Halaman Ketigabelas

Start from the beginning
                                    

Awalnya semua terasa baik-baik saja siang itu, masih dengan segala celotehan panjang lebar milik Seokjin yang terdengar begitu berisik, Jimin dengan segala makian-makian konyol yang dimiliki yang kemudian ditambahi Yoongi sesekali, sedang Hoseok yang tengah beradu mulut ala bocah sekolah dasar dengan Namjoon, semuanya masih baik-baik saja sungguh. Dan kemudian keadaan berubah menjadi tak lagi baik saat Taehyung datang ke kamar rawat dengan wujud mengenaskan—walau tak mengurangi kadar tampan—mata sembab, leher merah kebiru-biruan, dan bibir sobek meraup segala atensi siapapun yang berada dalam ruangan.

"Man? Ada apa denganmu?" Jimin memecah segala hening dan melontarkan frasa yang sempat tercekat di kerongkongan.

"Nope. Everything's absolutely fine." Terkekeh sebegitu santainya kemudian duduk di pinggiran ranjang. "Sudah makan, bocah?"

"Hyung serius ... kau kenapa?" Kali ini Jungkook ikut bicara.

"Sssh. Mana makan siangmu? Biar aku suapi."

"Najis homo sekali. Tidak usah, aku bisa makan sendiri, lagipula aku sudah menghabiskan jatah makan siangku." Taehyung kemudian tertawa. "Disuapi abang sendiri kok homo?"

"Taehyung." Suara Namjoon kali ini terkesan tegas sekali, membuat Taehyung yang tengah menjaili adik kelasnya menoleh kemudian menaikkan sebelah alisnya sedemikian rupa.

"Apa?"

"Apa yang terjadi denganmu?"

Lagi Taehyung terkekeh telampau santai. "Sungguh tak apa."

"Jujur!" 

"Tch. Apa-apaan sih berteriak-teriak begitu padaku?" Taehyung menghela napas kemudian bersandar pada punggung kursi. "Untungnya apa aku bicara masalahku pada kalian semua?"

Hening, hanya aduan deru napas yang terdengar.

"Tidak ada, 'kan? Toh, rencana kalian yang katanya tak akan tinggal diam atau apalah kini hanya jadi sekadar wacana semata, memegang lakon penonton monoton, tak menghasilkan apapun, tidak membantu apapun. Memang pada dasarnya jelas-jelas tak mampu tapi sesumbar. Sombong sekali. Koreksi aku kalau penjabaranku keliru, tapi aku yakin tidak. Masalahku tak berkurang, malah bertambah, benar atau benar?" membenarkan posisi duduknya, mempernyaman diri.

"Tak perlu berlagak keren."

Cukup.

Hoseok tak lagi mampu menahan amarahnya kali ini, tangan yang dikepal sedari tadi kini sudah mendarat mulus pada sisi adik kelas di hadapan. "Mulutmu ini seperti tak disekolahi!"

Lalu Jin memberingsut menengahi, "Hoseok! Apa-apaan?"

"Mulut anak ini kurang ajar sekali Hyung!"

"Kurang ajar apa? Aku bicara jujur kok! Siapa suruh berlagak menyodorkan diri sebagai tameng untukku kalau pada akhirnya kalian-kalian juga yang ambil andil atas hancurnya aku? Sialan ... lepas, Seokjin!"

"Taehyung, cukup. Kau mulai keterlaluan." Jimin memandang sahabat karibnya dengan pandangan datar, tanda bahwa rasa sabar miliknya sudah nyaris habis. Akan tetapi Taehyung tidak barang sedikitpun gentar, ia justru tertawa keras-keras, "Lucu kalian semua. Lucu. Lucu sekali!"

Brotherhood ✔ [Masih dalam proses perevisian]Where stories live. Discover now