Maba

1K 48 1
                                    

Liburan telah usai. Semua pelajar sibuk mempersiapkan peralatan sekolah. Termasuk Zahwa dan kawan-kawan kini sudah semester 3. Untuk Davin dan Dirka menjadi panitia ospek untuk maba tahun ini. Semua maba datang pukul 05.30 pada hari pertama ospek dengan bawaan mereka yang dibilang tidak lazim.

"He cepetan dek!" ujar salah satu mahasiswa semester 5

"Ayo udah jam berapa ini, kok masih banyak yang telat"

"Niat opo gak seh!"

"Siapkan barang bawaan didepan kalian!"

"Yang gak bawa salah satu barang bawaan silahkan kedepan barisan!"

"Saya akan sebut satu persatu barang, kalian angkat barangnya!"

"Waduh iki onok sing telat rek, tangi jam piro awakmu he!"

"Cepetan masuk barisan!"

Kira-kira begitulah ucapan para panitia ospek, memang terkenal keras dan tegas. Adapula yang menggunakan bahasa lokal yaitu jawa ngoko. Bahkan ada salah satu maba yang hampir menangis karena kaget dengan teriakan panitia.

"mungkin bagi kalian yang pernah ikut paskibra di SMA sudah tahu apa yang sedang panitia lakukan sekarang" -author.

Semua maba mengikuti perintah panitia. Barang bawaan terlarang banyak sekali, mulai dari alat makeup, snack, bahkan ada yang membawa rokok. Memang di universitas tidak ada larangan, namun waktu ospek jangan pernah main-main.

"Silahkan yang membawa barang bawaan diluar ketentuan bisa dibawa kedepan!" ucap salah satu panitia ospek.

"Siap ini kak, saya membawa jas hujan ponco berlebih" salah satu maba maju kedepan dan memberikan jas hujan itu ke davin.

"Hm coba tanyain temenmu yang gak bawa" perintah davin.

"Iya kak, terimakasih"

"Eh ngapain tuh maba?" tanya dirka kepada davin.

"Oh itu, bawa ponco kelebihan" jawab davin.

Dirka hanya mengangguk mengiyakan. Ia tak memperdulikan hal kecil tersebut.

Ospek hari pertama hanya diisi dengan materi kepemimpinan dan pemberitahuan untuk barang bawaan outbond besok.

"Saya akan bacakan keperluan untuk besok" ujar panitia ospek.

"Siapkan jas hujan, sandal jepit, makanan 3t, sayur kangkung, air mineral 1,5 liter, baju ganti 2 pasang, alat sholat, ........." jelas panitia panjang lebar.

"Satu lagi, besok datang jam 6 dilapangan utama untuk persiapan keberangkatan, kita berangkat pukul 7 ke coban talun"

******

Pukul 4 subuh, Davin segera menunaikan sholat subuh dan setelah itu mempersiapkan keperluan untuk outbond ospek. Dari tas carrier sampai beberapa bekal.

"Semoga lancar outbond kali ini" ucap davin lalu menuju kamar mandi.

Setelah bersih diri, davin menuju dapur untuk membuat sarapan karena orang tuanya ada tugas diluar kota, jadilah davin hidup sendiri untuk sementara.

*Davin's phone is ringing......

Davin berlari ke kamar mengambil handphone nya yang berbunyi. Sekilas dia melihat siapa yang telepon, ternyata zahwa.

"Assalamualaikum wa" salam davin.

"Waalaikumsalam syukur kamu udah bangun, oh ya kamu sarapannya gimana?" tanya zahwa karena ia tahu kalau davin sendirian.

"Oh ini aku lagi mau masak nasi goreng aja"

"Aku kerumahmu sekarang ya, mau bantuin kamu sekalian aku ikut ke tempat outbond boleh gak? sekalian refreshing gitu" tanya zahwa.

Your Only Limit is You [Completed]Where stories live. Discover now