23

2.7K 153 2
                                    

tangannya masih bergetar, matanya bergeming sebentar, wajahnya terlihat semakin pucat. tidak.... pria itu tidak takut dengan perempuan bergaun merah dihadapannya.

Namun, yang ia takuti ialah gadis disampingnya ini. gadis yang sejak tadi mencengkram lengannya dengan wajah ketakutan.

"kamu.. kenapa kamu disini?" ucap pradith terbata. wajahnya masih tak menyangka wanita itu, ialah elsa.

elsa.....

semalam ia bertanya pada wanita itu, ia bilang malam ini ia tak ada acara.

"rena invite aku tadi pagi, kenapa? kamu tau, aku gak dateng kesini terus kamu ajak cewek murahan itu kesini?" ucap elsa dengan nada menindasnya. gadis itu melepas cengkraman tangannya pada lengan pria itu, saat mata membunuh wanita itu menatap tangannya yang berpegang pada lengan pria itu.

Aaah.... lirih gadis itu saat elsa menjambak rambutnya. gadis itu berusaha menahan rasa sakit kepalanya itu.

"lo... lo itu cewenya alfa kan?" tanya elsa, tubuhnya mendekat ke gadis itu.

"elsa, please!" hentak pradith dan menghempaskan tangan elsa dari rambut gadis itu.

"apa? kamu belain dia? pacar kamu siapa?" ucap elsa, ia memandang tajam dua orang itu bergantian.

"iya.. iyaa.. aku tau. tapi jangan gini juga" ucap pradith meleraikan, ia mencengkram kedua tangan elsa. tapi, wanita itu menghempaskan tangan pradith yang mencengkram tangannya. Dan mengalihkan pandangannya pada gadis yang berdiri ketakutan.

"puas lo, ngancurin hubungan gue sama pradith? mau lo apa? lo udah punya alfa, gak puas?" ucap elsa menindas, ia terhenti sebentar dan menghela nafasnya. "oh, apa jangan-jangan lo manfaatin pradith buat bikin alfa kesel dan bales dendam atas kekesalan lo sehabis diputusin alfa?cewe murahan." lanjut elsa dan tertawa kecil diakhir kalimat. gadis itu mulai terisak tak kuat menahan sakit karna jambakan.

gadis itu menghembuskan nafasnya dan menangkis tangan elsa yang menjambak rambutnya.

"jangan bawa-bawa alfa! ini salah aku, jangan bawa-bawa dia kesini. dan ..... thanks udah nyadarin." ucap milky sangat lirih. ia berjalan cepat keluar café itu dan menutup mulutnya menahan tangis.

pradith menatap elsa sangat dalam memendam kekesalannya, ia menoleh pada gadis yang berlari keluar, pradith menghela nafas penuh kesal dan berlari mengejar gadis itu.

                              -*-

tubuhnya terasa sesak, berlari mengejar gadis itu. ia harus melewati orang banyak dan memutari café itu.

pradith masih terengah-engah lelah, ia berdiri di sudut jalan dan menatap daerah itu. matanya menangkap sosok gadis yang memakai gaun pink berdiri dipinggir jalan, beralas kaki sendal karna wedgesnya ia pegang. gadis itu menunggu taksi yang lewat hanya ditemani lampu jalanan disampingnya. punggungnya bergetar, menandakan gadis itu sedang menangis.

"maaf..." ucap pria itu serta memakaikan jas pada gadis itu . gadis itu tak bergeming, ia mencoba menahan tangisnya. hening.

gadis itu menarik nafasnya dan menghapus air matanya. ia tersenyum tipis dan menatap lurus jalanan. 

"bukan aku. minta maaf sama elsa, bukan aku." ucap gadis itu lirih, ia terlihat menahan tangisnya. pradith menghela nafas, dan menatap kesal gadis itu.

"bisa gak sih? kamu gak keras kepala satu kali aja dan jangan ngalihin pembicaraan ke elsa? bagaimana bisa aku ngebiarin kamu saat ini, yang jelas-jelas aku liat sendiri kamu dijambak ditampar sama dia?" jawab pradith kesal, ia tak mampu menahan perasaannya saat ini.

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang