Gedung 2 Lantai

7.9K 394 11
                                    

3 tahun kemudian....

Musim apa yang kalian sukai?

Di dunia ini banyak musim yang kalian kenal, namun di dunia ku hanya ada 2 musim yang ku ingat. Musim jatuh cinta dan musim patah hati. Namun, musim yang tersisa untuk ku hanya lah musim menyendiri.

Di Malam Valentine day ini, apa yang kalian lakukan menyambut hari kasih sayang itu? Bercengkerama bersama keluarga? Bergandengan tangan bersama tambatan hati? Atau seperti mereka yang tengah duduk ditemani segelas kopi hangat dan kisah romantis yang disajikan dalam tumpukan novel-novel disana?

Perpustakaan kecil di tengah-tengah kota ini sedang ramai pengunjung. Ku rasa malam ini masuk dalam kategori musim menyendiri. Lihat lah, hanya para gadis dan pria single yang menghampiri perpustakaan yang kami dirikan ini. Aku serta kedua sahabat ku yang awalnya berencana menghabiskan waktu nonton drama korea terbaru harus rela mengundur waktu usai perpustakaan tutup.

Kenapa kami membukanya disaat tempat hiburan membosankan lainnya ditutup?

Di malam mengagumkan seperti ini, tak semua orang memiliki akses merasakan apa yang dirasakan orang lain bukan? Mempunyai kekasih hanya lah milik mereka yang tau caranya memperlakukan dunia menjadi milik mereka berdua.

Sedang yang tak mempunyai akses, hanya berdiam diri menikmati segelas kopi hangat dan sebuah novel bertajuk romance di perpustakaan seperti yang kami sediakan saat ini. Atau bahkan mengurung diri di kamar. Itu akan lebih mengenaskan.

Kesamaan musim ini lah yang akhirnya mengetuk seseorang untuk menghampiri tempat yang menurut sebagian orang membosankan ini.

"Kita tutup jam 10?" tanya Kian yang baru saja kembali mengantarkan pesanan pelanggan.

"Okey. 1 jam lagi kita close" setuju ku.

Tifa menghela nafas. "Baru datang?" tanya nya pada ku.

Aku mengangguk. "Kerjaan numpuk"

"Owh...kalau aku tau kau terlambat, aku takkan menyuruhnya menunggu" aku melemparkan tatapan bertanya padanya. "Pria itu datang lagi. Kalian ingat pria berpakaian polisi yang datang beberapa bulan yang lalu? Sudah 3 kali dalam bulan ini dia datang mencari mu"

"Aku?"

Tifa mengangguk. "Baru saja dia pamit karena ada panggilan tugas"

"Aku tak begitu ingat wajahnya" jujur ku.

"Yeah, dia kehilangan nomor yang kau berikan dulu karena ponsel nya terlindas truck seminggu setelahnya. Karena kau pernah memberikan nomor mu, jadi tanpa seijin mu lagi, aku memberikannya"

"Kau memberikannya?" anggukan nya membuat ku tepuk jidat.

"O'ow...apa aku salah kali ini?"

"Nomor yang mana kau berikan?"

"Yang biasa dihubungi" jawabnya tanpa bersalah. "Apa dia tak pernah mengubungi mu setelah mendapat kan nomor ponsel mu?"

Ku tepuk jidat ku lagi. "Bukan kah aku sudah ceritakan tragedi kenapa aku memberikannya?" keluh ku.

"Maaf, aku lupa" jawabnya tetap santai. "Jadi, dia tak pernah menghubungi mu?"

Aku menggeleng sambil mencomot jajanan di toples.

Tifa menghela nafas kembali. "Baik lah, aku muak bicara dengan mu. Pria dari semua kalangan datang agar bisa menemui dan menarik perhatian mu. Apa kau tidak bosan menjomblo seumur hidup mu, ha?"

"Tentu saja tidak. Aku saaannggaatt menikmatinya"

Kian menggeleng berulang kali. "Tapi kenapa setiap mendengar jawaban mu yang selalu sama akhir-akhir ini terdengar memilukan di telinga ku...aww"

Please, Accept My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang