Chapter 11

863 63 0
                                    

Kami pulang bergandengan tangan. Ya,aku dan sehun. Kami pulang bersama,setelah kejadian itu. Kejadian yang membuatku malu jika mengingatnya. Astaga pasti pipiku sedang merah. kuharap sehun tidak melihat pipiku yang sekarang sudah menjadi tomat ini.

"Yara,pipimu memerah.." sehun melirikku. Jadi,dia melihat ku dari tadi? Huh,aku semakin malu dibuatnya.

"Ti-..tidak.."

"Haha,kau lucu sekali yara. Itu membuatku semakin suka padamu..."

Huh,dia mulai memancing lagi emosi ku. Apakah dia tidak tahu kalau aku mati-matian menahan rasa malu yang di buat nya ini.

"Hei,kau marah? "
Aku diam,sambil berjalan menuju rumah,tak mempedulikan sehun yg terus menyenggol bahu ku.

"Jadi,kau benar-benar marah, chagiya? Ouh,maaf kan aku, aku hanya bercanda.." ucapnya sambil mencubit pipiku. Aku hanya meringis sakit.

Tiba-tiba, sehun berhenti, dia  mendekatkan wajahnya lagi. Aduh,jantungku bisa copot kalau dia seperti itu terus. "dan maaf kan aku,karena sudah mengambil first kiss mu,dan sebenarnya itu first kiss ku juga..."

Wajahku memerah lagi. Dan mungkin sekarang merahnya sudah seperti tomat. Sehun yang melihat ku,hanya tersenyum dan merangkul ku .kami pun melanjutkan langkah pulang yang tadi sempat terhenti.

Sampai dirumah,aku melihat ada luhan yang seperti nya sedang menunggu seseorang. Luhan begitu terkejut saat mendapati ku dirangkulan sehun.

"Apa aku tidak salah melihat pemandangan ini?"

"Ya tidak lah,luhan. Memang nya kenapa?" sehun tersenyum jahil pada luhan.

"Tunggu,sebelumnya kalian bertengkar kan?"
Aku dan sehun mengangguk.

" lalu kalian?.." luhan masih bertanya yang sebenarnya tentang hubungan aku dan sehun

"Kau sudah tahu sendiri kan luhan? Jadi tidak usah kami jelaskan secara rinci..." ucap sehun menatapku lalu tersenyum pada ku.

Oh tidak,senyuman itu berhasil membuatku berbunga-bunga. Senyuman yang terlihat sederhana tapi menyimpan berjuta ketulusan.

"Baiklah-baiklah, aku tahu. Semoga kalian terus berlanjut yah.."

Aku hanya mengangguk setuju.
Lalu,tak lama naina keluar. Aku membulatkan mataku saat naina memakai baju yang jarang dia pakai. Tepatnya baju yang dipakai saat dia pergi saja.

"Naina kau mau kemana?"

"Oh,aku ingin kerja kelompok bersama luhan. Jadi yara kau harus sendirian dirumah yah. Atau sehun...eh! Sehun!!??"
Naina kaget karena tersadar melihat sehun merangkulku.

"Kau dan sehun??" naina sama kaget nya seperti luhan tadi. Jelas saja mereka berdua kaget.karena sebelumnya aku dan sehun memang ada kesalahpaham.

Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan nya dengan senyum..

"Baiklah,sehun kalau kau tidak repot,tolong temani yara dirumah yah,tapi kalau kau repot.."

"Tidak naina,aku tidak repot. Aku akan temani yara..." ucap sehun sambil melirik ku.

"Ya sudah kami pergi dulu,sehun! Jaga yara baik-baik!"
Teriaknya sambil berjalan menjauh bersama luhan.

"Dasar,mulut toa. Sehun ayo masuk.."

Aku dan sehun masuk kerumah. Sehun mendudukkan dirinya di sofa. Sedangkan aku,aku mengambil gelas berisikan air untuk sehun.

"Jadi,apa yang harus kita lakukan?" tanyaku sesampainya di samping sehun.

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant