DK ❤ 23

28.5K 2.9K 116
                                    

Status : Republish.

Jadwal up date : setiap Senin. (& Weekend)

Genre : General Fiction.

--o0o--



Kiandra hanya menatap sebal dengan sosok didepannya, apa-apaan dia! 

Dia yang manggil, dia yang diam tanpa kata-kata sejak 30 menit yang lalu.

kesambet jin mana sih nih orang?

Sudah tidak masuk kerja tanpa kabar selama dua hari, telpon gak aktif, bu Peni aja gak tau kemana dia. Dan sekarang ajak janjian dengan penampilan yang kusut, tidak mencerminkan seorang Reyhan Bara Pramoedya, seperti biasanya.

"Pak...," panggil Kian entah untuk yang keberapa kali, dan yang dipanggil hanya diam membisu, hanya menatap lalu lalang mobil di jalanan, wajah kusut, dan sorot matanya tampak tidak fokus.

Apakah ada hubungannya dengan wanita cantik, mulus dan semampai yang kemarin datang ke AMF? si mati kutunya pak Reyhan? Kalau iya, berarti segalanya tidak berjalan dengan baik pada Boss menyebalkan ini, tapi kasihan juga ya... kelihatan banget putus asa dan tertekan.

"Are you okey boss?" ucap Kian memajukan badannya ke meja mereka, mulai khawatir dengan boss ngeselin namun kadang baik juga. 

Tar tau-tau ngikik kenceng, matanya merah... hii....

"Apa susahnya sekali-kali menjadi egois" ucap Reyhan masih setia menatap lalu lintas dibawah sana, terlihat hampa sekali.

".............." sepertinya diam dan mendengarkan lebih baik sekarang, mudah-mudahan pegawai starbuck tidak marah lihat satu orang linglung dan satu orang keder di kedai mereka.

"Saya tidak masalah dia memilih orang lain, asalkan dia bahagia, asalkan pilihannya adalah dari hatinya, bukan karena terpaksa," ucap Reyhan lagi.

Ehem.... lanjut pak, patah hati toh....

"Dari semua alasan yang ada, saya tidak mau kalau saya adalah alasan dia menderita seumur hidupnya nanti," Reyhan menghela nafas, lalu menatap Kiandra, ada pancaran luka dan penyesalan di mata yang biasanya mengintimidasi itu. Kian tersenyum menguatkan.

Kian simpati pada seorang laki-laki yang bisa begitu setia pada hatinya, berapa kali ditolak tapi tetap berjuang, gak semua orang bisa seperti Reyhan ini. Biarpun seringnya ngeselin kalo nyuruh-nyuruh, tapi ada waktunya Reyhan itu seperti menjaga Kiandra. 

Seperti saat mereka meeting bersama supplier bahan baku untuk produk baru, melihat Kiandra yang tidak nyaman dengan seorang laki-laki yang sengaja duduk terlalu dekat dengannya. Reyhan akan menyuruh Kian untuk mengambil sesuatu dimobilnya, barang yang Kian tahu di mobil tidak ada. 

Atau saat dijalan saat Maghrib, bos-nya akan mampir ke tempat makan dengan alasan sekalian makan karena dia sudah kelaparan, padahal Kian tahu saat meeting mereka juga diselingi dessert dan kopi. 

Bukankah itu satu sikap yang baik? 

Andai Bang Revan seperti itu, betapa senangnya Kiandra memilik Abang yang bisa melindungi adiknya. 

"Kenapa kamu diam aja kayak orang bodoh Kiandra," ucap Reyhan kesal, khas dengan suara normal seperti biasanya, moodnya sudah kembali, kembali menyebalkan maksudnya. Reyhan duduk tegak meminum italian roast nya.  

Dear KiandraWhere stories live. Discover now