19

2.7K 166 2
                                    

"segitu takutnyakah lo, dia jatuh cinta sama gue" ucap pradith dan memakai helmnya lagi. alfa langsung mendekatinya dan mencengkram leher pradith dengan tatapan mengancam, tangannya sudah mengepal bersiap memukul pradith. pradith melepaskan helmnya lagi, ia tertawa kecil melihat reaksi alfa.

"pukul aja kalo itu bisa nyalurin kemarahan lo sama gue selama ini. tapi inget, lo mukul gue sama aja lo nunjukin kelemahan lo didepan gue" ucap pradith. alfa langsung melepas cengkraman itu dan mendengus kesal.

pradith memakai helmnya lagi, lalu pergi meninggalkan alfa yang masih terdiam penuh kesal. alfa langsung memukul tembok gerbang sekolah itu, menyalurkan kekesalannya.

                               -*-

"Alex!" panggil seseorang saat dia sedang membuang bungkus rotinya. tanpa menoleh, ia tahu siapa yang memanggilnya. milky.

gadis itu langsung memeluk dirinya yang masih mengunyah rotinya. bukan hal yang tak biasa lagi baginya mendapat pelukan tiba-tiba dari gadis itu. alasannya pasti, gadis itu sedang ada masalah.

"bener kata kamu lex" ucap gadis itu dan melepas pelukan itu. "seharusnya milky ikutin kata alex, fokus pada 1 orang" lanjut gadis itu dengan wajah pasrahnya.

"ngeyel sih lu jadi bocah, dikasih tau yang bener sama yang tuaan malah ngeyel!" jawab alex dan menoyor-noyor kening gadis itu.

"sakit tau" ucap gadis itu dan melepas jari alex yang ada dikeningnya.

"udah dateng noh orangnya, pagi-pagi udah ada dipojokan kaya setan. kaga kenapa-napa tuh orang baik-baik aja" ucap alex dan minum air kemasan karna tenggorokannya seret.

milky mengangguk-anggukan kepalanya mengerti maksud alex.

"panik banget sih lu kemaren. lo tau ga? gue tuh lagi maenan ps taruhan sama ade gue.gara-gara lu gue ngasih ade gue jersey" ucap alex dan menoyor gadis itu. milky hanya tertawa puas melihat ekspresi alex itu.

"mau jersey juga" ucap milky merengek, menarik-narik seragam alex. "jersey? boro-boro demen bola, bola kalo ditangan lu ujung-ujungnya kempes" jawan alex dan mendorong kening gadis itu dengan telapak tangannya. gadis itu menendang kaki alex kesal.

"gak separah itu juga, keles." ucap milky dan menjitak kepala alex.

"ohya, btw thanks yah lex. alex gantengnya udah gak terselubung lagi deh" lanjut milky dan meninggalkan alex yang berdiri diluar kelas dengan tatapan aneh padanya.

kemarin, saat kejadia itu. milky langsung menelpon alex saat di taksi. ia menyuruh alex ke sekolah melihat suasana disana, karna rumah alex sangat dekat dengan sekolah hanya 5 menit dengan motor sampai.

milky bisa tenang, saat alex bilang tak terjadi keributan disana. hanya suasana mencengkam sebentar dan mereka berdua pulang kerumahnya.

                               -*-

milky memasuki kelasnya, hari ini ia sudah sehat dari demamnya. mungkin, hanya flu ringan. milky mencoba bersikap biasa like nothing happen pada pradith dan alfa. tadi pagi, ia tak berangkat bersama dengan alfa. alfa bilang ia harus datang pagi tak bisa menjemputnya, dan milky mencoba tak mengungkit masalah kemarin dengan alfa.

begitupun dengan pradith. ia akan mencoba biasa saja dan bersikap seperti milky biasanya.

"pagi...." sapa milky saat ia sampai di mejanya dan duduk dikursinya. pradith melepaskan headsetnya dan melirik sedikit pada gadis itu, memastikan gadis itu tak kenapa-napa.

"hari ini terakhir kita latihan loh, besok kita tampil" ucap milky lagi dan tersenyum antusias. pradith mematikan i-podnya dan menoleh kearah gadis itu. ada apa dengannya? gumam pradith dalam hati. tak mungkin gadis ini dapat melupakan kejadian itu begitu saja.

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang