21

2.8K 186 1
                                    

sorak sorai penonton yang melihat perform hivi dan maliq & d'essential memenuhi gedung sekolah itu. waktu sudah menunjukan pukul 19.00 wib.

pradith, darren, alex, berdiri disamping dekat panggung menikmati penampilan guest star sambil meminum minuman soda. mata pradith tak bisa dibohongi, ia terus mencari seseorang yang sejak tadi menghilang dari hadapannya.

"cika! liat milky gak?" tanya pradith pada teman sekelasnya, biasanya gadis itu bersama karin, caca dan yang lainnya. namun, daritadi ia melihat karin dkk tapi tak ada gadis itu.

"tadi sih gue liat dia sama cowo, kayanya sih pacarnya yang namanya alfa itu" jawab cika. pradith sudah menduga gadis itu pasti bersama orang itu, namun kemana mereka?. "dimana?" tanya pradith lagi.

"gue gak yakin sih dimana, terakhir kali gue liat milky jalan ditarik sama cowo itu. mukanya kaya ada masalah gitu" jawab cika dan pergi ke tengah lapangan menyusul anak cewek lainnya.

Pradith langsung membuang minumannya dan berjalan menyusul gadis itu. namun, saat ia melangkahkan kakinya darren mencegat tangannya lebih dulu.

"ada kalanya lo harus bertindak dan ada kalanya lo harus diam" ucap Darren mencegahnya.

"mereka butuh waktu berdua" tambah Alex. Pradith mengurungkan niatnya, ia mengusap wajahnya dengan tangan dan menghela nafas kencang.

                            -*-

taman yang sepi. hanya lampu taman yang menyinari tempat itu dan lampu dari mobil alfa yang masih menyala.

"kenapa kamu gak bales sms aku pas itu?" tanya alfa yang berdiri kap mobil. gadis itu ada disebelahnya, menatap kosong jalanan dengan wajah bersalah.

"maaf... pulsa aku abis pas itu" jawabnya pelan. alfa menghela nafasnya mencoba tak emosi.

"tapi kenapa kamu matiin hape kamu?" tanya alfa geram. milky menunduk dan menghembuskan nafasnya.

"aku takut, kamu tiba-tiba dateng dan hancurin latihan aku" jawabnya jujur dan tersenyum getir gadis itu tak berani menoleh.

"udah berapa kali aku bilang sama kamu, aku gak suka kamu deket sama dia. dia itu—" belum sempat ia meneruskan ucapannya, gadis itu menoleh kearahnya kesal dan menahan tangis.

"dan udah berapa kali aku bilang, pacaran bukan untuk mengikat! dia gak sepertu yang kamu bilang fa, aku deket sama dia udah 5 bulan fa!" hentak milky.

"aku 3 tahun temenan sama dia!" bentak alfa, ia mulai menurunkan nada bicaranya tak ingin ikut emosi seperti gadis itu. "aku bukan mau mengikat kamu, aku cuma mau kamu ngehargain perasaan aku. aku gak mau kamu jadi korban dia lagi" lanjutnya dengan nada rendah.

Milky, ia menutup mulutnya menahan suara isakan tangis itu. ia menghapus airmatanya mencoba menguatkan diri. "kenapa sih, orang selalu menilai orang yang dia benci dari sisi negatifnya? jarang mereka mengungkit sisi positifnya. giliran dia buat satu kesalahan selalu dikucilkan, tapi kebaikan yang dia perbuat? jangankan mengungkitnya, ingat saja tidak. dan saat orang yang kamu suka membuat satu kebaikan, orang selalu memuja mengungkitnya. tapi, gak ada yang bahas keburukan dia lagi." ucap milky lirih, ia menahan tangis kekesalannya.

"manusia itu makhluk gak peka. mereka suka lupa dengan hal kecil dan melakukan hal lain yang menurut dia lebih menguntungkan. terkadang manusia lupa mengucapkan maaf, terima kasih, tolong atau kata pujian lainnya. memang, hanya satu kata tapi bisa membuat hati yang mendengarnya senang. kadang mereka tak sadar, orang didekatnya membutuhkan apresiasi darinya. hal kecil menurut kita merupakan hal besar bagi orang lain. satu kata, satu perbuatan dan satu ucapan bisa mengubah orang lain" ucapnya kini nada suaranya mulai mengecil tak mampu menahan tangisnya.

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang