Persiapan Skripsi

911 49 0
                                    

Setelah dirka melaksanakan tugasnya, semua mahasiswa sibuk dengan skripsi. Setahun telah berlalu, kini mereka sudah menginjak semester ke delapan yang artinya habis ini mereka akan lulus S1.

Berkutat dengan makalah dan kertas-kertas. Suara kresak-kresek berlalu lalang terdengar. Semua berjalan kesana-kemari mengejar dosen untuk konsultasi. Ada yang sampai terjatuh, bahkan ada yang menangis karena tugasnya ditolak.

Namun zahwa mengalami kesulitan, tugas akhirnya ditolak mentah-mentah oleh dosennya. Ia masih harus banyak merevisi skripsinya. Bahkan zahwa harus mengerjakan dengan ekstra sabar agar tak mengerjakan ulang lagi.

"YaAllah sumpah ini skripsi ditolak keberapa kali!!!" ucap zahwa geram.

Zahwa sangat kesal. Ia harus mengerjakan skripsi selama seharian terus menerus sampai bosan. Bahkan hubungannya dengan davin mulai renggang karena masing-masing sibuk dengan skripsi. Waktu untuk berdua saja tidak pernah sempat. Apalagi untuk sekedar bertemu sapa pun jarang. Memang mereka sekelas tapi pembelajaran sudah selesai hanya menunggu kelulusan saja jadi mereka tak pernah bercengkrama bersama lagi.

Untuk dirka sendiri skripsinya sudah selesai, semua temannya tak menyangka bahwa dirka selesai secepat itu. Bahkan kiara masih berkutat dengan dosen dan dirka hanya tinggal menunggu wisuda.

Tapi dibalik itu semua dirka hanya ingin menghabiskan waktunya dengan kiara. Kenyataannya, kiara sekarang sedang sibuk-sibuknya.

Dirka hanya bisa memandangi kiara dari jauh, ia semakin sayang dengan pacarnya itu. Apalagi kiara sudah muallaf, hati dirka semakin damai dan tenang.

Kiara berjalan menyusuri lorong ingin menuju kantin, ia sangat lapar karena terlalu banyak aktivitas. Dari jauh, dirka datang ingin menghampiri kiara.

"Kiara!" panggil dirka.

Kiara menghentikan langkahnya. Menunggu dirka menghampirinya.

"Ada apa?" tanya kiara.

"Kamu mau ke kantin kan? Aku ikut" ucap dirka senang.

"Baiklah, ayo" ajak kiara.

Mereka berjalan beriringan. Dirka terus saja tersenyum melihat kecantikan kiara.
Sepanjang perjalanan kiara memperhatikan dirka yang terus tersenyum ke arahnya. Kiara pun ikut tersenyum dan menunduk malu.

"Jangan lihatin aku terus dir" ucap kiara malu.

"Lah kamu cantik aku seneng lihatnya" balas dirka terkekeh.

"Bisa aja" ucap kiara tertawa kecil.

"Beneran kir, gak sabar halalin aja" balas dirka santai.

Kiara mendengar itu seketika deg-degan dan pipinya merona. Dirka selalu saja berhasil membuat kiara tersipu malu.

Dirka melihat reaksi kiara hanya terkekeh. Memang itulah tujuan dirka, membuat kiara bahagia dengan caranya.

"Jalan ke kantin kok serasa lama ya" batin kiara.

Langkah menuju kantin terasa sangat jauh, mereka tak sampai-sampai. Apa karena memang menikmati waktu? Atau dirka sengaja berjalan lambat? Entahlah kiara pun menyukainya.

Inilah yang mereka tunggu, mereka sudah sampai di kantin dan memilih duduk paling dalam.

"Aku pesenin ramen sama soda aja" ucap dirka kepada kiara.

"Tunggu disini" perintah kiara.

Kiara langsung memesan pesanan dirinya dan dirka. Selagi menunggu pesanan datang, kiara memainkan jarinya untuk mengusir kegugupannya. Padahal ia sudah kenal lama dengan dirka, tapi dirinya masih saja gugup.

Your Only Limit is You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang