14

31 1 0
                                    

Apa artinya bercinta?
Apa artinya setia?
Apa artinya menunggu?
Jika semuanya hanya sia-sia.
¤¤¤¤¤¤

Selfy memasuki ruangan dengan jantung yang berdebar tidak karuan. Shit... Kenapa jadi gugup begini. Ketika dia sudah di dalam ruangan, karena saking gugupnya, sehingga salah fokus dan tanpa sadar kakinya tersandung meja. Hal ini membuat dia kehilangan keseimbangan. Cepat atau lambat tubuhnya pasti akan berkenalan dengan lantai licin ruangan ini.

Alhamdulillah, tidak jadi jatuh. Dia menghela nafas lega. Dia baru menyadari kalau seseorang telah memeganginya. Kenapa sekretaris ini juga tampan sih. Tanpa Selfy sadari kalau pandangannya terpaku pada wajah tampan milik Hariz.

Fiuhhhh... Hariz meniupi udara ke wajah Selfy. Dia yang menolong wanita ini tadi. Hariz adalah tipe seorang laki-laki yang sigap dalam melindungi kaum wanita.

Dengan terburu-buru Selfy langsung melepaskan diri dari dekapan Hariz.
"maafkan saya, emmm... Terimakasih" ucap Selfy salah tingkah.
"lain kali hati-hati"
Selfy hanya mengangguk paham.

Di depan... Di sana, di balik meja kebesaran miliknya, seseorang sedang mengawasi mereka dengan ujung mata yang tajam.

"bos, ini yang mau Anda wawancara sudah datang. Saya pamit dulu. Kalau ada apa-apa kabarkan saja" Hariz berbalik untuk keluar.

Matilah kau Selfy. Sekarang tinggal kau dan si Bos di ruangan ini. Hayo... Bagaimana kalau bos ini berbuat macam-macam. Selfy sudah akan merancang kuda-kuda untuk menyerang kalau seandainya bos ini berbuat macam-macam. Masalahnya dia bisa saja sih berteriak jika Bos ini berbuat cabul terhadapnya. Tapi sepertinya ruangan ini kedap suara. Kembali Selfy merasakan degupan keras dari jantungnya.

Jika berteriak minta tolong, siapa yang bakalan dengar? Di lantai ini hanya ada Bos dan Hariz sekretarisnya itu. Gimana kalau mereka juga bersekongkol?

"eumkheum..." deheman itu membuat lamunan Selfy buyar. Dia langsung menoleh ke arah sumber suara.
Dammm

Khairul sudah berdiri di depannya dengan wajah yang datar.

Aduh bang. Wajahnya pengen Selfy setrika. Selfy memandang Khairul tanpa berkedip. Jangan bilang kalau dia CEO-nya.

"silahkan duduk," Khairul berujar sambil terus melihat Selfy yang sepertinya sedang berpikiran negatif terhadap dirinya "sudahi pikiranmu itu nona. Silahkan duduk, saya tidak punya banyak waktu untuk mewawancarai anda." ketegasan terlihat dari nada bicara Khairul.

Nyali Selfy semakin menciut. Bisakah dia bersikap tenang?
"maafkan saya," Selfy langsung beranjak untuk duduk di depan Khairul.

Pandangan mereka bertemu walau hanya terhalang meja persegi yang dihiasi bunga anggrek putih.

Khairul mulai melontarkan beberapa pertanyaan untuk Selfy. Sebenarnya pertanyaan ini lebih menunjukkan untuk pengetahuan sekuat apa komitmen, prinsip dan kedisiplinan Selfy.

Aku tau sayang, kamu tipe orang yang keras kepala. Khairul sempat menyunggingkan senyuman saat dia tidak berhasil untuk menggoyahkan prinsip yang dimiliki oleh Selfy.

"baiklah, apakah kamu sudah mengetahui syarat pelamar yang perusahaan saya minta,"

Selfy hanya menggeleng.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Jan 15, 2018 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

KEMBALI TERJALINOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz