Tinggal

887 55 0
                                    

Setelah ospek, maba mulai mengikuti tahun ajaran dengan normal. Bagi semester 3 akan diadakan sebuah praktek atau disebut kerja kontrak sementara.

Untuk mata kuliah kelas F-01 pagi ini adalah pengantar akuntansi, semua mahasiswa masuk ke kelas masing-masing.

"Selamat pagi" sapa pak dosen.

"Pagi pak" jawab semuanya.

"Sebelumnya saya beritahukan kalau ada perwakilan kelas yang ikut membantu di sebuah badan keuangan pemerintah dalam rangka praktek kerja" ucap pak dosen.

"Siapa aja pak?" tanya salah satu siswa.

"Davin Yuan Rasya, ada anaknya disini?" jawab pak dosen.

Davin yang mendengar namanya disebutkan terkejut. Ia tak menyangka dipercaya kerja praktek di pemerintahan.

"Saya pak" jawab davin.

"Setelah pelajaran kamu temui saya diruangan saya" perintahnya.

"Iya pak" jawab davin.

******

"Zahwa, aku ke ruangan pak dosen bentar" pamit davin kepada zahwa.

"Ah iya vin, selamat ya" ucap zahwa.

"Makasih wa, yaudah aku duluan" davin mendahului zahwa.

"Bakalan gak ketemu ya sama davin" gerutu zahwa sedih.

"Hei, lo kenapa?" tanya kiara tiba-tiba.

"Eh itu lo davin bakalan pergi" jawab zahwa lirih.

"Oh, ya bagus kan dia yang terpilih. Lo jangan sedih demi dia" nasihat kiara.

"Ya agak sedih sih, tapi gue yakin itu yang terbaik bagi dia" ucap zahwa.

"Nah gitu dong, kalau kangen ya telpon aja" kiara menjawab.

"Oke ayo ke kantin" ajak zahwa.

Setelah itu mereka berjalan menuju kantin untuk membeli beberapa makanan. Setelah itu mereka kembali ke kelas.

Dilain tempat, davin sedang berbicara dengan rektor dan beberapa mahasiswa lainnya yang ikut praktek kerja. Sang dosen menjelaskan teknis kegiatan dan mempersiapkan administrasi untuk pendaftaran mereka ke pemerintahan.

"Kalian praktek kerja di daerah terpencil, kebetulan disana kekurangan tenaga kerja dan waktu kalian hanya 1 tahun saja" jelas pak rektor.

Setelah pemberitahuan, akhirnya mereka keluar ruangan dan kembali ke kelas.

"Eh davin, gimana tadi?" tanya zahwa.

"Cuma pemberitahuan aja sih" jawab davin sambil duduk disebelah zahwa.

"Emang kemana?" tanya zahwa penasaran.

"Gak diberitahu sih, cuma bilang terpencil gitu aja" jawab davin tak tahu.

"Jauh kayaknya, berapa lama?" tanya zahwa lagi.

"1 tahun" jawab davin serius.

"Yah lama banget, jarang ketemu dong" ucap zahwa kecewa.

"Ya mau gimana lagi" jawab davin.

"Iya sih, inu juga demi kebaikanmu aku tetep dukung kok" ucap zahwa tersenyum.

"Kamu tambah gemuk aja sih" goda davin sambil mencubit pipinya.

"Ih davin sakit" ucap zahwa sambil melepas cubitan davin.

"Hahaha gemes tau gak" ucap davin sambil melepas cubitannya.

"Tuhkan merah" ucap zahwa kesal saat melihat wajahnya ke cermin yang ia bawa.

Your Only Limit is You [Completed]Where stories live. Discover now