Chapter 9 - Everything

Start from the beginning
                                    

"Yuna sudah punya pacar?" Jennie nampaknya masih penasaran, karena Namjoon sempat membicarakan mengenai cantiknya Yuna.

"Aku sudah punya orang yang dijodohkan denganku." Jawab Yuna. Hoseok, Yoongi, Chanyeol dan Seungwan tahu siapa yang dimaksud. Sehingga ada yang tersenyum karena pertanyaan tersebut, ada juga yang melirik tokoh yang dijodohkan. Sementara Eunbi menyerngit. Kenapa dia baru dengar? Bagaimana dengan rencananya mengenalkan mereka dengan Yoongi dan Jungkook? Ah, tidak apa-apa. Dia masih punya dua kandidat lain.

"Kok mau?"  Tanya Jennie lagi. "Kayak Jimin oppa saja, dijodoh-jodohkan." Lanjutnya, "aku paling tidak suka di jodoh-jodohkan begitu." 

Yuna tersenyum, elegan seperti kata Namjoon tadi. "Tidak ada salahnya kan? Aku tidak usah repot-repot mencari. Aku tahu orang tuaku pasti mencarikan yang terbaik untukku."

"Sudah pernah lihat fotonya?" Tanya Chanyeol, sementara Yuna menggeleng. 

"Aku percaya pada orang tuaku."

"Bagaimana kalau jelek?" Tanya Sooyoung yang dari tadi diam saja, dan membuat Yoongi menahan tawa, karena perubahan raut wajah Chanyeol. 

Yuna kini tertawa, "Well, aku juga jelek jadi--"

"Eeey..." Taehyung, Jungkook, Hoseok dan Namjoon berseru bersamaan. Membuat para wanita yang punya some dengan mereka melihat dengan judging face

"Jodohmu tidak jelek kok." Yoongi berujar. Membuat Yuna mengerutkan alis. "Ingat namanya tidak?" 

"Chan park? Aku juga lupa"

dan anak rumah biru langsung paham kenapa Yoongi bilang jodoh Yuna tidak jelek. 

"Pasti suka kok." Namjoon berujar sambil tersenyum, "Mungkin tampangnya kurang lebih seperti ini." Tunjuk Namjoon ke arah Chanyeol. Membuat Chanyeol melihat Namjoon dengan kesal. 

Yuna tersenyum melihat gelagat kedua orang di depannya. "Ya, syukurlah kalau seperti itu." Jawabnya. 

"See, elegan." Ucap Namjoon pada Jennie yang ada disebelahnya, sementara Jennie mengerucutkan bibirnya kesal. 

"Lalu Eunha sendiri bagaimana?" Kali ini Yerim yang bertanya. Membuat Jungkook tiba-tiba membeku. Kenapa juga Yerim harus bertanya seperti itu? 

"Bagaimana apanya ya?" tanya Eunbi (Eunha aja ya, biar gampang).

"Pacar?" Tanya Yerim sambil mengambil nasi di mangkoknya.

"Oh, aku adanya tunangan. Aku sebentar lagi menikah." Eunha menunjukkan cincin di tangannya. Sementara Eunbi melihat Eunha dengan pandangan aneh. Sejak kapan Eunha punya tunangan? Bukankah dia single? Atau dia yang tidak tahu? Lalu bagaimana dengan rencananya untuk mengenalkan Eunha dan Jungkook? 

"Wah, selamat." Seungwan tersenyum sambil melihat cincin itu, tunggu--ngomong-ngomong cincin rasanya di rumah ini ada yang memakai cincin juga. Siapa ya? 

Jungkook mungkin merasa sedih, karena ya hubungan mereka memang berakhir saat SMA dulu. Namun benar kata Jennie tadi, dia kan sudah punya masa depan. Ia melirik Yerim yang sibuk memakan nasinya, dan menghela napas setelahnya. Masa depannya memang tidak pernah peka, bagaimana caranya membuat masa depannya ini bisa peka. 

Seungwan melirik seorang dari tiga tamunya, yang diam saja dan sibuk mengunyah. "Yewon ya namanya?" dan pertanyaan itu membuat tamu yang diam saja itu tersenyum. 

"Iya,"

"Bekerja di mana?" Tanya Seungwan. 

"Di rumah sakit Seoul University."

"Oh ya?" Yoongi melihat Yewon dengan tatapan aneh, "Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"

"Kalau dokter sering ke bagian kasir, mungkin Dokter sering melihatku." Jawabnya dengan senyum. 

Roommate ✅On viuen les histories. Descobreix ara