Chapter 21: The Truth

5.1K 744 120
                                    

Jennie tidak salah dengar. Dia malah sibuk menggeleng-gelengkan kepalanya, sebelum akhinya memukul-mukul telinganya. Mungkin telinganya tersumbat.

"Mulai sekarang aku tidur di kamar Jungkook."

Jimin yang ada di ruang tengah, menonton televisi bersama Jennie hanya melihat Yerim dengan muka pasrah.

Jungkook yang mendengar itu hanya mengigit dinding mulutnya, berusaha mengerti kenapa Yerim bersikap seperti ini. Iya, melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 23.16, susah memang membujuk Yerim pulang ke rumah biru hari ini. Setelah check out dari hotel jam 2 tadi siang, Yerim tak ingin pulang. Akhirnya dia dan Jungkook menghabiskan waktu di perpustakaan kota, tanpa makan siang, sebelum akhirnya diusir dari perpustakan jam 22.00 dan mencari makan malam karena Jungkook kalau belum makan akan berubah menjadi serigala, kemudian pulang ke rumah.

Jungkook tahu, pasti ini hanya akal-akalannya saja agar Jimin dan Seulgi tidak menganggunya, tidak mengajaknya bicara. Karena dia tahu, Yerim akan selalu menghindari masalahnya, bukan menghadapinya.

"Yerim, aku ingin bicara denganmu." Jimin berkata dari tempatnya, sebelum akhirnya berdiri dari kursinya.

"Aku capek, ayo oppa, kita tidur."

Jennie sekali lagi, memukul-mukul telinganya. Telinganya pasti tersumbat. Dia harus ke rumah sakit sepertinya. Oppa? Dia mendengar Yerim memanggil Jungkook oppa?

Klik,

Pintu ruang depan terbuka, dan Taehyung beserta Sooyoung terlihat memasuki ruangan. Taehyung yang awalnya segera membuka sepatu, hanya bisa ternganga saat melihat Yerim sedang berjalan di tangga dengan menggeret Jungkook.

"HEI!" Seru Taehyung. "Kenapa kamu naik ke lantai atas?" Tanya Taehyung, membuat Sooyoung melihat ke arah tangga. Melihat Yerim dan Jungkook.

"Aku mulai hari ini tidur dengan Jungkook," Balas Yerim. "Oppa. Jungkook oppa." Ulang Yerim. Sooyoung mengerjabkan mata. Oppa? Dia melirik Jennie yang juga tengah melihat Sooyoung. Sama terkejutnya. Tapi Sooyoung segera sadar, Yerim dan Jungkook tidak ada apa-apa, ini pasti ada apa-apa.

"Yerim, kita sudah bilang tidak ada ronde tambahan." Sooyoung berusaha melucu, membuat Taehyung terdistraksi, begitu pula Jennie dan Jimin. "Sudah kamu tidur sama aku saja."

"Tidak mau."

"Kalau begitu Jungkook saja yang tidur sama aku," Taehyung mengedipkan mata, dan Jungkook berharap dia tidak melihat itu.

"Aku tidak akan menganggumu, tidurlah di kamarmu." Kata Jimin akhirnya. Nampaknya Jimin juga sadar. Atau mungkin ekspresi jungkook memberi kode pada Jimin.

Yerim menggeleng, dia turun satu langkah sebelum memeluk Jungkook dari belakang. "Aku mau sama dia."

Jungkook mengerjabkan mata. Yerim tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Dia bisa merasakan jantungnya mau copot karena berdebar terlalu keras. Yerim memeluknya terlalu erat sampai... fokus jungkook berpindah.

"Yerim," Sooyoung akhirnya mengambil langkah. Ia mendekat ke arah Jungkook, tapi terhenti saat Jungkook menggeleng kecil pada Sooyoung "terserah kamu. Tapi jangan berisik." Lalu sooyoung merubah arahnya, masuk ke kamarnya.

Taehyung lihat gelengan kecil itu. Memang ada yang tidak beres. Yerim harus segera dipisahkan dari Jungkook agar dia bisa mengorek keterangan.

Jennie akhirnya bangun dari tempatnya dan menyusul Sooyoung, sementara Jimin hanya memijat lehernya.

Saat Yerim melepas pelukannya, dia segera menarik Jungkook lagi ke atas. Taehyung hanya menghela napas sebelum masuk ke arah dapur. Mengambil dua gelas dan mengisinya dengan air. Tidak lama sampai dia keluar dan memberikan gelas lain ke pada Jimin. "Kamu mau cerita?" Tanya Taehyung. "Ada apa dengan Yerim?"

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang