Part 10

33 7 19
                                    

No edit, typo bertebaran!

Happy reading guys!

———————————————

Author POV

"Sialan! Bener - bener sial kita hari ini. Kenapa kita ga jatuhin tu lampu saat dia lagi jalan sih? Alamat bakal kena makian dari ibu bos nih!" ucap Jeno.

"Santai aja, No! Bu bos mana mungkin marah toh perintahnya kemarin kan cuma nyuruh kita main - main dulu sama mangsanya. Nunggu perintah selanjutnya aja" jawab teman nya, Key. Jeno hanya berdecih mendengar nada santai dari temannya ini.

Entah memang takdir apa yang sedang di mainkan mempertemukan dua lelaki yang memiliki nasib yang sama sehingga mengharuskan mereka terjun dalam profesi pembunuh bayaran. Satu nasib memang mengharuskan untuk menjadi pembunuh karena dendam atas kematian keluarganya dan satunya dikarenakan masa lalu kelam nya dulu yang sering menjadi korban bully-an yang nyaris menghilangkan nyawanya.

Namun ada satu rahasia diantara mereka yang tidak diketahui oleh siapa pun. Yakni salah satunya memang pembunuh bayaran namun sempat berhenti menjalankan profesinya di karenakan sekitar 10 tahun yang lalu, dia di pertemukan dengan gadis manis yang mengubah segala kehidupannya. Gadis itu membuat pandangan tentang balas membalas dendam dengan cara membunuh bukan hal yang patut di banggakan. Entah dorongan apa hingga dia dengan si gadis manis itu menjadi sangat dekat layaknya pasangan kekasih, tapi belum ada keadaan pasti mengenai hubungan mereka. Dan seakan - akan takdir mempermainkan perasaan nya yang sedang tak menentu itu menjadi sedikit rumit ketika dia harus mengetahui bahwa gadis yang dia cintai sekarang berdiri sehat dan dekat dengan dirinya di malam saat kejadian tadi. Dalam ingatan nya dahulu terakhir dia bersama sang gadis tengah mengalami kecelakan yang sangat parah yang mengakibatkan dia dan sang gadis harus terpisah.

"Dia Alia... gadis tadi Alia ku. Akhirnya aku bertemu dengan mu, gadis manis" sorak batin dia senang. Dia percaya jika Alianya belum meninggal seperti kata orang dulu yang menolong mereka.

"Heh! Lo dengerin gue kagak sih Rey?" ucap Jeno membuyarkan lamunan.

"Haa? A-apa?"

"Kita dapat perintah dari bu bos ni" jawab Jeno

"Apa perintah selanjutnya? Gue ambil tugas yang gampang aja kalo gitu" sahut Rey dengan santai.

Jeno berdecak tanda dia kesal dengan sikap rekan kerja nya yang terlalu menganggap gampang semua pekerjaan yang diberikan oleh rekan bisnis mereka. Namun dia dapat berbuat apa - apa karena Rey adalah rekan kerja yang paling bisa di andalkan.

"Rey, dengerin! Perintah selanjutnya salah satu di antara kita mesti menyusup masuk ke keluarga mereka demi mendapatkan sebuah info penting yang bos kita butuhkan. Gimana lo apa gue yang nyusup?" tanya Jeno menanggapi pertanyaan Rey tadi.

"Hmmm, nyusup ya? Sebagai apa? Dan berapa lama?" imbuh Rey

"Sebagai apa aja asal kita bisa deket sama keluarga itu. Jangka waktu nya terbatas secepatnya harus dapat info yang bos kita inginkan secepatnya pula kita lakukan serangan" jelas Jeno

Rey diam cukup lama mencerna informasi yang Jeno berikan. Hatinya berperang antara melanjutkan misi ini dan membuat gadis manis nya kecewa atau dia menyudahi tugas ini sehingga dapat melindungi Alianya dan akan mengubahnya menjadi musuh rekan - rekan kerja nya selama 10 tahun ini.

"Kak, jika kakak sayang Alia. Alia tinggalkan profesi kakak, Alia ga mau kakak mempunyai banyak musuh lagi. Sudah cukup kak, toh dendam kakak sudah terbalaskan dengan meninggalnya orang yang telah membunuh orang tua kakak"

Hanya dirimuWhere stories live. Discover now