Chapter 15

706 40 0
                                    

Plak!
Sehun,dia yang melakukannya.

Seketika rasa itu datang..
Akh! Sakit!
Kepala ku pusing, sakit kepala ini sudah berlebihan,nafasku terengah-engah...

"Yara!!" aku menoleh, dan tersenyum puas.

Bruukk!!
Seketika semuanya gelap.

*****

"Yara.."
Suara itu terdengar samar dan sayup di telinga. Gelap. Aku tak bisa melihat apapun disini. Tapi, aku melihat cahaya di ujung sana. Cahaya itu semakin besar dan..

"Yara,kamu sudah bangun?"
Pantas saja gelap,aku tertidur rupanya.kurasa lebih tepatnya aku baru saja bangun dari pingsan dan sekarang aku sudah di rumah sakit. Yang kulihat diruangan ini adalah..

"Kau baik-baik saja?"
D.O Oppa. dia memang selalu jd orang yg pertama yang selalu mengkhawatirkan ku.

"Hanya pusing,tak apa..oh ya,mana naina dan yg lain?"

"Yara, Oppa mau tanya.."

Aku menatap serius.
"Tanya saja, Oppa.."

"Selama 2 bulan ini,kamu tidak melakukan kemoterapi? Atau pengobatan lainnya?"

Aku terdiam. Jujur,aku memang tak pernah melakukannya.
Aku hanya menggeleng.

D.O Oppa meraih tangan ku.menggenggamnya.lalu mengelus kepala ku.

"Kau tahu? Apa yg sedang menunggu mu?"

Aku hanya menatap d.o Oppa heran. Apa yang dimaksud d.o Oppa?

"Maksudnya apa Oppa?"
D.o Oppa menghela nafas pelan.
Lalu,memeluk ku..
Aku pun membalas pelukan itu.
Tapi,tak lama kemudian,aku mendengar suara isak tangis.

D.o Oppa,dia menangis?

"Oppa? Kau? Baik-baik saja?"

"Yara..Oppa,tak ingin kehilangan mu.."

"Apa yang terjadi Oppa? Katakan pada ku.."

"Jadi.."

Flasback (d.o pov)

"Apakah anda dari keluarga pasien?"

"Ya,jadi dok,apa yang terjadi dengan yara?"

"Sebenarnya yara tak hanya mengidap penyakit leukimia..."

Aku hanya terdiam.
"Lalu yara mengidap penyakit apa lagi,dok?"

"Penyakit kanker yang lain,belum bisa dijelaskan secara rinci,karena ini penyakit yg terbilang langka.."

Astaga,kenapa yara harus dihadapkan dengan cobaan seberat ini?

Ya tuhan,aku tak Ingin kehilangan adik yang begitu ku sayang. Adik ku yang bernama so yara,yang tak pernah di akui oleh keluarga ku. Hanya aku yang mengakui nya sebagai adik ku.

"Apakah yara bisa disembuhkan?"

"Kedua penyakit kanker ini sudah stadium terakhir. Susah untuk di sembuhkan. Walau bisa,hanya kemungkinan kecil yara bisa sembuh.."

Airmata ku jatuh seketika mendengar hal itu. Aku hanya bisa merutuki diriku sendiri.

"Terima kasih dok"
Aku keluar ruangan itu. Bisa ku lihat ada naina,kai,sehun, luhan dan beberapa teman lainnya.

"Kalian pulanglah,aku yang akan menjaga yara disini.."

"Tapi,aku ingin menjaga yara.."

"Naina,biarkan aku yang menjaga nya,kalian pulanglah.

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Where stories live. Discover now