Sudah Move On

3.7K 761 101
                                    

Kalau ada yang bertanya bagaimana keadaan Wonwoo setelah putus dengan Mingyu, mungkin jawabannya ‘ Dia kaya sakit hati banget gitu.’

Iya. Tapi itu beberapa bulan lalu.

Keadaan Wonwoo sekarang jauh lebih baik.

Jauh lebih bahagia.

Karena apa ?

Karena dia sudah memiliki Cha Hakyeon.

Hakyeon yang selalu berdiri satu langkah dibelakangnya.

Hakyeon yang akan memeluknya ketika bayangan dengan Mingyu terlintas dan menaburkan sedikit luka dihatinya.

Hakyeon yang selalu memenuhi setiap fitur media sosialnya dengan chat – chat sepele pria itu.

Wonwoo jauh lebih lebih lebih baik.

Dia sudah menerima keadaan dimana ia selalu melihat Mingyu yang membawa Seolhyun ke warung bu Een atau hanya sekedar lari pagi bersama S4.

Wonwoo juga tahu kalau dua orang itu sudah resmi berhubungan seperti dirinya dan Hakyeon.

.

.

“ Loh, Mingyu kenapa kamu duduk dibelakang ?”

Semua anak – anak yang ada didalam kelas itu menatap bingung ke arah wali kelas mereka.

Sudah beberapa bulan ini Mingyu duduk disana, tapi kenapa wali kelasnya baru bertanya hal seperti itu ?

“ Ini kenapa duduknya jadi berubah ?”

“ Loh bu, lagipula kenapa dengan perubahan tempat duduk ?” tanya Umji, si ketua kelas.

“ Aduh, ibu kok baru sadar ya ? Tolong kalian pindah lagi ke tempat duduk kalian saat baru masuk. Ibu sudah buat denah tempat duduk saat ujian nanti.”

“ Tapi bu –“

“ Tidak ada tapi – tapian ! karena nanti saat ujian kalian diacak lagi.”

Semua anak – anak langsung bersorak pelan.

Beberapa murid yang pindah tempat duduk, berpindah lagi ke tempat duduk saat awal mereka masuk.

Mingyu sendiri langsung duduk dalam diam ditempatnya semula.

Disamping Wonwoo yang kini sibuk dengan bukunya.

“ Sudah. Keluarkan buku paket kalian dan buka bab terakhir yang kita pelajari.”

Mingyu sesekali melirik Wonwoo yang bahkan seperti tidak menganggapnya ada.

Seperti deja vu.

.

.

Wonwoo membereskan buku – bukunya dan menyimpannya ke dalam tas. Beberapa buku ia tinggalkan di atas meja kelasnya. Hanya buku – buku paket yang besar dan memang semua murid meninggalkan buku paket mereka disana.

Wonwoo mengambil ponselnya yang bergetar di dalam tas.

Hakyeon menelpon ?

“ Iya ... Ini baru aja selesai, lagi beresin buku. Kamu tu kalau lagi nyetir jangan sambil telpon kenapa sih ! ... Coklatnya belum aku makan nih .. Bawel ! ... Jangan lama – lama, panas tau ! .. Hehe, I love you too ...”

Wonwoo menyimpan lagi ponselnya setelah sambungan telepon terputus.

“ Mingyu, permisi. Aku mau lewat ...” ucap Wonwoo sopan.

Mingyu menggeser langsung berdiri dari bangkunya, memberi jalan untuk Wonwoo yang kini tengah tersenyum sambil membawa coklat ditangannya.

Mingyu menatap punggung kurus itu dan ada sedikit rasa cemburu saat mendengar percakapan Wonwoo tadi.

Bahkan wangi parfume Wonwoo tidak pernah berubah, dan kini tertinggal diudara seolah mengingatkannya dengan masa lalu.

-oOo-

Wonwoo menyuapkan bubur terakhir untuk mama Hakyeon.

Setelah resmi menjadi kekasih Hakyeon, ia jadi lebih sering mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk mama Hakyeon.

Pernah beberapa kali mama Wonwoo juga ikut menjenguk mama Hakyeon.

“ Mama udah bisa pulang.” Ucap Hakyeon yang menghampiri mereka.

“ Sekarang ?”

Hakyeon mengangguk. Ia mengambil duduk disamping Wonwoo dan meletakkan dagunya di bahu Wonwoo.

“ Yaudah kalau gitu beresin barang mama. Mama mau pulang secepatnya.”

Hakyeon merengut.

“ Itu disuruh. Cepetan !”

Hakyeon menghela nafas panjang dan berjalan menuju lemari kecil tempat barang – barang ibunya tersimpan. Membereskannya ke dalam koper.

Wonwoo juga ikut membantu. Tapi sesekali ia memukul punggung kekasihnya itu karena terus menggodanya.

.

.

“ Nanti mama mau main kerumah Wonu, boleh ?”

“ Boleh banget ! mama aku pasti seneng.”

Wonwoo mendorong kursi roda mama Hakyeon. Disampingnya Hakyeon berjalan dengan menarik koper milik ibunya.

Mereka memutuskan langsung pulang setelah Hakyeon membereskan segala hal tentang ibunya dirumah sakit. Barang – barang, administrasi, dan bahkan Hakyeon menyewa perawat untuk merawat ibunya dirumah nanti.

“ Wonwoo ?”

Wonwoo menghentikan langkahnya disusul Hakyeon.

“ Mamah ?”

“ Siapa dia, Won ?” tanya mama Hakyeon pada Wonwoo.

“ Oh iya. Ini Mingyu, temen sekelasku. Ini mamanya Mingyu. Mah, ini Hakyeon, dan ini mamanya. Hakyeon ini pacarku...”

Mama Mingyu tersenyum dan membungkuk rendah pada mama Hakyeon. Ia melirik putranya yang hanya diam.

“ Mamah ngapain disini ?”

“ Ini, mamah mau check up. Kolestrol mama hampir naik.”

Wonwoo mengangguk paham, ia tersenyum simpul.

“ Mah, aku duluan ya.”

Mama Mingyu mengangguk dan membiarkan Wonwoo pergi bersama Hakyeon dan ibunya.

Matanya melirik ke arah putra bungsunya yang masih membeku menatap punggung Wonwoo yang berjalan jauh.

“ Kak, kamu tau karma gak ?”

Mingyu mendesis. Ia melirik sebal kearah ibunya.

“ Itu kan yang suka ada dibulan puasa ?”

Ibunya tertawa saat Mingyu mengatakan itu dengan nada kesal.

Ciri khas Kim Mingyu.

Warung Bu Een [[Meanie]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang