Permainan Takdir

73 1 0
                                    

Akad nikah sudah dilaksanakan sejak dua hari yang lalu, besok adalah acara resepsi pernikahannya. Meski sudah menikah, tapi sang pengantin pria tidak ada di rumah sang pengantin wanitanya. Para kerabat dari sang pengantin Prianya sudah pada datang. Mereka semua menginap di rumah nenek dan juga sodaranya Selfy. Karena kondisi jarak yang lumayan jauh makanya mereka memutuskan untuk pergi lebih awal.
Khairul merasa sangat betah berada di daerah ini. Benar-benar bagaikan di alam surga. Indah banget, dan udaranya masih sangat alami.
"bagaimana bisa sih kamu mendapatkan istri di daerah ini?" tanya omnya Khairul.
"Khairul pun ini baru pertama kali kesini om,"
"ya Allah anak ini, ditanya A dijawab B" keluh om Dedy yang merasa tidak puas dengan jawaban Khairul.
"maklum yang mau pengantenan besok," goda Raina sepupunya Khairul
"ih apaan sih" Khairul merasa malu sendiri dan langsung masuk ke dalam rumah.
*******
Setelah semua persiapan selesai. Sang pengantin pria pun berangkat menuju rumah sang pengantin wanita. Saat sampai di rumah sang pengantin wanitanya. Selfy yang duduk di atas pelaminan bangun dan melangkah untuk menyambut kedatangan suaminya.
Dari kejauhan Khairul sudah bisa melihat Selfy yang berdiri diambang pintu menunggunya. Khairul terpana melihat Selfy, dia bagaikan bidadari yang turun dari kayangan untuk menjemputnya. Saat ini Khairul berani bertaruh berapa pun, dia mengakui bahwa Selfy itu benar-benar cantik. Selfy menyambut Khairul dan mengajaknya untuk masuk. Sebelum duduk di atas pelaminan, mereka harus duduk dulu di tempat yang sudah di sediakan untuk tempat duduk saat makan.
"gue tidak menyangka bahwa siput bisa menjadi ratu beneran," puji Khairul yang membuat muka Selfy langsung memerah, "sudah jangan malu-malu begitu," goda Khairul sambil terus berbisik
"bisa diam gak lo. mau gue sumpal mulut lo itu pakek tisu apa," bentak Selfy kesel dengan suara yang sangat pelan.
Hehehe Khairul terkekeh sendiri.
Mereka pun duduk untuk makan bersama dengan semua para tamu undangan. Selfy yang pertama kali harus menyuapi Khairul makan. Apa yang terjadi? Khairul menggigit tangannya Selfy. Ingin sekali Selfy menjerit, tapi dia tetap harus menahan amarahnya. Sementara Khairul tersenyum puas, sekarang gilirannya. Tapi Khairul curang, dia memakai sendok untuk menyuapin Selfy. Hilang deh kesempatan Selfy untuk membalas.
Setelah acara makan selesai, kini saatnya untuk mereka naik dan duduk di singgahsana menjadi ratu dan raja sehari. Semua orang yang masuk merasa sangat kagum atas keserasian mereka berdua. Bagaikan pinang yang di belah jadi dua.
Jam 6 sore para kerabat Khairul berpamitan untuk pulang.
"mami titip anak mami sayang ya," kata bu Hanna memeluk Selfy.
"apa mami tidak bisa pulang besok saja," tanya Khairul saat memeluk maminya
Bu Hanna cuma membalasnya dengan senyuman, "cepat hadiahkan kami cucu," bisik bu Hanna dengan menggoda. Digoda seperti itu Khairul menunduk malu. Sementara bu Hanna tersenyum puas.
"hati-hati mam,"
"hati-hati papa"
"hati-hati om"
"hati-hati semuanya"
Kata Selfy dan Khairul bersamaan.
"iya, kalian harus ingat pesanan mami dan papa ya" bu Hanna kembali mengingatkan mereka. Mereka juga berpamitan dengan para kerabat Selfy.
*******
Acaranya sudah selesai, tapi malam ini setelah makan malam akan ada acara buka kado, yang membuka semua kado itu adalah para orang yang datang, sementara pengantinnya cuma melihat saja isi dalam kado itu. Setelah acara buka kadonya selesai, dan setelah semuanya selesai. Selfy terlebih dulu masuk ke dalam kamar, sementara Khairul masih mengobrol dengan ayahnya Selfy.
'lihat saja mamat busuk, lo tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini,' gumam Selfy sambil mengganti bajunya dengan gaun tidur yang lumayan tipis. Selfy sengaja memakai gaun tidur yang tembus pandang dengan belahan dada yang sangat rendah hingga tercetak dengan jelas belahan pay*dar*nya.
Saat Selfy sedang mengikat tali bajunya. Khairul masuk, awalnya Selfy takut melihat Khairul yang masuk dan langsung mengunci pintu kamar, Lagi-lagi hal yang buat dia takut adalah ketika mata Khairul tak berkedip melihatnya. Khairul semakin mendekat ke arahnya.
"apakah ini sebuah kode," tanya Khairul sambil mendorong Selfy ke atas ranjang dan Khairul belagak ingin melepaskan bajunya.
"oh no," pekik Selfy langsung beranjak bangun sambil mendorong Khairul dari hadapannya dan mengambil baju piyama kemudian masuk ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.
'dasar mamat busuk mesum,' umpat Selfy sambil mengganti pakaiannya. Sementara Khairul asik tertawa sendiri karena berhasil membuat nafas Selfy terhenti. Sungguh sangat lucu sekali wajah Selfy waktu dia goda tadi.
"jadi itu kelemahannya haha," gumam Khairul sambil mangguk-mangguk sendiri.
Selfy keluar dari kamar mandi dengan mengendap-ngendap was-was. Dia kemudian berjalan perlahan mengambil bantal dan selimut lalu melangkah menuju ke sofa.
"kenapa tidak tidur bersamaku, inikan malam pertama kita, sayang" ucap Khairul sambil menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya.
Tanpa memperdulikan kata-kata Khairul, dia terus melangkah menuju sofa. Bagi Selfy, tidur seranjang dengan Khairul sama seperti bunuh diri, dengan terpaksa dia harus tidur di atas sofa. Niat yang tadi ingin membuat Khairul tidak bisa tidur. Sekarang malah dirinya yang tidak bisa tidur, karena harus bisa waspada selalu. Ini benar-benar malam yang suram bagi nya,
******
Selfy bangun ketika mendengarkan azan subuh yang berkumandang. Dia merasa seluruh tubuhnya sakit sekali. Mungkin karena belum tebiasa tidur di atas sofa. Mulai saat ini mungkin dia harus membiasakan dirinya untuk tidur di sofa. Selfy melihat jam sudah menunjukkan jam 5 pagi. Maklum, perputaran waktu di pulau Sumatera dengan pulau jawa berbeda, walau jamnya tetap sama. Selfy bangun dari tempatnya melangkah untuk membangunkan Khairul yang masih tertidur. Sebelum Selfy membangunkan suaminya yang masih tidur, dia terlihat untuk berpikir sejenak.
"ih aku harus panggil dia apa ya? bila aku panggil dia dengan sebutan kamu, terlihat tidak sopan banget. bilaku panggil Lo, itu tidak menghargai. bila ku panggil Aak, aku bukan orang sunda. bila aku panggil Mas, ah terdengar sangat aneh. jadi harus panggil apa juga" Selfy terlihat bingung sendiri.
"panggil sayang saja" sahut Khairul yang masih menikmati tidur dengan mata masih tertutup rapat.
"dasar tukang ngerumpi," gumam Selfy dengan kesel "raja malas bangun sholat subuh," kata Selfy sambil berkacak pinggang.
"bentar lagi. kamu saja yang wudhuk duluan," sahut Khairul masih tak bergeming dalam pembaringannya.
Tanpa mendengarkan kata-kata Khairul, Selfy sudah masuk kamar mandi. Setelah wudhuk Selfy keluar dari kamar mandi dan mendapatkan suaminya yang masih tidur.
"sudah selesai. Bangun sana wudhuk, nanti setelah Sholat dilanjutkan lagi tidurnya" saran Selfy sambil mengenakan mukenahnya.
"iya bawel," sahut Khairul yang hanya bangun dan duduk di atas ranjang sambil menguap. Dia benar-benar kelelahan karena acara kemaren.
Setelah mengenakan mukenah, Selfy lalu keluar menuju masjid. Kebetulan jarak antara rumah dengan masjid sangat dekat. Setelah sholat subuh ketika dia hendak melangkah keluar dari mesjid. Eh dia malah digoda oleh ibu-ibu. Dikatain yang pengantin barulah. inilah, itulah, kayak yang sudah pengalaman saja. oh iya ya, bukannya mereka itu lebih pengalaman hehehe.
Ketika sudah sampai di rumah, dia langsung masuk kamar "Astarfirullah" ucapnya ketika melihat Khairul yang masih tertidur pulas. Dia sudah menebak bahwa suaminya itu belum sholat. Sambil berfikir cara yang tepat untuk membangunkan sang suami yang masih tertidur nyenyak. Dia pun berniat untuk menyasinkan suaminya. Menurut dia sepertinya syaitan yang sedang menindih suaminya sangat banyak, sehingga perlu dibaca yasin. Dia langsung mengambil Al-qur'an dan duduk pas di dekat kepalanya Khairul, dengan suara sangat keras Selfy membaca yasin tepat di telinga Khairul, membuat Khairul langsung bangun dan duduk.
"Alhamdulillah" ucap Selfy mengelus dadanya seolah rasa kekhawatirannya yang tadi melanda hati hilang seketika.
"gila. Lo pikir gue budek apa. Pakek baca yasin segala. Lo mendoakan diri sendiri janda apa?" ngomel Khairul dengan sangat kesel sambil terus meniup kumpalan tangannya dan meletakkan di telinganya.
"apa harus disholatin juga?" tanya Selfy dengan menggoda, "yasinan sudah dibaca. jadi tinggal sholatinnya yang belum, trus dikuburin deh," lanjutnya lagi.
"Astarfirullah Ya Allah, biasanya orang yang doanya jelek kepada orang lain, dia sendiri yang bakalan cepat mati," kata Khairul.
"sudahlah sana sholat," kata Selfy sambil memukul jidatnya Khairul.
"awww" pekik Khairul sambil mengelus-elus jidatnya yang sakit karena pukulan Selfy.
"balasan karena lo gigit tangan gue kemaren," ucap Selfy yang langsung berlari keluar kamar.
Selfy langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Di dapur sudah ada ibunya yang sedang beres-beres.
"kenapa pagi-pagi sudah ribut?" tanya ibunya dengan senyuman manis, manis sekali menurut Selfy, karena sudah lama dia tidak melihat senyum itu.
"itu tidak mau bangun subuh, jadi Selfy baca saja yasin di telinganya" katanya sambil menahan tawa.
"jangan begitu. Kasihan juga dia kan capek, lagian bisa juga dibangunkan dengan lembut" nasehat ibunya. "ingat, kamu sekarang tidak sendiri lagi, kamu sekarang sudah punya tanggung jawab, tanggung jawab melayani suamimu, dan tanggung jawab memberikan mak dan ayah cucu."
"ih mak ini ngomongnya ngawur," bantah Selfy dengan malu. Padahal mukanya sekarang sudah merona.
"mak, masuk kerja gak hari ini?"
"enggak, ini masih belum beres, lagian besok pun hari sabtu, mungkin hari senin nanti baru masuk lagi," jelas ibunya.
"ayah mana?"
"ayah mu sudah ke kedai dari tadi pagi"
"mak, tau gak, aku kangen banget sama masakan mak. sudah lama kita gak masak-masak bareng mak kan?" keluh Selfy "dan apalagi bila dulu bertahun-tahun aku lebaran sendiri di sana tidak bisa pulang, dan Alhamdulillah sekarang semua keinginanku sudah tercapai. aku ke Jakarta dulu pakek uang mak dan ayah, ketika aku pulang ke Aceh lagi aku pakek uang sendiri. oh iya mak. kakak punya sesuatu ini," Selfy menyodorkan selembar amplop untuk orang tuanya. Ibunya mengambil amplop itu dan kemudian membukanya, betapa kaget ibunya itu ketika membaca melihat isi dalam amplop itu.
Ibunya tersenyum dengan air mata yang sangat bahagia sambil memandang putri sulungnya dengan pandangan tak lepas darinya sambil mengangguk dengan senyum lalu memeluknya.
"hadiah dari Selfy untuk ayah dan mak" ucap Selfy "dalam tahun ini," kata Selfy lagi "masih ada waktu lima bulan lagi kok mak."
"terima kasih ya sayang," katanya sambil mencium kening putri sulungnya.
"iya mak lon sayang (iya ibuku sayang). Sekarang biar Selfy saja yang masak mak ya. mama duduk saja dulu" kata Selfy mengambil alih urusan ibunya.
"inikan tugas mertua selama 7 hari harus masak untuk hidangan makan menantunya" kata ibunya Selfy.
"ok lah kalau begitu Selfy siapakan piringnya dulu." Sang ibu hanya mengangguk dengan senyuman.
Bahagia mempunyai seorang anak yang benar-benar bisa jadi motivasi bagi adik-adiknya. Ternyata anaknya ini benar-benar bisa menjadi contoh yang sangat baik dan yang selalu membuatnya kesel karena anaknya ini selalu melakukan hal yang mengejutkan. Seperti dua bulan yang lalu yang kembali tanpa pemberitahuan dulu, setelah itu kembali lagi dengan memberi kabar akan lamaran dan kejutan sekarang adalah anaknya ini memberikan dua lembar tiket berangkat umrah. Sulit untuk dia bisa menebak isi pikiran anak sulungnya ini. Entah suatu saat nanti kejutan apa lagi yang akan di rencanakan putrinya.
Setelah hidangannya semua selesai di siapkan, Selfy kembali ke kamar untuk membangunkan suaminya.
"sejak kapan dia bangun," gumam Selfy ketika mendapatkan bahwa Khairul tidak ada di kamar. Kemudian dia pun merapikan tempat tidurnya dan setelah itu langsung keluar untuk mencari suaminya. Dia keluar sambil terus berjalan mencari suaminya. Tapi kenapa dia tidak ada ya.
"mak, lihat abang Khairul kemana?" dia kembali masuk sambil bertanya pada ibunya.
"lah, kan kamu istrinya, masa suami sendiri tidak tau kemana" sahut ibunya sambil menggoda.
"ah mama" kesel Selfy. Sementara ibunya tersenyum saja. Dia benar-benar khawatir kalau Khairul kesasar nanti bagaimana.
"sudahlah. Dia tadi pamitan sebentar untuk melihat-lihat daerah sekitar sini. Coba kamu ke ujung sana, mungkin dia sedang di sana" jelas ibunya membuat hati Selfy lega. Dia mengambil kerudungnya lalu melangkah untuk mencari Khairul. Dia melihat suaminya yang sedang asik melihat permandangan sawah.
"indahkan desaku," suaranya mengagetkan Khairul.
"bila mau sapa orang itu ucapkan assalamu'alaikum kek. ini enggak main nyodong saja," omel Khairul kesel sambil mengelus dadanya.
"iya assalamu'alaikum ya habibi (wahai kekasihku)"  ucap Selfy dengan lembut.
"kamu panggil apa tadi? Ya habibi?" Khairul mencoba mengulangi kata-kata Selfy. Hal ini membuat Selfy mengalihkan pembicaraan.
"ayu pulang. Sarapan sudah siap,"

KEMBALI TERJALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang