Takdir Bermula

37 1 0
                                    

Satu bulan bersama-sama dengan orang tua, biar pun rindu masih belum habis terluahkan. Namun, Selfy harus kembali ke Jakarta. Pesan orang tuanya adalah ketika ia akan pulang lagi nanti dia harus membawa calon suami. Bila tak ada calon suami tak boleh pulang, apa ia diusir! Tak mungkin orang tua mengusir anaknya, itu cuma gertakan untuk Selfy, karena yang namanya orang tua tahu bagaimana anaknya. Selama ini yang mereka kenal adalah Selfy itu tak pernah mempunyai teman dekat. Malah orang tua Selfy sempat berpikir ia tidak normal.
Bukannya tidak normal, setiap orang mempunyai prinsip sendiri. Meski pun manusia pada dasarnya sama. Tetap saja pikirannya berbeda, anak kembar saja yang rupanya sama tetap saja ada perbedaannya.

Sekarang Selfy sudah sampai di Jakarta, padahal baru kemaren dia meninggalkan Jakarta, tapi ini malah kembali lagi. Setelah keluar dari bandara, Selfy langsung menuju kontrakannya, besok waktunya dia mulai masuk kerja lagi. Padahal jadwal masuk dalam satu minggu cuma dua kali. Namun, mau gimana lagi yang namanya kerja sama orang, mesti harus menuruti peraturan.

Ketika dia sudah sampai di kontrakannya, dia memilih untuk beristirahat sebentar, lalu setelah beristirahat dia memilih untuk beres-beres.

******

Pagi-pagi sekali Selfy sudah pergi ke pasar untuk membeli apa yang bisa dimasak untuk hari ini. Dia memilih untuk membeli telur ayam, daging ayam, daging sapi, sayuran dan beberapa buah lainya untuk pengisi kulkasnya yang kosong itu. Ketika dia sedang menyebrangi jalanan untuk pulang. Sebuah mobil menyerempetnya sehingga semua telur ayam yang baru dia beli tadi itu jatuh dan pecah semua.

"woi...Lo sudah bosan hidup," teriak sang pemilik mobil itu yang langsung keluar dari mobil dan memeriksa mobilnya yang tergores karena menabrak turtoar.

Dengan sangat kesal Selfy berusaha bangun dan menghampiri orang yang menyerempetnya tadi, "saya rasa anda cukup tau peraturan lalu lintas tuan," kata Selfy dengan sopan santunnya yang bernada mengejek.

"dan saya rasa pun anda cukup tau peraturan menyebrang jalan nyonya," kata pemilik mobil itu tak mau kalah.

"kenapa anda membalikkan kata-kata saya" Selfy sudah mulai kesal

"masalah buat lo?" sahut sang pemilik mobil itu "sekarang saya minta anda untuk mengganti rugi mobil saya yang tergores ini."

"gila lo ya. Sudah jelas-jelas lo yang salah. Malah tidak mau tanggung jawab," kata Selfy dengan emosi sambil menahan perih karena luka tergores aspal tadi.

"eh Nyonya, sudah jelas-jelas anda yang salah. Anda menyebrang sembarangan. Sekarang mau ganti rugi atau ikut saya ke kantor polisi?"

"lo manusia apa iblis sih?" Selfy mulai melotot dengan menahan emosi. ingin rasanya menonjok muka sang pemilik mobil itu. Tapi kasihan, wajahnya itu terlalu tampan, sayang untuk dilecetin.

"mau ganti rugi atau ikut saya ke kantor polisi sekarang?" suara bentakan pemilik mobil itu membuat lamunan Selfy buyar. Karena sang pemilik mobil kini telah memegang erat pergelangan tangan Selfy. Apakah laki-laki ini akan menyeretnya.
Dengan menggeram kesel, Selfy menghentakkan tangannya hingga terlepas. Dia pun melangkah dan mengambil plastik yang berisi telur tadi dan langsung disiram ke atas kepala sang pemilik mobil itu, lumayan juga 15 butir telur ayam.

"makan tuh mamat busuk," katanya sambil berbalik untuk kembali pulang. Sedangkan sang pemilik mobil itu sedang asik mengeluarkan isi perut lewat mulutnya.

Lumayan amis juga tuh telur hahahahaha. Jika disuruh jujur, Selfy sendiri tidak tahan dengan bau amis telur.

******

Hari ini benar-benar menyenangkan bagi Selfy. Ya iyalah, bisa menutup mulut laki-laki sombong pemilik mobil tadi hanya dengan telur ayam, tidak rugi juga telur itu pecah, kalau tidak pecahkan kasihan untuk dibuang hehehe.

KEMBALI TERJALINWhere stories live. Discover now