DK ❤ 51

24.9K 2.4K 91
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--

Hola tetangga....

Long weekend dirumah aja, jadi banyak waktu merenung bareng Kian dan Elvan dikamar 😁

Thank you yang masih bersabar dan menunggu, semoga gak mengecewakan 🙈.

#5 on General Fiction

Regards,
Lizna_Alma ( WP 25-12-2017 )

*******

"Apa yang kamu lakukan disini Rani?" ucap Elvan datar mendapati wanita memakai dress bunga bunga selutut berdiri di lobby apartemennya. Masih pagi dan Elvan harus cepat ke Escape Tech sebelum jalanan macet, tapi Elvan sudah mendapat gangguan seperti ini.

"Pagi Van... belum sarapan kan? Aku bawain roti bakar dengan selai kacang kesukaanmu," Rani tersenyum mengangkat paper bag di tangannya.

"No thanks," jawab Elvan dingin, keluar dari lift. Tanpa Elvan duga, Rani memeluknya dari belakang.

"Van, aku mohon jangan benci aku... aku pergi meninggalkanmu karena untuk kita Van." Rani masih memeluk Elvan dari belakang.

"Lepas Rani, jangan seperti ini.... "  Elvan mencoba melepas pelukan erat Rani di pinggangnya. Rasanya seperti dulu.

"Tidak Van, aku tidak akan melepaskanmu jika kamu tidak memaafkanku," ucap Rani sambil terisak dan mencengkeram baju Elvan. Astaghfirullah....

Elvan menarik nafas pelan, meredam emosinya. Lagi lagi seperti ini, sejak dulu Fahrani yang keras kepala akan merajuk jika keinginannya tidak dipenuhi.

"Rani, listen to me!" Elvan melepas tangan Rani dan membalik badannya, menatap Rani yang bercucuran air mata, mata yang pernah meyakinkan Elvan bahwa hidup dengan gadis ini akan bahagia.

"Gak Van, perasaan kamu ke gadis itu hanya rasa sesaat, rasa kesepian karena aku pergi. Tapi aku sudah datang Elvan, kamu pasti akan mudah melupakan gadis itu," Rani menggeleng menatap Elvan, langkah Elvan berhenti oleh ucapan Rani, kembali menatap gadis itu. 

Benarkah...?

Benarkah rasanya pada Kian hanyalah perasaan sesaat, hanya pelarian??

"Kita udah gak sama lagi Ran, kita udah beda. Please jangan ganggu saya lagi," ucap Elvan datar lalu meninggalkan Rani.

"Hati kamu akan kembali lagi padaku Van..." ucap Rani yang masih bisa didengar Elvan.

"Elvan... ELVAAAAN jangan tinggalin aku, dengerin alasan aku!" Teriak marah Rani menatap Elvan yang meninggalkannya di Lobby.

Elvan mengendarai mobilnya kencang, menghembuskan nafasnya kasar. kenapa dia datang lagi, kenapa saat hidupnya mulai tertata dan bahagia, masa lalunya datang tanpa bisa dicegah. Apa yang harus Elvan lakukan? 

Ada rasa bersalah dalam diri Elvan pada Rani. Tanpa bisa dipungkiri, karena Elvan lah Rani menjadi seperti sekarang, gadis itu kembali mengejarnya seperti dulu saat mereka baru bertemu, tidak perduli waktu dan tempat, Rani akan bersikap over reaktif dengan apa yang dilihatnya. Dan Elvan yakin Kiandra akan menjadi penyebab sifat impulsif Rani keluar.

Mungkin jika hal ini terjadi dulu, Elvan akan merasa sikap Rani adalah salah satu perhatian berlebihnya pada Elvan, tapi Elvan sudah berbeda, dihatinya sudah ada Kiandra dan Elvan tidak ingin menyakiti gadis itu.

Dear KiandraOù les histoires vivent. Découvrez maintenant