelukan Alya dan memegang bahu alya

"Sayang... sudah saat nya irfan tau kalau dia ayah kandung azka, kamu ngga boleh terus terusan nyembunyiin itu" kata mama alya menasehati Putri nya

"Tapi ma hiks... bukan hiks itu" kata alya

"Lalu apa?" tanya mama alya

"Mama titin hiks" kata alya makin sesegukan

"Titin? Kenapa?" tanya mama alya tidak mengerti

"Mama titin hiks hiks" kata alya terus menangis

"Kenapa sayang dengan titin?" tanya mama makin bingung

"Mama titin hiks mama titin hiks hiks nyu.... nyuruh iiirfan ce.. cerein aku hikss ma" kata alya sambil menangis

"Astagfirullahaladzim ya allah kenapa titin bisa seperti itu" kata mama memeluk kembali alya dengan erat

"Ta.. tadi mama titin de..denger alya sama irfan berdebat hiks hiks" kata alya dalam pelukan mama nya

"Kamu yang sabar ya sayang" kata mama sambil mengusap punggung alya

Alya terus menangis di pelukan mama nya, ia tau ia salah dalam hal ini karena keegoisan nya sendiri yang kini berujung dalam kata perceraian, alya sendiri tidak tau apa yang sebenarnya ia sendiri inginkan tentang hubungan nya dengan irfan yang jelas perasaan tidak rela muncul di hati alya saat mertua nya menyuruh irfan menceraikan nya...

Bersambung...

He's From The FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang