Chapter 12

10.9K 299 3
                                    

"Mereka kan temen kamu kenapa aku harus nemuin mereka" jawab Alya

"Iya kan kamu istri aku jadi mereka juga sekarang temen kamu" Irfan masih menahan amarahnya

"Maaf aku ngga punya temen kaya mereka, lebih baik kamu jug jauhin mereka, takutnya mereka membawa pengaruh buruk lagi" kata Alya sinis

Dan PLAAKK!! Irfan menampar Alya

"Aku ngga mau tau sekarang kamu keluar dan temuin mereka!!" bentak Irfan keras dan keluar kamar

Alya menangis karena pipinya sangat panas dan perih karena tamparan tangan Irfan cukup keras

Tak lama Alya pun keluar dan menghampiri Irfan bersama teman nya

"Ohh ternyata ada kalian maaf ya ngga tau" kata Alya tersenyum dan duduk di samping Irfan

"Iya nih kami kebetulan lewat aja terus mampir dulu deh ke sini, maaf ya waktu pernikahan kalian kita ngga dateng soal nya kita lagi manggung di luar kota" kata Deni serasa ngga enak

Ohh ternyata sekarang mereka jadi penyanyi toh kata Alya dalam hati

"Ahh ngga apa apa, kita juga ngerti kok kalian sibuk, ohh iya kamu ngga nawarin mereka minum sayang" kata Irfan menoleh ke Alya sambil tersenyum

"Ahh iya hampir lupa, kalian mau minum apa?" tanya Alya kepada keduanya

"Teh manis aja deh" jawab keduanya

"Kamu mau minum apa ?" tanya Alya ke Irfan dengan senyum palsunya padahal ia malas berakting seperti ini apalagi saat tersenyum pipi nya sangat terasa perih

"Aku yang biasa aja" jawab Irfan tersenyum

"Ohh iya kalo gitu aku bikinin dulu ya tunggu sebentar" kata Alya masih dengan senyum nya dan pergi ke dapur

Alya pun kembali dengan 3 minuman di atas nampan dan memberikan kepada mereka bertiga

Mereka langsung meminum nya "Makasih ya al" kata Deni

Mereka terus berbincang sampe pukul st 7 malam

Setelah mereka berpamitan untuk pulang dan menutup pintu Alya melepas rangkulan tangan Irfan di pundak nya dan wajahnya kembali seperti semula sebelum ia keluar kamar, Alya masuk ke kamarnya tanpa bicara apapun

Irfan melihat punggung Alya yang semakin menjauh Irfan tau dia salah karena ia menampar Alya, tadi Irfan sudah tak bisa menahan amarah nya lagi karena sikap Alya yang berubah jadi dingin berbeda dengan saat pertama menikah sikapnya sangat polos dan manja

.
.
Di dalam kamar Alya menangis, air mata yang di tahan nya sedari tadi kini ia keluarkan

"Ma yah Alya udah ngga tahan lagi kalo harus kaya gini, ini udah kedua kalinya hiks dia nyakitin hati Alya hiks, dulu dia ngebentak Alya ma padahal dia tau kalo Alya ngga suka di bentak, sekarang dia ngebentak Alya lagi mah bahkan dia berani nampar Alya ma... Dan ini kedua kalinya juga Alya berbohong di depan orang seolah olah Alya ngga apa apa hiks Alya takut setelah ini dia bakal ngelakuin yang lebih dari ini ke Alya hiks Alya takut ma yahh bantu Alya hiks hiks" Alya terus menangis di dalam kamar

.
.
Di depan pintu kamar Alya ternyata Irfan mendengarkan apa yang Alya katakan di dalam kamar nya, sekarang Irfan pergi ke kamarnya

Di dalam kamar irfan

Irfan pov

Jadi selama ini aku nyakitin hati Alya, kenapa aku sebodoh itu sampe aku ngga tau kalo istri aku sendiri nenahan sakit karena sikapku, wajar kalo Alya sampe ketakutan seperti itu dan tadi... Kenapa aku sampai menamparnya ya allah aku menyesal atas perlakuan ku tadi arrrrgggh .... Suami macama apa aku ini, besok aku harus minta maaf sama Alya

He's From The FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang