DELAPAN BELAS : Sayang?

24K 1.3K 62
                                    

"Ngomong apaan gue tadi.."

Jennie berada di kamarnya. Dia sedang berbaring, pandangannya tidak jelas kemana, sedari tadi mulutnya menggumamkan sesuatu yang sama tidak jelasnya.

"Yang tadi itu pasti bukan gue.."

Jennie terus memikirkan kalimat laknat -menurut dia- yang tadi keluar dari mulutnya. Tadi waktu ada di rooftop berdua dengan Alvin.

You know I'll always here for you, right?

Kalimat yang seharusnya menjadi kalimat romantis. Kalimat yang digunakan untuk menghibur orang lain. Tapi tidak bagi Jennie.

"Gue lupa bawa otak pasti.. atau otak gue jatuh pas lari-lari.. sumpah bukan gue banget itu.."

Bagi Jennie serangkaian kata-kata tadi terlalu cheesy.

Aku. Selalu. Ada. Buat. Kamu.

Bahasa Indonesianya kurang lebih seperti itu. Selalu? Kata yang paling Jennie benci dalam kalimat itu. Memangnya bisa manusia menjanjikan hal seperti itu? Siapa yang menjamin bahwa mereka akan terus hidup bersama? Kalau tiba-tiba meninggal, siapa yang harus dipersalahkan atas janji yang tidak terpenuhi? Tuhan? Nggak lah! Makanya jangan sembarangan berjanji.

Jangankan kematian. Masalah yang lebih sepele juga bisa membuat janji-janji manis seperti itu dilupakan begitu saja. Berubahnya perasaan. Saat seseorang dipaksa keadaan atau memang dari hatinya tidak memiliki kemauan memegang janji tadi. Manusia memang seperti itu.

Dan Jennie baru saja melakukan hal sehina itu. Mengumbar janji palsu. Hanya karena suasana hatinya yang tiba-tiba menjadi terenyuh melihat keadaan Alvin.

"AH ELAH JENNN!!!"

Tapi apa iya perkataan Jennie ketika memeluk Alvin tadi, hanya sebatas ucapan tak berdasar? Jennie mungkin tidak suka kalimat cheesy, juga janji yang tidak ditepati, apalagi jika kedua hal itu digabung menjadi satu. Tapi harusnya ada alasan kenapa Jennie sampai mengucapkan hal yang dibenci oleh dirinya sendiri.

Alvin?

Mungkin kah karena perasaannya kepada lelaki itu?

Cinta sudah membuat hati Jennie melupakan rasa benci?

######

Hari ini Alvin sedang baik, dia membiarkan Jennie berkumpul dengan teman-temannya. Mungkin karena pelukan Jennie kemarin membuat moodnya naik? Semacam reward untuk Jennie? Tinggal tunggu saja kapan sifat posesifnya akan kembali.

"Lo mikirin apaan sih, Jen?" Tanya Rossa yang sedari tadi memperhatikan diamnya seorang Jennie Agrena.

"Jangan bengong aja lo entar kesambet." Jessie ikut buka suara.

"JENONG!" Lisa yang tak bisa tinggal diam ikut berteriak menyumbangkan suara melengkingnya.

"Gue nggak mikirin Alvin!"

Kalimat yang entah di mana logikanya Jennie keluarkan untuk menjawab ketiga temannya. Sedari tadi tidak ada yang menyinggung soal pacarnya, menyebut nama lelaki itu pun tidak.

"Lah.. siapa juga yang bilang lo mikirin Alvin."

"Yah ketahuan yah.."

"Ciee Jennie.. akhir-akhir ini jadi mikirin Alvin melulu."

"Mulai tumbuh benih-benih cinta nih."

"Tadi pagi ada yang cemburu masa."

Memangnya apa yang terjadi tadi pagi?

Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang