Chapter 40: Inferior Complex

2.7K 346 18
                                    

Sooyoung mengerjabkan mata saat tahu di bawa ke mana oleh Asisten Woo. Toko cincin. Ya sebenarnya dia di ajak ke departemen store, sebelum akhirnya mampir ke toko cincin.

"Aku ingin melamar pacarku saat pesta natal kantor nanti." Begitu kata Asisten Woo saat memasuki toko cincin. "Dan aku masih belum bisa menemukan cincin yang kira-kira akan jadi kesukaannya." Lanjut Asisten Woo. "Makanya, kupikir manajer Park bisa membantuku."

Sooyoung manggut-manggut sambil mengikuti Asisten Woo.

"Seperti apa pacar Asisten Woo?" Tanya Sooyoung seraya melihat etalase cincin.

"Cantik, seumuranmu--"

Sooyoung tertawa, lalu memotong ucapan asisten Woo "maksudku typenya."

"Tipenya tentu seperti aku."

Dan Sooyoung kembali tertawa, "maksudku stylenya. Dari cara dia berpakaian, kita bisa memilih cincin yang bagus. Misal, pacar asisten Woo orang yang simpel, maka yang ini lebih bagus." Tunjuk Sooyoung kepada satu cincin emas putih, dengan permata kecil di tengah cincin. "Kalau misalnya pacar asisten woo suka yang sedikit mewah, yang punya permata besar ini juga bagus."

Asisten Woo mengangguk, lalu bergumam. Sementara Sooyoung mengelilingi toko untuk lihat-lihat. Pramuniaga kemudian menghampiri Asisten Woo, bertanya apakah ada yang bisa di bantu.

Saat Sooyoung melihat etalase cincin bagian laki-laki, dia tertarik dengan salah satu cincin yang ada di sana. "Kalau ini buat Taehyung cocok nih." Tapi masalahnya dia tidak tahu ukuran tangan Taehyung. Ia menoleh ke arah asisten Woo untuk melihat tangannya dan merasa tangan Taehyung lebih menarik dibandingkan Asisten Woo.

"Aku harus segera mengukur tangannya Taehyung"

***

Seulgi menginjakkan kakinya di rumah sekitar pukul 10 malam. Ia melihat keadaan rumah. Tidak ada orang di rumah dan ini juga yang akan dia alami bersama Jimin nanti. Menikah tetapi sepi. Jam kerja yang tidak pernah bisa sama, jam ketemu yang jarang.

Terdengar pintu belakang terbuka, membuat Seulgi menoleh ke arah ruang makan, dan dia melihat Taehyung beserta Yerim masuk ke rumah.

"Yang lain mana?" Tanya Seulgi sebelum masuk ke kamarnya.

"Banyak yang belum pulang, sisa kami berdua."

Seulgi mengangguk, kemudian masuk ke kamarnya. Menemukan Seungwan di kasur sedang membaca buku dengan headphone di telinga.

Melihat kedatangan Seulgi, jelas Seungwan melepas headphonenya, dan menyapa Seulgi "sudah pulang, Seul?"

Seulgi mengangguk, "balik lagi besok jam 5."

"Kenapa mukamu sedih begitu? Jimin?"

Seulgi menggeleng, "Aku cuma kangen saja, kangen rumah ramai."

"Sabtu minggu kan biasanya ramai."

Seulgi menghela napas lalu duduk di kasurnya, "bukan gitu" Ujarnya. "Soon aku menikah. Lalu aku tidak akan bisa melihat rumah ramai lagi. Nanti kehidupanku hanya aku dan Jimin saja. Aku terbiasa rumah ramai, ja--"

"Ya kamu tinggal bikin anak banyak-banyak. Biar rumahnya ramai."

Mata Seulgi yang kecil, langsung jadi membesar horor. Son Seungwan? Berbicara begitu? "Siapa kamu?"

"Seungwan? Apa maksudmu bertanya siapa kamu?"

"Kamu barusan bilang begitu? Bikin anak banyak biar ramai?"

"Tapi kan benar. Atau pelihara anjing atau kucing jadi kalau pulang ada yang nyapa. Atau kamu tinggal sesuaikan saja jadwalmu dengan Jimin. Seperti Joohyun dan suaminya."

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang