Chapter 5

1.3K 92 0
                                    

Pagi ini,sinar matahari sangat menyengat,menyengat? Apa!!ya ampun!! Aku telat!! Aku segera membangunkan Naina yg masih terlelap..
"Naina bangun!! Kita terlambat!!"

"Apa yara?? Terlambat apa??" jangan sekarang naina,disaat seperti ini kau masih saja mengigau?!

"Kuliah!! Kita terlambat kuliah!!"
Naina yg mendengar nya membulatkan matanya yg sedari tadi ia pejamkan. Kami grasa-grusu menyiapkan persiapan kuliah...
Dan akhirnya keluar rumah dengan terburu-buru,tanpa sarapan sedikit pun...

"Yara,aku capek sekali.." kami membungkukkan badan memegang lutut sambil menghirup udara sebanyak banyak nya..

"Aku juga,Naina.."

Sepertinya keberuntungan berpihak pada kami,belum ada tanda-tanda masuk. Aku dan Naina segera memasuki kelas kami masing-masing. Aku berderap menuju kelas melalui sebuah lorong yg lumayan panjang,sehingga sedikit tak terlihat apa yg ada ditengah lorong.
Karena gelap aku menabrak seseorang,seorang pria yg sepertinya ku kenal..

"So Yara??"

"Oh ternyata kau Sehun..."

"Kau menabrakku?"

"Tidak sengaja, maaf.."

"Tidak usah minta maaf,aku hanya bercanda. Kau lama sekali,aku menunggu mu cukup lama. Tadinya jika kau belum datang aku akan menjemput mu.."

"Memangnya, kau tahu rumahku?"

"Aku akan mencari tahu.."

Anak ini,maunya apa?? Dia selalu membuat ku berpikir dengan ucapannya itu,, hah! Susah diartikan, seperti nya itu kata-kata khusus...

Sesampainya dikelas aku duduk termenung menatap keluar jendela. Terus menatap sampai dia membuyarkan lamunan ku. Ya,siapa lagi kalau bukan Sehun..

Dia duduk mendekat disampingku,mendekat kan wajah nya pada wajah ku..
Dan sial nya wajahku tiba-tiba memanas. Kuharap wajahku tak memerah...

"Apa yang kau lihat, sehun??"

"Wajahmu,"

"Apa ada yg salah pada wajahku? Sehingga kau menatap ku seperti itu.." Aku memalingkan wajahku karena kesal atas perlakuan nya,dan menghindar takut-takut wajahku akan benar-benar merah..

"Kau...sangat cantik,aku bisa saja menatapmu seharian seperti ini jika kau mau..."
Aaakkkh!! Dia sekarang berhasil membuat jantung ku berdegub keras...

"Jangan bercanda,candaan mu itu tidak lucu..."

"Aku tidak bercanda,aku serius. Apa wajahku tadi terlihat bercanda?"

Aku hanya berdehem mengiyakannya,dan menautkan alis ku.

"Kau tahu,saat aku melihatmu,membuat ku terasa bahagia,seperti melihat sebuah harapan yg diberikan tuhan untuk yg kedua kalinya."
Diiringi dengan senyumannya,ia membuat hatiku kini meloncat-loncat.

"Bolehkah aku menganggap mu sebuah kesempatan yang diberikan tuhan untuk yg kedua kalinya???"

Benar-benar perkataannya,kini membuatku ingin melayang,seperti nya wajahku memerah sekarang..

"Apa yg kau katakan sehun? Kita baru saja kenal, dan aku belum menganggap kau sepenuhnya menjadi temanku,,,jangan sampai karena sikap mu ini yg berlebihan membuat ku menjauh seperti pertama kita kenal.."

Dapat kulihat dia,memejamkan mata dan menghembus nafas ringan,
"Jadi kau mengancamku, Oh Yara?" dan kini ia memancarkan smirk-nya...

"Tidak, aku tidak-..."
Tunggu Apa aku tidak salah dengar? Barusan dia memanggil ku Oh Yara..

"Maksudmu apa mengubah-ubah nama orang?! Tidak sopan.." aku memalingkan wajah ku menghadap ke jendela dan melipat tangan ku didada..

"Tapi,namamu nanti akan berganti seperti itu kan??"
Dia memegang daguku yg runcing menghadap ke arahnya..ingin rasanya mengelak tapi tak bisa...

"Berhentilah Oh sehun,"
Aku menepis tangannya..
"Jangan lakukan itu lagi,sekali lagi kau lakukan itu aku akan membenci mu..." ancamku menunjukkan jari telunjukku tepat didepan hidungnya..

"Baiklah,yara kau jangan berlebihan juga aku hanya bercanda..." ia berpindah ke awal ia duduk..
Rasanya lega,aku bisa merasakan udara masuk kedalam paru-paru dengan bebasnya..

~~~||~~~

Saat pulang,aku masih terdiam ditempat ku duduk. Mengalihkan pandangan ke luasnya langit yg dihiasi relief awan yg begitu anggun ditiup angin...

Rasanya sangat terbawa damai,saat angin mengipaskan rambut coklat ku. Angin itu membawa kedamaian disekitarku..
Akupun memejamkan mataku untuk merasakannya lebih hikmat.

Dalam anganku melihat awan itu bergerak membuat sebuah wajah,yang tampan dan begitu menarik,eh ! Bukankah itu wajah....Sehun!!
Ah,tidak-tidak! Wajahnya mengganggu saja..

Tapi,kenapa tiba-tiba hawanya panas ya?? Aku pun membuka mata perlahan, dan melihat apa yg aku pikirkan tadi!!
Sehun!!!! Astaga muka kami sangat dekat! Mungkin saking dekatnya hanya menyisakan 5 cm jarak wajah ku dengannya.

Bisa kurasakan hembusan nafasnya yg mendarat di bibirku.
Untung saja hanya nafas..
Dia menatapku begitu penuh harap,tatapannya yg sendu dan damai membuat mataku tak mau beralih...

"Sepertinya kau menyukai tatapanku ini??"

Aku langsung mengedipkan mata yg sedari tadi tak berkedip,karena melihat keindahan matanya..
Aku terdiam sejenak...

"Kenapa kau memberi harapan padaku?"
Pertanyaanku yg frontal keluar dari mulutku ini,membuatnya menjauhkan wajah nya,menarik nafas dan mulai membuka mulutnya..

"Itu karena aku ingin disampingmu selalu..."

Hah! Dasar anak tukang gombal! Menyebalkan,akupun berdiri dan meninggalkannya..

"Hei,apakah caranya seperti itu kepada seorang teman?"
Dia memegang tangan kananku.
Aku menoleh sejenak. Kini ia meraih telapak tanganku untuk di genggamnya sambil berdiri menyusulku sehingga posisi kami sejajar..

"Apa maksud mu?" aku mengangkat genggamannya. Ia hanya tersenyum miring.

"Ini hadiah untuk mu,"

"Kenapa ?"

"Aku hanya ingin menggenggam tangan mu.."

"Terserah.."
Kami pun keluar kampus berdua,berjalan berdua...
Di sepanjang jalan dia terus saja bercerita panjang lebar. Terkadang dia tertawa disela pembicaraannya.

Tawa nya memancing ku untuk ikut tertawa bersamanya. Dan dia berhenti tertawa. Aku pun berhenti..
"Kenapa?"

"Kau tertawa??"

Aku tersadar, kenapa bisa aku tertawa.. Akh!! Dia adalah pria pertama yg membuka apa yg selama ini aku tutup.terbuka lebar..
Melihat aku diam, si milkyskin itu Nampak bingung.

"Tidak apa,tidak usah Dengarkan pertanyaan ku tadi, aku senang melihatmu tertawa.."
Senyumnya begitu tulus,membuat ku ingin tersenyum juga.

"Ya sudah ayo!"
Aku makin mempererat genggamannya.
Bisa kulihat jika dia sangat bahagia,entah kenapa melihat nya bahagia membuatku ikut bahagia juga..

Begitu mudahnya aku percaya pada pria, makhluk yang selama ini paling ku benci.

Kehadiranmu sangat berwarna.hangat.dan membuatku tak percaya jika ku katakan kalau aku beruntung kau hadir di hidup ku..
Sehun apa kamu yang akan singgah dihidupku??
Apa kamu yang akan jadi takdirku??

A/n: ciie...ciiiee...udah mulai ada nuansa romansa gitu yah..
Oooohhh,udh gak sabar liat kelanjutan kisah nya..
Ya gak ya gak??
Ya udah aku permisi dulu..
Cuma mau nitip pesan, jangan lupa vomment yah!!!

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Where stories live. Discover now