Permintaan

1K 52 0
                                    

Setelah makan malam romantis, kini keluarga kiara sedang sibuk menyiapkan seserahan untuk lamaran Agata kepada Alya, perempuan cantik remaja masjid yang mengikuti hadrah waktu aga datang ke majelis ta'lim waktu itu.

Agata sebelumnya sudah berkenalan dengan alya dan mengutarakan perasaannya. Mereka hanya sebatas kenalan sekitar 3 tahun. Alya yang statusnya menjadi guru di sebuah sekolah menengah atas juga menyimpan rasa kepada agata, tapi ia hanya diam memenndam perasaannya hingga suatu saat agata mengajaknya ke suatu tempat dan mengungkapkan perasaanya.

Alya yang notabenenya wanita sholehah tertarik dengan sosok agata yang begitu sholeh, teduh, dan pekerja keras. Bahkan sebelum agata menyukai alya, alya sudah menyukai agata dahulu pada pertemuan majelis ta'lim sebelumnya.

*flashback on

"Assalamualaikum" salam alya dengan gita kepada beberapa perkumpulan pemuda remaja masjid yang salah satunya terdapat agata disana.

"Waalaikumsalam, ada apa alya?" tanya ricko salah satu remaja masjid.

"Jadi besok akan diadakan rapat bulanan" ucap alya memberitahu

"Oh gitu, jam berapa?" tanya ricko lagi.

Yang lainnya hanya diam mendengarkan percakapan antara ricko dan alya. Begitu pula dengan agata yang sibuk dengan ponselnya, alya diam-diam memperhatikannya dan mencari perhatian terhadapnya. Namun, agata tidak peka dan menganggap biasa saja.

"Hei al, kok melamun?" tanya kevin menjentikkan jari.

"Ah iya, jam 3 sore disini" jawab alya gugup.

"Makasih ya infonya" balas ricko.

"Iya assalamualaikum," salam alya dan gita bersamaan.

*flashback off

Pertemuan singkat itulah yang mengawali perasaan alya terhadap agata.
Walau mereka sama-sama bungkam sebelumnya, alya hanya mendoakan agata dalam sholatnya. Begitu pula dengan agata yang sudah berniat untuk melamarnya hari ini.

"Ma, jam berapa kita ke rumah alya?" tanya agata kepada mamanya.

"Habis ashar" jawab mamanya.

Agata hanya mengangguk, sungguh ia merasa jantungnya mau copot. Yang benar saja, tinggal 1 jam lagi ia akan menemui calon istrinya itu.

Agata terus saja berdzikir menenangkan kegugupannya. Tangan terus saja gemetar. Sesekali ia menarik nafas begitu dalam untuk mencoba menenangkan diri menetralkan detak jantungnya.

"Tenang aja mas, jangan gemetaran gitu" ucap kiara menenangkan.

"Ya... gimana gak gugup ini aja belum berangkat ke rumahnya apalagi waktu gue mau ngomong nanti" balas agata.

"Iya gue tau, semangat mas!" ucap kiara fighting.

"Iya makasih, udah sana loh" usir agata.

Kiara menuju kamarnya sendiri. Ia mendoakan kakaknya yang akan melamar  perempuan idamannya.

"Akhirnya nikah juga ntuh mas aga" gumam kiara bersyukur.

Keluarga agata bersiap menuju ke rumah alya untuk melamarnya. Mama, papa, kiara, dan agata sudah mempersiapkan semua kebutuhan lamaran.

Sekarang mobil mereka sedang dalam perjalanan menuju BLOK M dimana rumah alya berada.

Sekitar 10 menit akhirnya mereka sampai. Satu-persatu mulai turun dari mobil dan mama agata mengambil seserahan dari dalam bagasi mobil.

"Kiara ini, bantu bawain" perintah mama agar kiara membantu membawakan seserahan.

"Iya ma, sini" jawab kiara.

Your Only Limit is You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang