{11}

53 1 0
                                    

Sinaran matahari yang menerobos masuk ke dalam kamar begitu mengganggu Selfy. Perlahan Selfy membuka matanya. Dia tidak akan terkejut kalau yang memeluk erat pinggangnya adalah Khairul.

 Dia tidak akan terkejut kalau yang memeluk erat pinggangnya adalah Khairul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah ini sudah pukul berapa. Kenapa matahari sudah begitu terang? Selfy berpaling muka melihat ke belakang dan langsung mendapatkan wajah lelap Khairul. Suaminya.

Perlahan dia memindahkan tangan Khairul yang melilit perutnya. Kemudian dia bangun melangkah menuju depan jendela untuk menarik gorden.

Dengan begini cahaya matahari tidak akan mengganggunya tidur. Setelah memastikan bahwa kain gorden sudah menutupi jendela. Dia kembali menuju tempat tidur.

Baru kali ini dia merasa begitu lelah. Benar-benar olah raga yang berat. Sebelum kembali tidur. Dia sempat memeriksa telepon genggamnya. Sudah jam 10 pagi.

Dengan cepat Selfy bergerak loncat ke atas ranjang. "abang bangun. Abang gak ngantor? Sudah jam 10 pagi. Katanya hari ini ada pertemuan penting." Selfy mulai mengguncangkan bahu Khairul. Berkali-kali dia coba, tapi lelaki ini tidak bergeming.

"abang... " kembali Selfy membangunkan suaminya.
"pertemuannya besok. Sayang." sahut Khairul dengan suaranya yang begitu berat.
Kalau pertemuannya besok. Itu berarti hari ini dia bakal di rumah terus. Hal ini sukses membuat rasa mengantuk Selfy hilang.

Padahal niat Selfy hari ini dia ingin menghindari Khairul. Apa yang terjadi semalam dan setelah sholat subuh tadi sungguh membuatnya begitu malu.

Khairul dengan mata masih terpejam meraba-raba sisi kosong sebelah pembaringannya. Dia mencari apakah Selfy masih di sana.

Ini tidak benar Sel, Selfy menggeleng-geleng kepalanya sambil terus bergumam. Pikirannya memberi saran supaya dia harus cepat beranjak. Namun, sayangnya kecepatannya kalah dengan kecepatan Khairul.

Khairul menarik kain putih yang melilit tubuh Selfy, hingga Selfy kembali terbaring dan Khairul langsung menindihnya.

Khairul menarik kain putih yang melilit tubuh Selfy, hingga Selfy kembali terbaring dan Khairul langsung menindihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata mereka saling beradu. Dia terus menatap mata bulat milik Selfy sambil memberikan sebuah senyuman yang begitu manis. "morning" ucap Khairul sambil mengecup bibir Selfy.

Muka Selfy langsung memerah karena malu. Dia belum sikat gigi, dan Khairul langsung menciumnya. Dia langsung panik sendiri. Bagaimana kalau nafasnya bau?

Khairul dapat melihat kepanikan dari raut wajah Selfy. Sengaja dia kembali mengecup bibir Selfy. Kali ini dia sedikit melumatnya. Selfy masih tetap menutup rapat mulutnya.

"aku suka baunya" ungkap Khairul. Selfy melotot seolah tatapan matanya bertanya bau apa? "bau nafasmu seperti bau nafas bayi sayang."

Blurrrrr Selfy merasa dirinya bagai jatuh ke kolam. Entah pernyataan Khairul tadi adalah sebuah sindiran. "aku baru tau kamu memiliki wangi tubuh yang khas" kata Khairul sambil mencium leher milik Selfy dengan sedikit menghisapnya. "kamu begitu menggoda sayang"

Tahan Sel. Kamu jangan sampai terpancing lagi dengan kata-kata manisnya. Otak Selfy mulai bekerja. Tapi dia begitu manis. Kali ini hati Selfy mulai ikut bersuara.

"kamu membuatku begitu menginginkanmu" kini ciuman Khairul mulai turun semakin mengarah ke dadanya.

"oh tidak lagi. Aku harus bekerja," Selfy memegang kedua pundak Khairul.
Khairul menaikkan sebelah alisnya. Seolah dia bertanya pada Selfy. "apa" ok kini Selfy yang jutek sudah kembali.
Sambil menyunggingkan senyum, Khairul berkata, "bukankah kamu sudah mengundurkan diri."

Hilang sudah harapannya untuk menghindar. "apakah kamu tidak lelah" tanya Selfy.

"apakah kamu merasa lelah?" Khairul bukannya menjawab malah balik tanya. Selfy menggeleng tidak. "apa masih sakit?" tanya Khairul dengan wajah khawatir.

"masih terasa ngilu dan perih"
"maafkan aku karena sudah menyakitimu" raut wajah Khairul terlihat menyesal.
"wajar. Ini pertama bagiku"
"iya. Tapi apakah itu begitu sakit"
Dengan terus tersenyum, Selfy mengalungkan tangannya di leher Khairul. "begitu nikmat" ucapnya mencium pipi Khairul.
"benarkah?" tanya Khairul dengan nada menggoda. Sengaja dia ingin menggoda Selfy.
Selfy mengutuk kebodohannya sendiri.
Mereka masih betah dengan posisi seperti ini. Sekali-kali Khairul mengecup bibir Selfy. "apakah hal yang kita lakukan ini salah?"
"menurutmu?" sebelum menjawab. Selfy ingin mengetahui pendapat Khairul.
"entahlah. Mengingat kita sudah menikah. Apakah aku begitu jahat karena telah melanggar peraturan kontrak kita," kali ini Khairul benar-benar menyesali perbuatannya.
"aku menusia normal. Sama juga sepertimu. Aku juga punya kebutuhan,"
"benarkah," disela-sela lumatan kecil mereka. Selfy mengangguk tersenyum.
"kamu tau aku tidak pakai pengaman semalam kan?" Selfy hanya mengangguk. "bagaimana kalau nanti kamu hamil. Aku tidak ingin anak-anak menjadi korban keegoisan kita,"
"aku bisa minum obat. Kalau pun nanti hamil. Kita pikirkan sama-sama jalan terbaiknya apa."
"apakah hubungan kita akan terus begini."
"maksudmu?" Selfy bertanya balik.
"I mean. Setelah bercerai apakah kita akan menjadi seperti orang asing kembali?"
"maumu gimana?" Selfy mengangkat bahunya merasa bingung juga.
"aku ingin kita jadi teman, kalau bisa jadi sahabat. Akan sangat menyenangkan kalau kamu bisa menjadi sahabatku," dari setiap kata yang Khairul ucapkan. Semuanya terdengar tulus.

"kenapa kamu menginginkan kita bisa jadi sahabat?"
"aku tidak ingin tali silaturrahmi ini terputus,"
"alasan yang tepat. Biar saya pikirkan permintaan anda tadi mr. Khairul." kata Selfy sambil menyentuh rahang Khairul.
"jangan terlalu lama pikirnya" Khairul memegang tangan Selfy, lalu mencium telapak tangan Selfy.
Wanita itu hanya bisa terkekeh. Ada rasa geli dan kehangatan yang mengalir dari tubuhnya. "baiklah, tuan. Saya ingin membersihkan diri dulu. Dan sepertinya anda membutuhkan sedikit asupan supaya tenaga anda balik lagi." Selfy mendorong tubuh Khairul supaya menjauh dari tubuhnya.
"aku hanya membutuhkanmu" goda Khairul sambil meniup-niupin leher Selfy.
"kau membuatku geli" ungkap Selfy menutupi mulut Khairul.
"kenapa rambutmu begitu harum?" Khairul mencium lembut rambut Selfy.
"karena tidak bau makanya harum" sahut Selfy sambil terkekeh.
"jawaban macam apa itu?" Khairul ikut tersenyum sambil mencium pinggiran bibir Selfy. "aku menginginkanmu"
"begitu juga aku" Selfy mulai mengeratkan pelukannya.

*=*=*=*=*=

Gimana pendapat kalian tentang "kembali terjalin"

Saran dan kritikannya donk. Iya sihhhh cerita ini recehhh😃

Semoga cerita ini bisa mengisi waktu kosong kalian. Terutama hati yang kosong 😅

KEMBALI TERJALINWhere stories live. Discover now