Empat Mata

4.1K 793 100
                                    

Sekolah masih sepi.

Setelah izin dua hari karena sakit, hari ini Wonwoo sudah diperbolehkan masuk sekolah oleh mamanya.

The power of mama.

Dia maksa buat anterin Wonwoo sampai di depan kelas.

Dia juga tadi pagi yang suapin sarapan Wonwoo.

Kangen sih mama yang seperti ini.

Mama sibuk terus.

Jadi jarang perhatiin Wonwoo dan Bohyuk.

Dan bersyukur karena tuhan kasih sakit ke Wonwoo. Jadi dia bisa manja – manja sama mama.

“ Udah sembuh eh ?”

Wonwoo mengangkat kepalanya dan melihat Mingyu yang baru sampai dan langsung mengambil duduk disampingnya.

“ Udah.”

Mingyu tersenyum. Ia membuka tasnya, mengeluarkan kotak makanan dari dalam sana.

“ Ini.” Mingyu mendorong kotak makan itu untuk Wonwoo

“ Aku udah sarapan.”

“ Iya tau. Buat istirahat. Ini dibuatin Samuel, khusus buat kamu katanya.”

Wonwoo tersenyum lebar.

“ Bilang makasih buat dia ya.”

Mingyu tersenyum.

Samuel dan Minseo lebih setuju dengan hubungannya dan Wonwoo.

Terkadang juga ketiganya menghabiskan waktu bersama tanpa Mingyu.

Dan lagi, kedua adiknya itu lebih banyak bercerita dengan Wonwoo dibanding Mingyu.

“ Ah, abang mah gak asik ! Gak bisa kasih solusi !”

Mingyu inget waktu dia dengerin Minseo curhat dan ujung – ujungnya Minseo ngambek karena Mingyu justru meledeknya habis – habisan.

“ Won...”

“ Hm ?”

“ Hubungan kamu sama Cha bagaimana ?”

Wonwoo tersenyum.

“ Baik. Dia itu dewasa banget, Gyu.. selalu bisa kasih solusi di setiap masalah aku. Dan yang terpenting, nilai olahraga aku bagus terus !”

“ Wooo~ kesempatan~” sorak Mingyu

Wonwoo terkekeh.

Biarkan Wonwoo berbahagia dengan Hakyeon.

Mingyu tidak mau merusak kebahagiaan itu.

Cukup dia menghancurkan hati Wonwoo dan sampai saat ini, ia belum berhasil menyatukan kepingan hati itu dengan sempurna.

Karena hati itu sedang diperbaiki oleh yang lain.

-oOo-

‘ Aku tunggu di Seventeen cafe ya setelah kamu pulang sekolah..’

Dan disinilah Wonwoo sekarang.

Duduk disalah satu bangku cafe yang dekat dengan sekolahnya.

Menunggu Seolhyun yang tadi mengirimkan pesan padanya.

Wonwoo menjatuhkan kepalanya diatas meja.

Kepalanya sedikit pusing sejak istirahat tadi. Tidak tahu kenapa.

Mungkin karena ulangan matematika dadakan tadi.

“ Wonwoo ?”

Wonwoo tersentak.

Warung Bu Een [[Meanie]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang