Second Chance

4.4K 744 93
                                    

Cukup sekali saja, aku pernah merasa 
Betapa menyiksa, kehilanganmu... 
Kau tak terganti.. 
Kau yang selalu ku nanti... 
Tak kan ku lepas lagi...

-oOo-

Mingyu menatap wajah Wonwoo dari samping.

Semuanya belum ada yang berubah. Masih Wonwoonya yang terlihat cantik-manis-dan galak dalam waktu bersamaan. Dia, Wonwoonya...

Wonwoo yang selalu berhasil membuat Mingyu jatuh cinta untuk kesekian kalinya.

Tidak peduli seberapa banyak uke yang bahkan lebih manis dari Wonwoo. Mingyu hanya ingin dia. Hanya Jeon Wonwoo.

Tidak peduli seberapa dinginnya dan seberapa menyebalkannya Wonwoo.

Mingyu tersenyum menikmati ciptaan tuhan yang kini tengah serius membaca buku fiksinya. Bahkan alis Wonwoo yang tebal seperti saling bertautan. Belum lagi mata tajamnya kadang mengecil seperti memahami isi dalam buku itu.

Mingyu mendekatkan duduknya pada Wonwoo. Dalam hitungan detik, dengan berani ia mencium pipi itu. Pipi yang akhir – akhir ini terlihat lebih berisi.

“ MINGYU !!!”

“ Hm ?”

Wonwoo mendengus dan Mingyu mengecup pipinya sekali lagi lalu ke bibirnya saat ia tahu kalau Wonwoo akan mulai berteriak.

“ Aku dicuekin...”

Wonwoo memukul kepala Mingyu dengan kesal. Ia menyimpan bukunya ke dalam tas dan menatap Mingyu.

Setelah pulang sekolah, seperti hari – hari sebelumnya. Mereka mampir ke warung bu Een yang hari ini tidak terlalu ramai. Mereka memilih bangku disamping warung.

“ Apa?”

Mingyu tersenyum. Ia merapikan poni Wonwoo dan mencium dahi itu dengan lembut.

“ Kamu udah punya jawabannya ?”

Wonwoo terdiam beberapa detik sebelum akhirnya ia tersenyum kecil sambil mengangguk.

“ Apa jawabannya ?”

“ Emmm...”

“ Please, say yes.”

Wonwoo terkekeh. Ia mengambil kedua tangan Mingyu dan mengusapnya bersamaan.

“ Aku gak bisa...”

“ Huh ?”

Wonwoo menghela nafas panjang..

.

.

.

“ Aku gak bisa kalau gak sama kamu.”

Mingyu membeku.

“ Ya.. Aku mau balik...”

Wonwoo tersenyum simpul sebelum akhirnya mendaratkan ciuman disudut bibir Mingyu yang entah kapan menjadi tempat favoritnya untuk mendaratkan ciuman.

“ Won?”

“ Hm ?” Wonwoo memainkan ujung poni Mingyu yang hari ini terlihat sangat rapi. Ia juga sesekali mengusap pipi Mingyu dengan lembut.

“ Kamu serius ? Gak takut lagi?”

Wonwoo menggeleng.

“ Di dalam hubungan itu kan gak selalu manis. Gak selalu bahagia, Gyu.. Aku percaya. Aku atau kamu bisa lewatin itu semua. Karena apa ? Karena aku sayang kamu.”

Mingyu tersenyum lebar. Ia menarik Wonwoo ke dalam pelukannya dan berkali – kali mencium puncak kepala Wonwoo.

“ Jangan lagi ya..” bisik Wonwoo.

Warung Bu Een [[Meanie]]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin