#19

772 33 0
                                    

D.o Pov..

Hari ini kenapa seluruh badan ku pegal-pegal ya? Rasanya aku mau tidur lagi.

"Kyungsoo,bangun! Cepat mandi dan turun ke bawah..!"




Setelah mandi dan memakai baju ,aku turun kebawah menemui eomma dan appa yg sudah menunggu ku dibawah.

Aku pun duduk di depan eomma. Eomma dan appa menatapku,membuat ku bertanya-tanya atas kelakuan mereka.

"Kyungsoo,eomma mau nanya.."
Aku hanya menatap eomma sebentar,sepertinya aku tahu eomma mau nanya apa.

"Ne,eomma. Tanya saja.."

"Apa benar, kamu sering mendatangi yara?"

Benarkan dugaan ku. Eomma pasti bertanya tentang yara.

"Ne,eomma."

Eomma hanya menghela nafas berat. "Sudah berapa kali eomma bilang. Jangan pernah dekati yara. Jangan pernah anggap yara sebagai saudara.. Yara itu.."

"Eomma, yara disini sendirian. Tak ada keluarga disini selain kita. Kita masih punya tanggung jawab dengan yara. Dan asal eomma tahu,yara sudah aku anggap seperti adik aku sendiri.."

Bisa ku lihat tatapan tidak suka dari eomma dan appa padaku. Tapi,aku sudah biasa akan hal itu. Dan pada akhirnya sarapan pagi ini tak ada yang membuka mulut untuk berbicara.

Setelah selesai sarapan,aku kembali menuju kamar. Sebenarnya aku ada sedikit urusan dengan Suho,Hui, dan Hyojong. Tapi,aku malah teringat bahwa sudah hampir sebulan lamanya aku tidak menjenguk yara. Aku terlalu sibuk untuk itu. Apa yara baik-baik saja sekarang?
Aku menghempaskan diri ke kasur. Menatap langit-langit kamar.

Tiba-tiba handphone ku berbunyi. Ku lihat nama yang tertera di layar handphoneku.

Rumah sakit?
Ini no.telepon rumah sakit. Kenapa perasaan ku tidak enak ya?

Aku pun mengangkat telepon itu.
"Halo?"

"Apa ini pihak keluarga yara?"

"Ya,ada apa ya ?"

"Kami pihak rumah sakit. Keluarga anda yang bernama So Yara, tak bisa kami selamat kan.."

Tunggu, apa maksudnya?

"Sus,jangan bercanda ya,yara gak mungkin.."

"Sebaiknya anda segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi yara.."

Tanpa basa-basi, aku langsung mematikan telepon. Mengambil jaket dan kunci mobil. Dengan segera aku pergi menuju rumah sakit.

Pikiran ku sudah tak karuan lagi.
Aku sudah benar-benar frustasi. Aku takut jika yara kenapa-napa.

Tuhan, kumohon jaga yara..

Diperjalanan aku sibuk memencet beberapa tombol di hp. Menelpon orang-orang yang cukup dekat dengan yara untuk datang kerumah sakit segera.

Sesampainya dirumah sakit,aku segera menuju ruangan yara di lantai 12. Dan ini sedikit memakan waktu. Saat pintu lift terbuka,,,

Ini benar-benar pemandangan yang tidak mengenakkan.
Pemandangan dimana kain putih sudah menutupi seluruh tubuh mungil itu..

"Yara.." Lirih ku.
Dokter kino menoleh ke arah ku setelah mengetahui keberadaan ku.

"Maaf, aku sudah melakukan apa yang ku bisa.."
Ucap dokter kino sambil menunduk.

Aku berjalan mengguntai menuju dimana yara berbaring.

Rasanya baru kemarin aku melepas rindu dengan nya. Kenapa sekarang dia harus pergi. Selamanya.

"Yara..kenapa kamu mengingkari janji? Oppa sudah melarang mu untuk pergi tanpa pamitan dulu dengan oppa.."

Air mata ku mulai berjatuhan. Aku menggenggam tangan yara yang mulai pucat dan dingin. Aku menatap nya lekat-lekat untuk yang terakhir kalinya.

"Yara,maafkan aku yang tidak ada disini menemani detik-detik terakhirmu.."



"Yara.. Apa yang...."














TBC :')

✓ ꜰ ᴏ ʀ  ʟ ɪ ꜰ ᴇ : ʀ ᴇ ɢ ʀ ᴇ ᴛ   [TAMAT] Where stories live. Discover now