2. Sekeping Kenangan

3.7K 359 33
                                    

"Lo di mana? Gue udah di depan dari tadi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo di mana? Gue udah di depan dari tadi!"

Lova berdecak sambil menuruni tangga dengan terburu-buru. "Sabar kek. Ini juga lagi turun."

"Kebiasaan banget. Kalau gue bilang otw tuh ya langsung turun! Jangan tidur lagi!"

Lova mendengkus kesal mendengar celotehan Ken. "Siapa yang tidur lagi sih? Sok tahu lo! Lagian kalau gue turun dari waktu lo jalan, yang ada gue lumutan nungguin lo, tahu!"

"Kan lo kebo. Gara-gara kelas siang, lo jadi lanjut tidur, iya kan?"

Lova menurunkan ponselnya dan membuka pintu dengan kesal. "Lo tuh kebo!" serunya di depan wajah Ken.

Laki-laki itu tertawa.

"Ketawa lagi lo! Nggak ada yang lucu juga!"

Ken mencubit pipi Lova gemas.

"Apa sih? Nggak usah cubit-cubit gue!" gumam Lova kesal. Gadis itu mengusap pipinya yang memerah karena cubitan Ken lalu memakai helm dan segera duduk di belakang laki-laki itu.

Keenan Praditya, orang-orang biasa memanggilnya Ken. Dia dan Tita adalah sahabat dekat Lova sejak dua tahun belakangan, tepatnya saat ia pindah ke sekolah barunya.

Banyak teman-temannya yang mengira bahwa Lova dan Ken menjalin hubungan lebih dari sahabat, tapi Lova benar-benar tidak ada rasa pada Ken.

Tita pernah bilang, hubungan sahabat antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang murni sebuah persahabatan. Pasti salah satu diantaranya ada yang menaruh perasaan lebih dari sekedar sahabat. 

Tapi Lova merasa, itu tidak berlaku dalam persahabatannya dan Ken. Lagi pula, Tita juga sahabat Ken. Namun, kenapa hanya dia yang dituduh seperti itu.

"Lusa jadi ikut ke bazar?" tanya Ken membuyarkan lamunan Lova.

Aku tersadar dari lamunanku. "Jadi."

Dua hari lagi, fakultas tempat mereka kuliah akan mengadakan bazar sekaligus kompetisi band antar universitas yang rutin digelar setiap tahunnya, dan Ken adalah panitia acara tersebut. Tita juga akan meliput kegiatan bazar karena gadis itu mengikuti unit kegiatan mahasiswa jurnalis. Sedangkan Lova hanya ikut melihat bazar, mencari makanan-makanan enak serta ikut meramaikan acara tersebut karena ia tidak mengikuti unit kegiatan mahasiswa apa pun. Tita dan Ken kerap kali menyebut Lova sebagai mahasiswa kupu-kupu, alias kuliah-pulang kuliah-pulang.

...

"Tita, ayo! Gue laper!" Lova menutup pintu kelas dan buru-buru menyeret Tita ke ruang dosen untuk mengumpulkan makalah yang baru saja direvisinya tadi malam.

"Ken, pesen makan jangan lupa!" jerit Tita disela-sela langkahnya.

Ken mengangkat kedua ibu jarinya sambil berjalan menuju kantin terlebih dahulu.

Setelah Usai (Milova 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang