PROLOG
Aku akan selalu ingat bagaimana birunya langit Paris ketika mata kita berpandangan untuk kali pertama.
Bagaimana indahnya Eiffel dan Arc de Triomphe yang menjadi saksi bisu pertemuan kita.
Aku ingat betapa cantiknya benda-benda yang kita lihat di Puces de Vanves, sayangnya tidak ada satupun gambar yang berhasil kuabadikan.
Tiga hari itu terlalu singkat, Mahesa.
Jika saja aku bisa memberitahumu, aku ingin kita kembali ke Paris. Kamu ingat gembok yang kupasang di Pont des Art? Aku, ingin mengganti nama yang tertulis di sana.
Mahesa Damario.
Harusnya dulu, aku tulis nama ini.
Regards,
Alea❤First Published 210318
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter and Sweet, Aren't We?
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Bagi Aluna, Mahesa Damario terlalu manis untuk menjadi bagian dari kehidupannya yang pahit. Mulai dari tampang dan kepribadian, semua yang ada pada diri Mahesa teramat manis, dan itu menyebalkan. Sementara bagi Mahesa, Aluna Sibyl Wibi...