DK ❤ 31

27.8K 2.9K 125
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--

Sibuk

Sibuk

Sibuk

Minggu ini adalah bencana bagi Kian, setelah hampir satu minggu dia absen kerja, bossnya memberikan pekerjaan yang tidak habis-habis, sejak hari Senin hingga hari Rabu ini, tumpukan pekerjaan seperti akan menimbunnya.

Pagi ini boss gendeng sudah minta laporan pekerjaan Kian, dari progress proses produksi, pengembangan produk dengan Marketing dan R&D, laporan integrated work dan lain lain.

Sepertinya Reyhan Galau Arwana balas dendam karena minggu kemarin kerja grabak grubuk tanpa dibantu siapapun.

Baru tahu dia betapa berartinya seorang Kiandra bagi perusahaan.. hah!!....

Sudah jam 11 siang dan laporan belum sepenuhnya kelar, line dari bossnya berkedip.

"Halo... baik pak...," ucap Kian lalu menutup telponnya, berdiri, membawa berkas dan masuk kedalam ruangan pak Reyhan.

"Permisi pak," ucap Kian setelah mengetuk pintu.

"Pak, Ini progress pengembangan produk dengan Marketing dan R&D. Info dari pak Killian, kontruksi dari design yang sedang di olah bisa diterapkan dalam proses produksi, jadi kemungkinan design lolos uji," ucap Kiandra.

"Untuk progres produksi proyek, masih on schedule hanya kendala di bahan impor yang terlambat satu sampai dua minggu tapi masih on hold pak," Kian membuka laporan tanpa melihat Reyhan yang sedang meneliti wajah Kian.

Reyhan tahu Kian belum baik-baik saja, masih ada yang belum Reyhan mengerti dengan yang terjadi Jumat malam lalu, sedangkan mengorek info dari Elvan sangat tidak mungkin mengingat baru mengucapkan nama Kian saja kakaknya sudah mengeluarkan defense tanpa sadar. Tapi dalam satu hari Elvan bisa berapa kali naik ke lantai lima dengan alasan ingin menemuinya.

Sungguh mengherankan....

"... mereka sudah me-share, update progress tapi share gak bisa dibuka di komputer saya pak, jadi saya gak bisa tarik data." Kian menyelesaikan laporannya, lalu kembali diam.

"Duduk," perintah Reyhan pelan, Kian lalu duduk dengan patuh. Reyhan mengamati Kian seksama membuat Kian mengerutkan dahinya.

"Ambilkan saya minum," ucap Reyhan menunjuk gelasnya, Kian berdiri mengambil gelas kosong lalu keluar ruangan.

Sudah saya duga....

Tidak ada perlawanan seperti biasanya.

Sejak hari Senin, Reyhan memberikan tugas yang semena-mena tapi Kian melakukannya tanpa protes, sangat bukan dirinya.

"Ini Pak," Kian meletakan gelas berisi air putih yang ditutup, lalu duduk kembali di depan Reyhan, Reyhan berdehem sejenak.

"Komputer kamu kenapa?" Reyhan membuka dokumen seolah mengamati, matanya melirik Kian sesekali.

"Saya juga gak tahu pak, tadi pagi waktu mau tarik data, muncul massage alert 'the connection is lost', gitu pak," ucap Kian sambil memainkan pulpen di tangannya.

"Coba kamu konfirm ke Pak Elvan kenapa komputer kamu error," ucap Reyhan pelan, mata Kian membesar tanpa sadar, tapi langsung ditutupinya. Takut bossnya bertanya macam-macam.

Dear KiandraWhere stories live. Discover now