TIGA PULUH SEMBILAN : Our Ending?

21.3K 1.1K 80
                                    

"Jen.."

Alvin membuka matanya, mengerjap perlahan mengumpulkan kesadaran. Kepalanya terasa pusing setelah berhari-hari tak sadarkan diri. Tapi penglihatannya yang buram memaksanya membuka mata lebih lebar lagi.

"Vin, lo denger gue?"

Johnny yang berjaga di situ segera menghampiri Alvin begitu mendengar suara gumaman.

"Jen.."

Terdengar gumaman yang sama dari mulut Alvin.

"Cepetan panggil dokter."

Johnny menyuruh Mark yang juga berada di sana memberitahukan kabar baik ini secepatnya.

"Jennie.."

Nama itulah yang pertama Alvin ucapkan begitu bangun dari tidur panjangnya.

Jennie.

Gadis paling berharga di dalam hidupnya. Gadis yang sudah membuatnya tergila-gila. Gadis yang sangat dia cintai melebihi nyawanya.

"Jennie.."

"Kamu bisa lihat saya? Ikuti gerakan tangan saya ya?"

Setelah beberapa saat masuklah Mark bersama dokter dan beberapa perawatnya. Dokter itu memeriksa Alvin dengan berbagai macam cara.

"Keadaannya baik-baik saja saat ini, tidak ada reaksi penolakan dari tubuhnya. Kami akan terus memantau untuk memastikan, bahwa pencangkokan yang telah dilakukan berhasil sepenuhnya."

"Jennie.."

Alvin terus saja memanggil nama Jennie.

"Mana?"

"Vin?"

"Jennie mana?"

Ternyata kesadaran Alvin memang sudah mulai pulih. Alvin sadar ketika orang lain berbicara kepadanya. Alvin mulai berkata-kata seperti biasa meskipun masih terdengar lemas.

"Kemana Jennie?"

Pertanyaan-pertanyaan Alvin mengacu pada satu hal yang sama, yaitu tentang keberadaan kekasihnya.

"Jennie baik-baik aja?"

Hal terakhir yang tertinggal di ingatan Alvin adalah Jennie yang menangis sambil memegangi tangannya. Selain itu terdapat luka di wajah, leher, dan beberapa bagian tubuh gadisnya. Oleh karena itu Alvin harus segera memastikan keadaan gadisnya. Juga memberitahukan kepada Jennie bahwa dia baik-baik saja.

"Akh!"

Alvin mengerang sambil memegangi bagian perutnya. Terasa nyeri di sana. Tentu saja karena di situ ada bekas operasinya.

"Lo jangan banyak gerak."

Alvin berniat untuk bangun tetapi tangan Johnny mencegahnya untuk kembali bergerak. Lemas. Bahkan kekuatan Johnny yang digunakan untuk menahan tubuhnya tidak seberapa. Tapi karena kondisinya Alvin dipaksa berbaring kembali.

"Jennie mana? Dia baik-baik aja?"

Johnny dan Mark saling bertukar pandang saat Alvin lagi-lagi melontarkan pertanyaan yang sama.

"Jawab."

"Lo istirahat dulu, Vin."

"Lo budek? Gue bilang jawab pertanyaan gue. Mana Jennie?"

Bahkan di saat sakit pun Alvin tidak bisa mengatur emosinya. Apalagi jika sudah menyangkut hal yang melibatkan Jennie.

"Gue kasih tau, tapi lo harus tenang."

Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now