DK ❤ 49

25.2K 2.7K 123
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--
  
 

 
Elvan berjalan dengan semangat masuk ke dalam gedung terminal kedatangan luar negeri. Hari ini Galang datang bersama keluarganya, Galang adalah sahabat akrab sekaligus sepupunya yang tinggal di Sidney tempat Reyhan dulu ambil pendidikan S2-nya.

Sudah berapa lama mereka tidak pernah bertemu, hanya komunikasi melalui telpon dan email saja yang tetap menjadi penghubung mereka.

Informasi kedatangan telah diumumkan, penerbangan pesawat Galang dari Taiwan sudah mendarat, sepupunya ini memang senang sekali jalan-jalan, satu minggu di Taiwan mau lanjut ke Bali setelah pesta pertunangan Reyhan dan sudah pasti lamaran Elvan dengan Kian.

Elvan berjalan ke gate kedatangan saat orang-orang mulai berjubelan keluar, ramai juga weekday.

Tapi ngomong-ngomong kemana dia??

"Elvaaan...!" seketika Elvan menoleh kearah suara yang sangat dikenalinya. Elvan membalik badan dan tiba-tiba menerima pelukan dari seseorang.

"Akhirnya kita bertemu Van, kamu menjemputku...?" Ucap parau wanita dipelukan Elvan, Elvan membeku tanpa bisa melakukan apa-apa.

Firasat telpon masuk dengan nomor internasional selama seminggu ini benar...

Kenapa harus datang, kenapa harus pulang??

"Aku pulang Elvan, aku menepati janji kita. 4 tahun, aku menunggu 4 tahun untuk ini Elvan... I miss you so much,"  gadis itu masih mendekap tubuh Elvan yang masih berdiri kaku.

"Fahrani? Kamu...." Panggil Elvan lirih, baru sekarang, Elvan melihat wanita ini lagi. Wanita yang meninggalkannya tanpa kabar. Tiba-tiba Fahrani mencium bibirnya tanpa bisa dia cegah, diantara terkejut dan tidak percaya, Elvan hanya bisa berdiam diri. 

"Hai anak muda... tolong kepinggir sebentar kalau ingin temu kangen," ucap seorang bapak-bapak bersama seorang wanita di sampingnya.

"Maaf, saya terlalu bahagia bertemu tunangan saya." Fahrani mengusap air matanya, Elvan menatap Fahrani kembali.

"Waah LDR ya?" Tebak wanita yang bersama dengan laki laki itu, Fahrani mengangguk merangkul tangan Elvan yang berdiri kaku.

"Anak muda, semoga kalian beruntung."

"Saya yang beruntung om," ucap Fahrani tersenyum.

"Selamat kalau begitu, saya permisi anak muda." Elvan hanya mengangguk hormat, bergeser memberikan jalan.

"Elvan, ayo kita pulang." Fahrani memegang tangan Elvan erat, senyum tidak pernah lepas dari wajahnya. Elvan yang sejak tadi kebingungan, akhirnya melepas tangan Fahrani pelan.

"Kamu... pulang? Setelah empat tahun, untuk apa?" Tanya Elvan bingung dengan pikiran kemana-mana.

"Elvan, maksud kamu apa? Aku pulang untuk kamu Van..." ucap Fahrani kembali memegang pinggang Elvan.

"Kamu tidak merindukanku Van? Aku pulang....." ucap Fahrani kembali, matanya berkaca-kaca memeluk Elvan erat, mencium aroma laki laki dipelukannya.

Empat tahun, sudah empat tahun Elvan menunggu wanita ini pulang, tapi kenapa saat hati Elvan sudah diisi oleh gadis lain, wanita ini datang kembali??

Kenapa takdir seakan-akan mempermainkan Elvan seperti ini? Apakah tidak cukup rasa tersakiti selama empat tahun menjadi masa suram Elvan? Haruskah hari-hari bahagia Elvan bersama Kiandra hilang begitu saja?

Dear KiandraWhere stories live. Discover now