20

2.8K 181 3
                                    

"moses!" panggil seseorang yang tak lain ialah milky. untuk kedua kalinya, pradith mengutuk topeng hitam yang membuatnya hampir jantungan.

gadis itu membuka topengnya dan tertawa kecil, rencana jahilnya berhasil. ia menggoyang-goyangkan telapak tangannya didepan wajah pria yang terdiam itu. "hey!" panggil milky.

"ah.. iya. milky?" jawab pradith yang terbangun dari lamunannya. ia masih memandangi gadis didepannya, tak menyangka bahwa gadis ini ialah milky yang tiap hari duduk satu meja dengannya.

milky, ia sudah berdandan dan memakai kostum tari topengnya.

"liat deh, roknya bisa mekar kaya bunga" ucap gadis itu dan memutarkan badannya hingga roknya mekar. gadis itu memakai kostum tradisional dengan atasan lengannya sampai siku dan bawahan rok batik . wajahnya yang memakai makeup tidak terlalu menor tapi tetap melihatkan keanggunannya, ia tidak memakai bulu mata palsu seperti yang lainnya, jika ia memakainya matanya akan terlihat sangat sipit karna mata aslinya yang sangat sayu. dan, rambutnya yang disanggul simple dari rambut aslinya.

pradith menyadarkan dirinya dan mengalihkannya pada arah lain.

"nanti kamu perform nyanyi pake baju apa?" tanya pradith, wajahnya terlihat sangat gugup saat melihat dari backstage pengunjung yang semakin ramai.

"yah, ganti bajulah nanti. rahasia. kalo aku kasih tau sekarang pake baju apa nanti, gak asik lagi nanti" jawab milky mengikuti nada suara pradith diakhir kalimat. pradith merengut kesal mendengar jawaban itu.

                                -*-

"alfa, lo kesini?" tanya karin pada alfa. alex menatap laki-laki itu dari atas hingga bawah. ini adalah pertama kalinya alex bertemu secara langsung dengan alfa, sebelumnya hanya melihat sepintas orang itu.

"ah.. iya. jangan kasih tau milky yah, gue sengaja kesini diem-diem dari dia" jawab alfa dan tersenyum pada dua orang itu. "lo... alex?" sambung alfa, alex langsung menyipitkan matanya mendengar itu.

"milky cerita tentang lo" ucap alfa seakan tahu apa yang dimaksud alex dari ekspresinya itu.

"oh, gitu yah" jawab alex tersenyum tipis dan menggaruk kepalanya. ini bocah demen amat ngegosipin orang ke orang lain. gumam alex dalam hati.

                              -*-

milky terus melihat layar ponselnya, berharap ada pesan masuk atau telfon dari pria itu. wajahnya sangat gugup tak seperti sebelumnya, ia sangat tenang saat ada pria itu. alfa.

penampilan cheersleader telah selesai, kini giliran tari tradisional yang tampil. milky, ia menarik nafas dan memejamkan matanya merilekskan hatinya.

"semangat" ucap seseorang singkat tapi pasti. milky langsung menolehkan wajahnya melihat orang yang sudah berdiri disampingnya, pandangannya lurus sambil menyedot minuman kotaknya. pradith.

milky menghela nafasnya pelan dan tertawa kecil. ia tersenyum kearah pria itu dan menaiki panggung itu.

                             -*-

"liat milky gak?" tanya pradith pada salah satu panitia yang tak lain teman sekelasnya dibalik panggung. degup jantungnya terus mengencang seiring semakin dekatnya ia akan tampil. ditambah, gadis itu yang suka hilang-hilangan. "dikelas, sama anak kelas lainnya" jawab maria. pradith langsung berlari kecil menuju kelasnya. langkahnya terhenti, ia memundurkan langkahnya dan sorot matanya jatuh pada laki-laki yang ada di dekat stand minuman. alfa.

pradith melanjutkan langkahnya menuju kelas, melupakan hal kecil itu. wajar jika alfa datang, mungkin ia ingin melihat milky. ucapnya dalam hati.

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang