Chapter 8

986 72 0
                                    

Sehun poV

Hari semakin gelap,kemana yara? Aku mencari nya dari tadi disetiap tempat,tapi tak ada hasil.
Aku malah bertemu dengan luhan dan naina yang sedang memakan es krim di taman..

"Sehun? Dimana yara?" tanya naina yang heran saat tidak melihat Yara disamping,dibelakang atau disekitar ku..

"Dia..dia pergi.."
Naina yang mendengar hanya membulatkan matanya.

"Maksudmu pergi kemana?"
Tanya luhan yang heran,sama heran nya dengan naina.

"Apa yang kau lakukan pada Yara? Kau menyakiti nya??!!" emosi naina sepertinya mulai meluap..
Aku tidak tahu harus jawab apa. mengingat kejadian itu,bisa dikatakan aku menyakiti nya. Tapi,aku takut ! Aku harus bagaimana...

"Naina,pasti sehun punya alasan sendiri,sehun tidak pernah menyakiti hati orang yang dia sayang " luhan mencoba menenangkan Naina,yang begitu meluap..

"Baiklah, marah-marah dengan mu juga percuma.tak akan mengembalikan yara, sebaiknya kita mencari nya.."

"Naina,maafkan aku, aku tak bisa menjaga Yara dengan baik." naina menoleh kearah ku.
"Maaf kan aku juga.." ia pun kembali berjalan mencari Yara.

Aku tak bisa tinggal diam,aku harus mencari Yara.
Aku segera kembali ke tempat tadi mencoba menyusuri jalan yang dilalui oleh yara. Sambil berlari aku terus menoleh ke kanan dan ke kiri.

Sekarang sudah jam 8 malam, bagaimana ini aku belum menemukan yara. Aku terduduk di kursi taman,mencoba mengambil nafas,karena capek berlari sedari tadi. "Yara maafkan aku.."

Tiba-tiba ada yang Memeluk ku dari belakang. aku sangat bahagia,karena kurasa yang memeluk ku adalah Yara.
Tapi,perkiraan ku salah,aku sangat kecewa setelah mendapati yang memelukku adalah...

"IRENE!!!"

"Sehun,aku sangat bahagia kau masih mengenal ku. Aku kangen padamu dan aku masih mencintai mu. Percayalah..."
Aku melepas pelukannya.

"A-apa yang kau lakukan? Pergi sana! Aku tak ingin melihatmu lagi!!!". Aku segera pergi,tapi dia masih saja mengejar ku. Bahkan memelukku dari belakang.sangat erat.

"Irene,hentikan! Kau bukan siapa-siapa ku lagi!! Ingat,aku sudah sangat kecewa denganmu.." aku mencoba melepas nya, tapi dia tak mau melepaskan tangan nya yang melingkar di pinggang ku.
Saat aku berusaha melepasnya...
"Sehun...???" suara sendu dan lirih membuatku menoleh pada pemilik suara itu..

"Yara??!!" aku sangat senang bertemu dengan nya.
Irene yang melihat yara pun heran. "Dia siapa sehun??"

Perkataan irene membuyarkan lamunanku yang menatap yara Penuh harap.
"yara,aku..-aku..". Bisa kulihat kalau yara mencoba menahan airmatanya. Dia langsung berlari, aku pun menghempaskan irene.
"Ini semua gara-gara kau irene! Kalau hubungan ku dengan yara menjauh,aku menyalahkan mu atas ini semua.." aku segera mengejar yara....

Yara pov

Bagaimana ini? Aku harus kemana,sekarang sudah jam 8 malam.
Aku pun berjalan lurus entah kemana dengan tatapan kosong. Merenungi apa yang sudah ia lakukan pada sehun. Apa dia berlebihan?
Sebenarnya ia ingin sekali menjawab perkataan sehun. Tapi tidak sekarang. Ia harus melakukan apa lagi didepan sehun?

Kalau dia harus jujur,memang ia mencintai sehun. Sejak kapan? Sejak sehun slalu memenuhi pikiran dan hatinya. Rasanya hari-harinya selalu berwarna saat kedatangan sehun di hidupnya..

Tunggu! Sepertinya aku tahu tempat ini. Benar! Aku tahu tempat ini! Ini taman yang dekat dengan rumah. Hanya tinggal lurus kedepan dia akan sampai kerumah. Aku pun melangkah dengan sangat senang. Tapi,langkahku terhenti melihat sosok yang ku kenal sedang berpelukan—ya, sedang berpelukan dengan wanita lain.
Ya ampun! Rasanya aku ingin berteriak,tapi tidak bisa. Karena itu Bukan hak ku.

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Where stories live. Discover now