#20

809 43 0
                                    

Sehun Pov

Pagi ini aku dan luhan begitu bersemangat. Ya,karena hari ini aku dan luhan akan mengikuti pertandingan sepak bola yang diadakan oleh kampus kami. Dan untungnya kami berada dalam satu tim.

"Luhan, siap?"

"Ouh,tentu saja. Aku sangat menunggu pertandingan ini.."
Jawab luhan dengan semangat nya yang terlihat berkobar itu.

Saat aku,luhan dan yang lainnya ingin memasuki lapangan. Terdengar suara handphone berbunyi. Dan aku sangat mengenali dering handphone itu.

Aku langsung mengambil handphone tersebut didalam tas ku. Dan disana tertera nama seorang yeoja.

Yara?

Akupun mengangkat nya.
"Halo?"
"Halo,sehun. Apa hari ini kau sibuk?"

"Hm,hari ini aku ada pertandingan sepak bola. Memangnya kenapa?"

"Oh,begitu. Tak apa,baiklah. Hati-hati sehun."

Lalu panggilan dimatikan sepihak. Aku sempat merasa ada yang menjanggal. Tapi, karena luhan memanggil, Aku pun berusaha melupakan perasaan itu.







Akhirnya waktu istirahat pun tiba.

Ya, itu sangat melelahkan. Bahkan dari beberapa menit yang lalu. Tim ku bahkan tim lawan belum mendapatkan 1 poin pun. atau bisa dikatakan seri.

"Sehun,"

Aku hanya berdehem ketika luhan memanggil karena aku sangat kehausan dan berusaha menghabiskan 1 botol air putih.

"Kau tidak mendengar nya? Handphone mu berbunyi.."

Aku pun langsung menoleh ke arah handphone ku berada.
Saat ku lihat layar hp ku, tidak ada nama disana.
Aku pun mengabaikannya.

"Siapa?"

"Tidak tahu"

"Tidak ada nama nya?"

"Hooh.."

Tak lama kemudian, handphone ku berbunyi kembali. Dan itu masih nomor yang sama.

"Jawab saja panggilannya. Sepertinya itu panggilan penting."

"Dari mana kamu tahu,luhan?"

"Entah, coba saja jawab.."

Aku pun mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Halo, sehun?"

"Siapa?"

"Ini aku d.o "

"Oh,Hyung. Ada apa?"

"Yara,dia..dia sudah.."

"Yara? Yara kenapa,Hyung?"

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Yang penting kamu secepatnya menuju rumah sakit.."

Aku pun tidak tinggal diam. Aku langsung menyambar tas dan berpamitan dengan panitia pertandingan.

"Sehun? Mau kemana?"

"Luhan,aku harus ke rumah sakit."

"Kenapa?"

"Yara..aku harus ke yara.."

"T..tapi..a..aku ikut.."

Aku dan luhan pun bergegas pergi setelah mendapat izin dari panitia. Aku dan luhan menaiki mobil luhan menuju rumah sakit.

Yara,apa yang terjadi?

Sesampainya dirumah sakit. Aku dan luhan langsung memasuki lift menuju lantai 12. Beberapa menit kemudian,sampai lah kami di lantai 12 dan dengan segera menuju ruangan yara.

Ku buka perlahan pintu ruangan itu. Yang kulihat saat itu juga, beberapa suster dan seorang yang ku kenal adalah dokter.

Disana terbaring seorang yang sudah diselimuti kain putih. Entah siapa itu. Tapi, pemandangan ini cukup membuat ku bertanya-tanya dan aku merasakan hal yang tidak enak.

"Yara.. Apa yang...."

Serentak, mereka yang ada disana menoleh. Aku segera berlari menuju d.o Hyung yang ada disana.

"Apa yang terjadi, Hyung?"

Kulihat wajah d.o Hyung yang tampak kusut. Dan air mata nya yang terus menerus mengalir.

"Yara, dia..meninggal.."
Tangis d.o Hyung pun semakin pecah.

Aku dan luhan yang mendengarnya, tak percaya. Baru saja beberapa menit yang lalu yara menelepon ku dan sekarang dia telah berbaring tak bernyawa.

"Itu tidak mungkin kan?"
Dengan sekena nya aku berkata itu. Aku memang tak percaya dengan hal ini.

"Hyung,yara.. Dia..dia gak meninggal!"
Air mata ku mulai berjatuhan.

"Sudahlah sehun,ini sudah jelaskan kalau yara sudah.."

"Tidak!! Luhan! Yara itu tidak meninggal!"
Tangis ku semakin pecah. Aku pun menggenggam pundak luhan.

"Yara tidak meninggal! Yara itu hanya tidur...iya, yara sedang tidur.."
Ucap ku ditengah isak tangis.

"Yara,dia itu sedang tidur. Dia pasti kelelahan. Dia tak akan pergi tanpa seizin ku. "

Mungkin sekarang aku terlihat seperti orang gila. Aku tak pernah percaya bahwa yara telah tidur. Selamanya.

Kenapa ini terjadi? Disaat aku telah menyakiti nya. Bahkan aku belum bisa membayar semuanya dengan kebahagian pada yara..

Ya tuhan,seandainya aku tahu hal ini terjadi, aku mungkin akan menghabiskan kan banyak waktu bersama yara dengan kebahagiaan.

Tapi, apa yang telah ku perbuat? Aku malah menyakitinya disaat dia sedang sakit-sakitan. Aku benar-benar menyesal.

Ya tuhan,kumohon kembalikan waktu-waktu dimana yara masih bisa tersenyum bersama ku.

Tuhan..Kenapa? Kenapa kau tak pernah izin kan ku bahagia dengan seorang yang ku cintai?
Sudah kali kedua aku kehilangan orang yang ku cintai.

Kenapa selalu begini? Kenapa tuhan? Kenapa kau harus mempertemukan ku dengan nya jika pada akhirnya kau memanggilnya?

Maaf kan aku yara,aku tidak ada disisi mu saat kau berjuang dengan penyakitmu dan detik-detik terakhir mu..























TBC :')

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang