7

4K 218 2
                                    

hari ke-3 ujian tengah semester telah usai, namun pria itu tetap terduduk dikursinya. matanya terus memandangi kertas itu, nampaknya ia telah memutuskan sesuatu. ia berjalan keluar kelas untuk kembali kerumahnya.

                              -*-

"mau beli apa? emangnya ada novel keluaran baru?" ucap seorang laki-laki dan melirik gadis yang sibuk melihat-lihat deretan novel yang tertata rapih dalam rak toko buku.

"ga usah nunggu yang bakal terbit, yang udah terbit aja belum kebeli semua" ucap gadis itu, ia terus berjinjit mencoba menggapai sesuatu.

"tinggi makanya" ledek laki-laki itu dan mengambil buku yang ditunjuk gadis itu.

"pendek itu imut" ucap gadis itu dan mencubit pipi laki-laki tinggi disampingnya lalu berpindah ke arah tumpukan komik-komik terbaru.

"aku gak bawa uang lebih" ucap gadis itu pelan tapi penuh arti dan menoleh tersenyum khasnya. "terus?" jawab laki-laki itu sambil mengangkat alisnya dan mengedikkan bahunya. "bayarin" ucapnya singkat dan tersenyum lebar kearah laki-laki tinggi dengan ekspresi hati-hatinya. laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan tertawa pelan. "mau yang mana?" ucapnya lembut dan merangkulkan tangannya dipundak gadis itu. "jangan cari kesempatan!" serunya pada laki-laki itu dan melepaskan tangan laki-laki itu lalu memokuskan dirinya mencari komik yang ia cari. "thank you alfa, ganteng deh kalo kaya gini" ucap gadis itu penuh semangat dan berlari kecil kearah kasir, laki-laki itu hanya bisa menggelengkan kepalanya mengikuti gadis itu berjalan.

"kita gak makan dulu?" tanya alfa pada gadis yang sibuk memakan ice cream. gadis itu melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 16.30 wib, ia menggelengkan kepalanya dan berusaha menelan ice creamnya. "besok ulangannya pelajaran mtk sama kimia, harus puang cepet hari ini" jawab gadis itu, kini bibirnya penuh dengan ice cream coklat milkinya. "kamu tuh udah 16 tahun makan yang bener atuh, tuh bibir kamu ice cream semua" ucap laki-laki itu yang sudah menahan tawa sejak tadi. gadis itu langsung merogoh-rogoh tas miliknya mencari sesuatu.

"tissuenya abis" ucap gadis itu dan memasang ekspresi kecewanya. "pake baju kamu" ucap laki-laki itu singkat dan memandang kedepan. "jorok tau!" gerutu milky dan menepuk pelan lengan alfa. "nih..." ucap alfa dan memberikan sapu tangannya pada gadis yang pernah menjadi bagian hidupnya itu. gadis itu membersihkan bibirnya dan bercermin dengan layar ponselnya.

"ayo" ajak alfa, ia berdiri dan tetap tak memandang gadis itu. gadis itu terkejut penasaran melihat perubahan tingkah laku laki-laki yang sejak tadi sikapnya biasa saja namun kini lebih diam. "kamu kenapa, fa?" tanya gadis itu dan menoleh penasaran kearah laki-laki itu. Zaahir Alfa, cowok berkulit putih dengan wajah kental keturunan turkey. ia terus berusaha mengalihkan tatapan matanya yang berwarna hijau diamond dari gadis itu, tak lama ia menghela nafasnya dan menoleh kearah gadis yang terdiam akan sikapnya itu yang tiba-tiba berubah.

"aku baru sadar, bersama lagi dengan perempuan yang pernah kita cintai bisa memunculkan rasa itu lagi" ucapnya dan merangkul gadis itu menuju parkiran mall itu. gadis itu hanya bisa menunduk dan memejamkan matanya menikmati setiap detik yang pernah ia alami, namun kini ia mengalami hal itu lagi dengan keadaan yang berbeda.
its not dream,right?. gumamnya dalam hati.

                             -*-

"thanks komiknya, hati-hati dijalan yah" ucap gadis itu dan melepaskan helmnya. alfa, ia membuka helmnya lalu tersenyum kearah gadis itu dan mengusap-usap rambut gadis yang didepannya. "semangat utsnya, kalo udah selesai kasih tau yah. biar kita bisa jalan-jalan lagi" ucapnya dan dibalas anggukan yakin dari gadis itu.

                               -*-

milky, ia langsung masuk kedalam rumahnya. melepaskan sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu, lalu ia menghempaskan tubuhnya di sofa tamu.

"abis darimana?" ucap seseorang yang duduk di sofa tengah. milky langsung menoleh mendengar suara laki-laki saat ia menghempaskan tubuhnya, ia tersentak kaget dan hampir terjatuh dari duduknya.

"mos.... ses? moses ngapain disini?" ucapnya. Pradith Moses Caraka, laki-laki bertubuh tinggi, berkulit sawo matang dengan tubuh proporsionalnya, serta tatapan sangat dalam matanya yang berwarna coklat. milky mengerutkan dahinya tak percaya, tangannya menunjuk kearah pria yang terduduk di sofa itu dengan tatapan tak bersalah. "milky, kamu abis darimana aja? temen kamu udah nunggu daritadi" ucap seorang wanita yang keluar dari kamar utama, yang tak lain ialah ibunya. milky masih terkejut dan tak tahu harus berkata apa, ia masih terdiam menatap pradith dan ibunya bergantian. "udah, udah. sekarang mending kamu cepet cepet mandi kasian temen kamu" ucap wanita itu dan menarik sang anak ke kamar mandi, milky hanya bisa mengikuti langkah sang ibu dan masuk ke kamar mandi.

                            -*-

"maaf, dateng tiba-tiba. besok pelajaran yang diulangkan pelajaran yang paling bikin aku pusing. makanya, aku kerumah kamu." ucap pradith mencoba menjelaskan. gadis itu hanya bisa mengangguk-angguk tak mengerti dan mulai membuka bukunya.

hening. sepi.sunyi. tak ada kata-kata yang keluar dari mereka, jika ada itu hanya suara mereka yang berdeham atau komunikasi singkat karna pradith menanyakan cara yang benar. pradith mengangkat bukunya dan menoleh kesamping untuk bertanya kepada milky. "milky,yang nomor 30 gimana—" ucapnya terhenti saat tahu gadis disampingnya telah memperhatikannya sejak tadi dengan wajah yang curiga. pradith membalikan tubuhnya langsung, dan menggigit bibir bawahnya. tak lama, gadis itu tertawa kencang melihat ekspresi pria itu. "ekspresi kamu kenapa, ses? ko kaya gitu banget sih?" goda milky, ia terus menggoda pria disampingnya, menatap dengan tatapan jahilnya lalu menusuk-nusuk pelan pipi pria itu yang masih salting karna kejadian itu."seharusnya,aku yang nanya kamu. kenapa liat aku kaya gitu?" jawab pradith, ia masih mengalihkan pandangannya pada buku kimia didepannya. gadis itu tersenyum tipis, kini tatapannya berubah lebih serius dari sebelumnya. "engga. aku cuma ingin tanya. apa kamu udah minta maaf sama elsa pacar kamu?" tanya gadis itu. suasana kembali seperti tadi, hening.

" aku masih belum nemuin alasan atas semua ini" ucapnya pelan.

(segini dulu yah part.7 nya^^ thanks for read. wait for next part!)

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang