Halaman Pertama

12.4K 908 157
                                    




Brotherhood


By : tychastie


Disclaimer : fiksi
Rating : T
Genre : Drama, Brothership, AU school-life
Warning : Harsh words, rating may change may not.

.



Happy reading!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Happy reading!

.

.

Mereka berenam itu, sudah lebih dari saudara.

Maka kau tak berhak mempertanyakan apapun, karena itu fakta yang benar adanya.


01


"Imo*, Hoseok yang bayar ya!"

Taehyung berucap agak keras sembari berlari kecil setelah berhasil mencomot satu batang cokelat almond ukuran besar dari keranjang, menoleh ke belakang berkali-kali hanya untuk menertawai respons bibi penjaga kantin yang tengah menggelengkan kepalanya kesal.

Pletak!

"Du-aduh!" pekik Taehyung saat merasakan sebuah tepukan sayang yang luar biasa halus dari orang yang tadi menabraknya—uhm atau ditabrak?—kemudian dirinya mendongak, mulutnya sudah berancang-ancang, begitu gatal untuk melontar protes, namun kesal yang sempat muncul di awal menguap entah kemana pada sekon selanjutnya tepat setelah mengenali wajah si pelaku tindak anarkis.

"Hehe ... Seokjin Hyung*." Cengiran kotak miliknya terulas canggung, matanya bergerak awas mengantisipasi akan ada atau tidaknya tindak anarkis tambahan yang mungkin akan menyusul dari lawan bicara.

Seokjin menggelengkan kepalanya tak habis pikir, kemudian mendengkus sebal sebelum tangannya meringsek ke depan lalu mengapit kepala Taehyung main-main sembari mengusak rambutnya gemas.

"Haha, hehe." Tawa dari si adik kelas ditiru sedemikian rupa dengan nada yang tak kalah menjengkelkan. "Kemarin sudah Namjoon jadi korbanmu, kemarin lusanya lagi Yoongi, hari ini Hoseok, besok bisa-bisa aku yang kau suruh bayar konsumsi harianmu satu ini!" cerocos Seokjin sembari menunjuk-nunjuk cokelat dalam genggaman si empu.

'Dasar cerewet!' gerutu Taehyung dalam hati, cerocosannya tak penting sekali! anarkis lagi! Tapi, mana berani Taehyung mengumpati abangnya yang satu ini? Aduh-aduh bisa-bisa dicincang habis dia nanti.

"Lepas Hyung! Aduh-aduh, nanti rambutku berantakan nih!" Seokjin memutar bola matanya malas sebelum melepas apitan pada si adik kelas, lalu tangan kanan terulur untuk merebut sebatang cokelat yang sebelumnya berada dalam genggaman lawan bicara dan langsung menggigit satu bagian.

Brotherhood ✔ [Masih dalam proses perevisian]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt