Mama

4.4K 771 48
                                    

“ Mamah gak mau tau! Pokoknya mamah mau kalian nikah abis lulus ! Ngebayangin gimana anak mama hamil karena kebablasan. Aduuuuh~ Wonwoo, Mingyu... Kalian tuh pacaran yang sehat bisa gak ? Apaan itu tadi mau ciuman ? Jangan – jangan kalian sering begitu ya kalau lagi berduaan aja ?”

“ Ih, engga kok mah.. Tadi refleks.”

“ REFLEKS KEPALA KAMU !!!!!” Mama Wonwoo memukul kepala anak sulungnya dengan senang hati.

Yang dipukul hanya merengut. Wonwoo bahkan melupakan jerawatnya yang ikut memerah karena kepergok hampir berciuman dengan Mingyu.

“ MINGYU !! POKOKNYA JANGAN TEMUIN ANAK MAMA SEBELUM KAMU SAHIN DIA !”

-oOo-

Mingyu masih terkekeh mengingat kejadian semalam.

Semalam itu, niatnya mau cium bibir Wonwoo. Mau rasain bibir candu itu lagi. Mau ngasih tau kalau dia kangen berat sama Wonwoo. Kangen semua yang ada didalam diri Wonwoo. Termasuk bibir manis rasa strawberry itu.

Iya, soalnya Wonwoo rajin pakai lipgloss.

Dan tidak terduga dan juga lupa kalau mereka hampir melakukan ciuman itu dirumah. Mama Wonwoo keluar dari kamar dan berteriak histeris melihat kedua anak remaja itu hampir berciuman.

“ Napa lo senyum – senyum ?”

“ Engga. Hehe..”

Inget semalam kalau mama Wonwoo langsung menyuruh Mingyu pulang dan tidak mengizinkan Mingyu untuk menemui Wonwoo lagi. Tapi paginya berubah ketika Mingyu menjemput Wonwoo untuk pergi ke sekolah.

Mama Wonwoo dengan ramah seperti biasa bukain pintu, ngasih roti bakar buat Mingyu dan sudah pasti mengizinkan anaknya untuk berangkat bersama Mingyu.

Sungguh mama dan anak sama – sama plinplan.

Eh . Hehehe

“ Won..”

“ Hm ?”

“ Pacaran yuk.”

Wonwoo langsung menatap Mingyu galak. Ia menginjak kaki Mingyu dan berjalan lebih dulu.

Mingyu lupa kalau Wonwoo orangnya maluan. Kalau Wonwoo suka merah wajahnya kalau Mingyu bicara hal – hal yang sensitif.

Hanya pacaran. Ada yang salah ?

“ Wonwoo... Aduh... Gitu aja ngambek !”

“ Lo ngomong seenaknya ajasih!”

“ Emang enak.”

“ Taik!”

Mingyu masih terkekeh. Ia merangkul Wonwoo dengan sebelah tangannya.

“ Udah gak usah nolak. Diem aja. Atau aku cium disini juga.”

Ancemannya suka bikin ketagihan.

Wonwoo nurut saat Mingyu dengan leluasa mengacak – ngacak rambutnya, dan dirapikan lagi. Mengusap – ngusap pipinya dari samping atau bahkan dengan jailnya menyentuh daerah yang tengah rawan itu.

Dagu yang tengah berjerawat.

“ Kalau jerawat bisa ngomong, pasti dia bakal bilang ‘Mingyu.. Aku hasil dari rindu tak sampai’ hahaha.” Ucap Mingyu percaya diri.

“ Najis, GR !”

“ Yah, ngelak mulu. Padahal mah iya.”

“ Udah pernah diinjek Hyorin belum ?”

“ Hyorin kan tetenya geda. Nah kamu ?”

“ Babi kamu ya, Kim Mingyu !” ucap Wonwoo galak seraya memukul kepala Mingyu berkali – kali.

Warung Bu Een [[Meanie]]Where stories live. Discover now